Touring bukan soal kecepatan, akan tetapi ketahan
Ini mungkin perjalanan paling gila yang pernah saya lakukan , yups selamat pagi, siang, sore brosis, kali ini bjr akan memposting pengalaman akhir bulan lalu, dimana saat itu bjr touring ke Jakarta ?, ngapain ke Jakarta ?, ya memang touring kali ini tidak bukan untuk melepas penat dimana jadwal padat selama 3 bulan yang sudah menguras tenaga dan pikiran (lebay dikit :p , hehehe). Perjalanan kali ini sebisa mungkin saya rangkum dalam satu thread saja, karena jika pakai acara to be continue .... dijamin pasti lali (lupa) , hehehehe.
Bjr memulai perjalanan dari sisi paling barat Jawa Timur , ya Magetan , hal itu dikarenakan , bjr sudah sebulan pasca setelah lebaran sudah bertugas di sana selama 5 minggu. Sebenarnya ada dua opsi untuk touring yang pertama ke dieng (lagi..) dan opsi kedua adalah ke Ibukota Jakarta. Satu hari sebelum keberangkatan bjr prepare dimana bawa barang keperluan secukupnya yang di taruh dalam satu tas ransel yang berisi baju dan kawan-kawannya. Tak lupa cek kondisi motor ketegangan rantai, dan tekanan ban, serta tak lupa ganti oli karena touring kali ini akan menempuh ribuan kilometer pulang pergi.
Tanggal 30 Agustus, hari minggu setelah shalat subuh (pukul 04.45), bjr gas berangkat. Rute yang tertera di google map dari kota Magetan adalah melipir ke arah Panekan, dan tertera jarak 600 km lebih dengan jarak tempuh 12 jam lebih, dalam hati , jauh bener :( , tapi yang namanya sudah niat tancap saja lah. Bjr putuskan untuk tidak merujuk ke google map maupun waze yang biasanya bjr pakai, dan bjr putuskan pakai ilmu kirologi (kiro-kiro/ kira-kira red) , yang pasti rutenya adalah sebagai berikut :
Magetan -> Karanganyar (via Tawangmangu) -> Surakarta -> Boyolali -> Salatiga -> Semarang
Rute di atas adalah rute yang ane target berhenti untuk istirahat makan. Berangkat pagi sebenarnya agak was-was karena melewati cemoro sewu - tawangmangu yang masih terbilang gelap jam segitu, dan memang benar kenyataannya jalanan terlihat masih gelap basah oleh embun malam. Tapi ya gimana lagi berangkat setelah matahari terbit tentu resiko sampai tujuan akan lebih lama. Dan alhamdulillah lancar jaya melewati belantara hutan menuju cemoro-sewu tawangmangu, menanjak dengan si verza waktu pagi masih belum panas-panasnya memang kerasa tidak enaknya karena suhu mesin belum ideal , akan tetapi santai sajalah riding dengan kecepatan konstan menanjak 60 km/ jam. Alhamdulillah ban terasa ngegrip depan belakang disinilah kelebihan pilot street sesungguhnya , aspal mulus, cornering di lereng lawu pun eces saja, hehehe.
Salatigas euuy |
Akhirnya sampai di Surakarta pukul 07.00 dan perut sudah keroncongan , tapi sabar dulu lah tunggu sampai Semarang. Dan perjalanan pun lanjut ke arah Semarang yang masih kurang lebih 100 km lagi , lewat arah Boyolali langsung ke Salatiga, dan break minum sebentar di Salatiga, kota nyaman, asri tentrem sebelum melanjutkan ke Semarang, jalannya gimana sob ? , halus, lancar jaya .
Kendal |
Abaikan maskernya, hehehe |
Sampai di semarang pukul 09.30, dan sempat berputar jalan karena bingung nyari makan dengan harga yang hemat , maklum gan touring kantong cekak. Alhasil diputuskan jalan saja ke pantura ke arah kendal. Akhirnya makan di perbatasan Semarang-Kendal, makan nasi rames paling enak (maklum kelaparan), trip sudah menunjukkan 190-an kilometer , dan perjalanan masih 400 km lebih !!, pasca makan hp di saku berdering , ternyata kawan di Jombang yang mengabari mau nyusul, lantas ane amini saja , "ketemu di Jakarta bro ", monggo naik kereta atau bus saja , hehehehe.
Lanjut perjalanan 09.45 , lanjut ke arah kendal ,lalu lintas sepanjang pantura terlihat ramai lancar, hanya di beberapa spot saja kendaraan menumpuk karena ada pengecoran jalan alhasil jalan terkadang macet di beberapa titik. Sampai kota Kendal perjalanan lanjut ke arah Batang
Kendal -> Batang -> Pekalongan -> Pemalang -> Tegal -> Brebes
Sepanjang jalan dari Kendal ke step terakhir Jawa Tengah yaitu Brebes alhamdulillah lancar jaya, meski sempat terjebak macet di Batang ya karena pengecoran jalan, masuk Tegal sempat nyarar ke area tambak , yang seharusnya belok kiri masuk ke kota ane malah kanan ke jalan yang belum jadi alhasil sempat menikmati jalanan yang sepi areal tambak lebih kurang 30 menit, sampai akhirnya kembali ke jalan yang benar , hehehehe.
Pemalang , ngepom dulu |
Sempat mengisi bensin di SPBU di Pemalang , kelar isi pertalite 50 ribu ane lanjut gas, verza terasa berat saja karena tangki terisi full tank . Akhirnya sampai di Brebes sekitar pukul 13.00 break sebentar sambil makan bakso+ es buah sruup segeeer, dan perut pun terasa sesak. lanjut gas , masuk kabupaten Cirebon setengah jam kemudian. Lihat papan hijau terpampang Jakarta masih 200 km lebih ,: ( .
Cirebon-> Indramayu -> Subang-> Cikampek -> Karawang - Bekasi.
Riding ditemani 3 motor
Start di Kab Cirebon , jalanan tampak ramai lancar, bjr panteng gas konstan di 80km/ jam sesekali merubah posisi riding karena b*k*ng mulai panas berjam-jam duduk di sadel verza yang super tipis hehehhe. Ada kejadian menarik dari Cirebon bjr riding bersama 4 motor bjr sendiri dengan verza, lalu ada Tiger plat B , CBR 150 plat B boncengan dan R15 plat T boncengan juga . Mulai dari Cirebon 4 motor saling beriringan , sesekali saling salip memimpin di depan. Sebenarnya pingin juga gass pol tapi ya apa daya si verza cuma motor 150 SOHC 5 speed , alhasil ane tetep konstan di 80 km/jam sesekali 90 km/ jam, dan sempat top speed 115 km/ jam, akan tetapi bjr sadar jika terus gas pol bukan tidak mungkin motor trouble , alhasil bjr pilih konstan saja. Tiger tampak konstan juga seirama dengan verza, berbeda 180 drajat dengan CBR dan R15 yang memilih gas pol rem pol, tampak rider cbr maupun r 15 saat masuk Indramayu mulai gas poll, akan tetapi gas polnya hanya paling mentok 5 kilo lekas itu konstan lagi di angka 60 km.
Sampai Jabar, ,,, |
Di Indramayu ketahanan benar-benar diuji masuk Subang lalu Cikampek hanya rider penunggan Tiger yang setia menemani , CBR dan R15 sudah di belakang jauh, dalam hati ane pikir "mungkin dia lelah", heheheh. Bjr konstan saja sampai adzan maghrib pukul 18.00 lebih baru break di Cikampek->Karawang terlihat tiger sebelum sampai Cikampek sudah break mungkin juga ia lelah , hehehe. Alhasil ternyata sudah 4 Jam lebih riding tanpa henti.
Setelah Istirahat di Cikampek -> Karawang , bjr gas lagi menuju Bekasi, yang ternyata masih 70 km lagi ke Jakarta dari Cikampek, hadeehh . waktu sudah menunjukkan pukul 18.45 lanjut gas lagi, jalanan relatif padat merayap, karena di Cikampek barat ada pengecoran jalan juga. Masuk Bekasi pukul 19.45. lalu lanjut ke arah Jatinegara tempat Kos Kakak Bjr , , dan akhirnya sampai pukul 20.30 dengan selamat alhamdulillah, , ketemu kasur langsung ndlosor sembari memikirkan muter-muter lagi esok hari. bangun sebentar untuk memotret tripmeter 629 km , ini belum muter2 Jakarta dan perjalana pulang !
Day 2 , 31 Agustus,
Sampai Jakarta nggak kemana-mana sama saja bohong, sore langsung jalan-jalan , kok sore ? yups bisa ditebak bangun pagi badan sakit semua , alhasil pagi hari hanya gowes di sekitaran Jatinegara sembari menunggu kakak bjr pulang dari kantor.
No make up, iyalah masih ngantuk |
Sore hari langsung riding dengan kakak bjr sebagai guide, kemana ya berhubung waktu sudah sore tujuan ke kota tua dan monas saja, dan eng ing eng, Jakarta msih saja macet dimana-mana ya sekarang bjr rasakan riding naik motor macet di Jakarta kalau dulu-dulu sih paling ya hanya lihat macet di balik kaca mobil hehehe, Akan tetapi jika dikomparasikan dengan macetnya Surabaya 11-13 lah hanya Jakarta lebih luas dan kebanyakan jalan , heheheh, (cmiiw).
Sampai di Kota tua pukul 16.00, gile padahal di maps jaraknya kalau nggak salah kurang lebih 10 kilo, lah ini jarak segitu saja satu jam !, maklum Jakarta ,
Bjr terpana dengan Scorpio Custom, jadi Ngidam Pio nih , heheheh |
Kota Tua |
Akhirnya si Verza sampai Monas |
Hari kedua hanya diisi istirahat dan keliling di kota tua dan monas, smbari menunggu sohib yang otw dari Jombang.
Day 3, 1 September
Hari ketiga dengan sohib, hanya keliling di 2 tempat juga, Taman Ismail Marzuki dan TMII, meskipun jarak kedua tempat tersebut tidak terlalu jauh bahkan bisa dibilang dekat , lebih dekat dari biasa bjr kuliah sda sby, akan tetapi dengan jalanan khas Jakarta bisa molo berjam-jam, sabar-sabar. Hari berikutnya sudah diputuskan untuk pulang .
Jejeran uang yang beredar di Indonesia |
Banyak hal yang didapat dari touring ke Ibukota kali ini, antara lain , ketahanan riding beratus-ratus km selama seharian, kesabaran selama perjalanan. Mungkin bisa menjadi referensi bagi brosis semua yang mencari bahan cerita untuk touring ke Jakarta,
see you next time ,
Mantabb.. total rincian dana dari berangkat sampai tujuan berapa broo?? Ane rencananya jg mau touring dari jogja ke jakarta.
BalasHapusSalam Verzaudaraan
nggak sampai sejuta gan hahaha, bergantung gan, bensin irit kok 300 gak sampai (pertamax loh ), urusan makan tinggal sesuaikan saja, thanks dah mampir
Hapus