Bulan lalu pecinta roda dua
tanah air di hebohkan oleh Yamaha R15, selain desainnya yang benar-benar all new dan banyak di sukai, mesinnya
juga baru juga, meski tetap SOHC tapi sudah pakai VVA seperti layaknya Nmax.
Kubikasinya pun naik menjadi 155 cc, naik 5 cc lebih dari sebelumnya 149,
sekian.
Banyak yang menyayangkan
membengkaknya cc di r15 v3, dari yang tidak bisa ikut balap 150 cc, lalu ada
juga belum siapnya yamaha dengan engine
dohc 150 cc- nya. Thats its itu semua
memang benar adanya tapi kenyataan sebenarnya yamaha memilih jalan praktis dan
strategi pembengkak an cc di yamaha r 15 v3 bukanlah sesuatu strategi yang baru
di lakukan yamaha.
Ya setidaknya sudah dari
jaman jebot yamaha sudah menghindari head
to head dengan kompetitornya honda terutama (atau ahm , hehehe). Sejak
jaman honda keukeh (kekeh) dengan 4 tak-nya yamaha dengan 2 tak-nya. Sampai
memasuki tahun milenium 2000, yamaha akhirnya menyerah, dan mulai meninggalkan
mesin 2 tak.
155 cc + vva , cara instan menekuk kompetitor |
Bukan Strategi baru
Di mulai di motor bebek,
setidaknya yamaha berkaca bahwa di motor bebek 4 tak kala itu crypton dan vega
lebih besar kubikasinya dibanding motor bebek honda, crypton dan vega dengan cc
105, sedangkan honda dengan mesin 97 cc yang dibulatkan menjadi 100 cc.
Kemudian berlanjut ke
jupiter z dan vega new dengan cc 115, lalu di saat honda mulai menggunakan
mesin 125 cc di motor bebek, yamaha di 2005 malah menawarkan kubikasi yang
lebih besar plus konfigurasi tegak di jupiter mx 135 cc.
Tidak hanya di motor bebek,
di motor sport pun demikian untuk menghadapi tiger, yamaha scorpio memakai
kubikasi 225 cc terbesar di kelasnya saat itu, lalu saat megapro kekeh dengan
mesin 160 cc-nya, yamaha pede meladeninya dengan vixion 150 cc kala itu.
Sampai di segmen matic pun
demikian beat sedari awal mbrojol di 2008 sampai saat ini tetap saja mesinnya
110 cc (108 cc), sedangkan mio series memilih ngeles 115 cc di mio j, dan
setelah beat tambah menggila market sharenya, yamaha pun gerah dengan
menggunakan mio m3 dan z yang bermesin 125 cc tapi harganya setara honda beat
!.
Dan yang terbaru tentu di
kelas 150 cc, yamaha pun memakai cara yang sama seperti sebelumnya yaitu dengan
menambah kubikasi mesin menjadi 155 cc, setidaknya lebih besar dari kompetitor.
Indikasi itu sebenarnya sudah senter saat nmax brojol 2 tahun lalu, saat matic
bongsor yamaha itu memakai mesin 155 cc vva, dan setelah itu prediksi line up 155 cc vva yamaha hanya menunggu waktu
saja.
Pada artikel lalu, bjr
pernah ber opini bahwa untuk menekan cost
produksi tentu pabrikan harus pintar2 dalam meracik produknya, salah satunya ya
dengan common part, dimana kubikasi
155 cc adalah standart baru motor yamaha di kelas 150 cc, nmax-aerox- r15 v3 -
new vixion- mx king- dan xabre hanya menunggu waktu saja sampai semuanya
memakai diameter piston 58 mm plus vva.
Tidak Selalu Berhasil
Kalau di indonesia, bicara
motor laris tidak hanya melulu soal besarnya cc saja, setidaknya strategi
yamaha dengan cc yang lebih besar, tidak selalu berhasil. Ya kalau bicara
muntahan power sudah pasti akan memukul kompetitor meski tidak secara telak.
Dari history motor di atas, ada yang gagal ada juga yang berhasil,
tengok saja mio j sampai mio z 125 cc tenaga lebih besar tapi tidak lebih laku dari honda beat, lalu jupiter
mx 135 sampai naik kasta menjadi mx king tak bisa menjungkalkan supra x 125,
begitu juga revo yang masih saja 110 cc nyata-nyata tak sanggup di jungkalkan
vega zr/ rr/ force.
Hanya kue empuk yamaha tetap
ada di sport 150 cc, setidaknya pasca honda dengan dohc yang katanya hello kity
(dohc overstroke) sudah mulai berkembang pangsa pasarnya, tentu yamaha tidak
akan tinggal diam.
Setidaknya yamaha r15 v3
sebagai peluru pertama yang menggendong mesin 155 cc SOHC vva, sudah mendapat
respon positif peformanya, target utama tentu peforma lebih baik dari dohc overstroke honda sudah tercapai.
Strategi lanjutan tentu ada
di tangan yamaha bagaimana mengemas produknya di segmen berdarah-darah ini (150
cc) mesin sudah ciamik, desain dan fitur jelas harus mutlak unggul dibanding
kompetitor (terutama honda) biar kompetitor was-was tentunya, hehehe.
Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar