googlef1d469d5fe68ebf6.html BangJoRu: September 2018

Pemakaian 5 Tahun Honda Verza, Mulai Tergoda Yang Lain, Tapi…



Halo brosis
Genap Sudah 5 tahun di bulan agustus lalu umur Honda verza saya yang sudi menemani riwa-riwi setiap hari. Bukan waktu yang lama memang jika dibandingkan motor lain tapi juga bukan waktu yang sebentar untuk sekadar memiliki.

Saat tulisan ini saya tulis odometer nangkring di angka 72 ribuan km, sekali lagi bukan jarak tempuh yang panjang, tapi juga bukan jarak tempuh yang pendek, karena memang setahun belakangan ini aktivitas lebih sering dalam kota saja, karena untuk aktivitas bepergian jauh seperti touring sudah jarang saya lakukan.
Hampir di setiap bayar pajak setidaknya saya sisipkan satu tulisan seperti saat ini tentang verza apalagi kalau bukan impresi setelah sekian tahun. Mulai umur 3 tahun sampai tahun lalu 4 tahun dan tahun ini 5 tahun yang secara garis besar memang tidak banyak perubahan yang berarti, karena ini bukan motor modif tapi motor harian riwa-riwi, tapi sejengkal pengalaman mengenai verza juga sudah saya tulis di artikel di blog ini.

Mulai impresi pemakaian oli, sparepart, ban, servis, maupun opini serta uneg-uneg tentang si verza.

Honda Old Revo Pakai Oli 10w-40, Biar Nendang


Halo Brosis

Dari sononya honda revo old 100 cc yang sebenarnya hanya punya kaapasitas murni 97cc ini peforma mesinnya nggak seberapa, ya maklum di samping khas motor bebek dengan cc kecil tidak perlu mengharapkan peforma yang terlalu wah.

Sedari saya membelinya dalam kondisi seken 11 bulan lalu old revo ini menjadi motor daily driver bapak bjr. Ya namanya motor orang tua gak perlu banter-banter, akan tetapi sejak pertama beli saya memakai oli kental untuk mengimbangi mesin yang sudah berumur 1 dekade ini.
Ya awal membeli saya langsung pakai oli enduro, lalu prima xp 20w-50 2x yang viskositasnya sesuai dengan motor honda sebelum tahun 2010 yaitu 20w-40. Memang tidak ada yang istimewa memakai oli dengan sae kental, dengan rentang visko yang tipis, sampai pada suatu waktu saya coba motor kok berat dan saat saya tanyakan ke yang pakai motor memang demikian adanya.

Untuk mesin sebenarnya masih standart alias belum pernah bongkar atau oversize meski suara nggak halus-halus amat, akhirnya awal tahun lalu saya siasati memakai oli yang lebih encer dan agak mahalan dikit, yap pertamina fastron techno 10w-40.

Pilihan Bohlam Lampu Depan Honda Verza, Bervariasi Banyak Pilihan



Halo Brosis
Sudah 5 tahun Honda verza di pasarkan di Indonesia, dan ini motor saat ini tergolong lumayan popular di segmen sport. Ya meski tampangnya sederhana dan fitur apa adanya, setidaknya kini nasibnya lebih baik di banding motor sekelas yang lebih gagah seperti byson dan new megapro,  market share nya pun nggak malu-maluin bahkan bersaing dengan yang lebih mahal macam ncb dan vixion.

Tapi nyatanya meski lampu bulat berkesan retro dan sepertinya lebih di sukai, tapi sector penerangan ini mengalami downgrade dari yang sebelumnya memakai 35 Wat tipe halogen HS1 kini menjadi non halogen, padahal penerangan verza lama amat mumpuni ya sekelas dengan new vixion sebelum di facelift LED.

Menggeliatnya Motor Retro Klasik, Dahaga Di Segmen Kering



Halo Brosis

Viar, Benelli, dan Kawasaki adalah 3 pabrikan yang kental dan getol akhir-akhir ini mengkampanyekan produk anyarnya yang bernuansa retro bike. Ketiga pabrikan tersebut kompak untuk memilih mendeferinsiasikan ke segmen yang sebenarnya sepi dan tergolong selama ini hanya diisi motor retro mahal di atas 250 cc atau nggak motor modif.

Seperti di gelaran Giias 2018 terlihat sepemantauan penulis saat melihat booth viar dan benelli terutama lebih pede memamerkan gacoan retronya viar dengan seri vintech 200 & 250 sedangkan benelli dengan motobi 200 nya, Kawasaki ? masih adem ayem dengan estrella dan W175 , tapi setidaknya Kawasaki “punya” motor di segmen retro.

Ceruk pasar motor retro memang tergolong kecil, angka kasarnya pun gelap hanya 1 digit, kalau tidak salah dibanding motor sport non retro. Karena memang retro bike bukan “selera” semua orang alias nggak semua orang suka.