Halo Brosis
Viar,
Benelli, dan Kawasaki adalah 3 pabrikan yang kental dan getol akhir-akhir ini
mengkampanyekan produk anyarnya yang bernuansa retro bike. Ketiga pabrikan
tersebut kompak untuk memilih mendeferinsiasikan ke segmen yang sebenarnya sepi
dan tergolong selama ini hanya diisi motor retro mahal di atas 250 cc atau
nggak motor modif.
- Review Kereta Api Jayakarta Premium, Ekonomi Rasa Eksekutif
- Review Kereta Api Bisnis Gumarang, Satu-Satunya Jakarta-Surabaya
- Review Kereta Api GBMS, Termurah Surabaya-jakarta
- Review Pemakaian Xiaomi Redmi Note 4, Baterai Awet Parah
- Review Asus Max Pro M1, Worthed Tapi Gak Bagus-Bagus Amat
- Review Pemakaian Oli Amsoil Diesel Turbo Truck
- Review Pemakaian Oli Total Quartz 9000
- Review Mifi ZTE MF 90
Seperti
di gelaran Giias 2018 terlihat sepemantauan penulis saat melihat booth viar dan
benelli terutama lebih pede memamerkan gacoan retronya viar dengan seri vintech
200 & 250 sedangkan benelli dengan motobi 200 nya, Kawasaki ? masih adem
ayem dengan estrella dan W175 , tapi setidaknya Kawasaki “punya” motor di
segmen retro.
Ceruk
pasar motor retro memang tergolong kecil, angka kasarnya pun gelap hanya 1
digit, kalau tidak salah dibanding motor sport non retro. Karena memang retro
bike bukan “selera” semua orang alias nggak semua orang suka.
Sejak
dua tahun lalu dengan estrella 250 kawasaki memulai mbabat alas di segmen sport
retro bike meski banyak orang skeptis dan mencela “ah motor jadul kok harga
mahal” tapi tak sedikit pula yang mengapresiasi toh memang kebiasaan Kawasaki
untuk memulai lebih dahulu, asal bukan bebek dan matic mau sport model apapun
Kawasaki memang nggak akan ragu untuk memulai lebih dahulu dibanding 3 pabrikan
Jepang lainnya.
Ya
mirip seperti ninja 250 saat 2008 dulu mulai dijual banyak yang mencibir “ah
motor 250 cc gak cocok di Indonesia” kini ? jangan kaget loh sampai-sampai ada
juga petinggi pabrikan yang mulai menelan ludah karena kini getol juga jualan
motor sport 250cc.
- Touring Ke Lombok Part 1, Bickpackeran Tanpa Pikir Panjang
- Touring Ke Lombok Part 2, Sunrise Gili Trawangan+View Rinjani, Surga !
- Touring Ke Lombok Part 3, Pantai Pandawa Dan Capeknya Terasa
- Touring Ke Lombok Part 4, Total Biaya Model Ngirit
- Sport Fairing Non Jepang Murah, Punah !
- 7 Rute Touring Asyik Di Jawa Timur
- 5 Tujuan Touring Asyik di Jawa Timur
Setelah
estrella, tahun lalu Kawasaki mulai merengsek ke segmen retro bike dengan harga
yang lebih kompetitif, setidaknya w175 adalah solusi “murah” buat yang ngidam
sport retro bike dari pabrikan Jepang dengan harga 30 jutaan w175 bisa dikata
laris manis, meski total angka penjualannya masih jauh dibanding motor sport
tampang masa kini.
Benelli Getol
Benelli
memulai dengan motobi 152 yang dijual dibawah 20 juta rupiah sekaligus
menasbihkan sebagai sport retro bike termurah. Sampai pagelaran Giiias 2018
juga memperkenalkan motobi 200 dengan harga 30 juta sekaligus ingin mengisi
segmen yang lebih mahal.
Sebenarnya
benelli sudah lebih dahulu mempunyai pentagonian eagle yang berbentuk sport cruiser dengan kapasitas 250cc 2
silinder 5 speed yang suaranya nyaring di telinga, bahkan saat test ride motor
di pagelaran giias 2018 suara benelli petagonian eagle adalah yang paling
merdu, wong Honda rebel 500 yang saya coba saja kalah soal
kekerasan/kenyaringan suara knalpot.
Viar Memulai
Lain
Lagi dengan viar yang baru memulai dengan seri vintech 200 & 250 dan
ternyata sambutannya sangat antusias selama pameran, setidaknya dari both test
ride pabrikan non Jepang viar paling banyak di coba.
Saya
pun juga mencoba viar vintech 250 meski begitu setelah selesai test ride dengan vintech 250 penjaga both
viar langsung nyeletuk “sekalian coba yang 200 mas” saya pun gak piker 2 kali
dan mengiyakan.
Setelah
test ride pun saya di mintai kritik,
saran, dan masukan karena memang viar vintech yang dipamerkan di giiias masih
tahap perkenalan alias bukan final produksi, tak tanggung-tanggung penjaga both
test ride viar pun bilang “ yang banyak ma buat masukkan kurangnya apa ini
motor”, dan saya pun mengiyakan dengan coretan impresi,kritik,dan saran
setengah halaman lebih hehehe.
Viar
memang identik dengan kendaraan/ motor niaga, tapi nyatanya pabrikan yang
berlokasi di Semarang ini juga punya tipikal seperti Kawasaki yang getol
bermain di segmen kering. 2 Tahun belakangan viar banyak menggelontorkan
produknya di segmen trail lalu segmen motor listrik pun juga dimasuki juga,
kemudian segmen sport touring bike dengan vortex-nya intinya ini pabrikan
cerdas dan mampu membaca keinginan pasar, untuk pabrikan non Jepang, Viar
termasuk yang fight dan berani , toh
sudah mandiri punya pabrik sendiri gak perlu datang obral janji lalu ujung2 nya
pergi (nyindir alus, hehehe).
vintech 250, lumayan sip |
Lebih Baik
Bermain
di segmen yang sepi untuk menjadikannya ramai setidaknya lebih baik
dibandingkan harus gambling di segmen yang gemuk seperti matic terlebih harus
bertarung dengan pabrikan yang budget-nya
unlimited macam ahm atau Yamaha dan
Suzuki.
Satu-satunya
cara ya diferensiasi produk, toh trio Jepun lain juga belum ada gelagat
nyemplung di segmen retro bike. Honda tentu masih maju mundur dengan model cb
klasiknya malah bisa saja tetap nyaman hanya dengan cbverza, Suzuki dan Yamaha apalagi
karena nggak punya model ikonik motor retro (di Indonesia).
Saat
ini baik Kawasaki, benelli , dan viar setidaknya aman di segmen ini setidaknya
motor sport retro bisa jadi alternatif jika pasar sport mulai jenuh karena
segmen ini sebenarnya bukan mementingkan fungsi tapi lebih ke hobby, istilahnya
kebanyakan orang beli motor sport retro dijadikan motor kedua atau ketiga, buat
harian ya tetep matic.
Semoga Bermanfaat
- Satu Tahun Pakai Oli HDEO&PCMO di Motor, Semua Tentang Enak & Tahan Lama
- Mengenal Oli HDEO & PCMO Pertamina, Pilihan Lengkap untuk Sesat
- Euro 4 Resmi di Indonesia, Apa Kendala, Efek, dan Manfaatnya ?
- Motor Sport Fairing Non Jepang Harga Murah, Punah !
- Penutup Rantai Model Tutup Full, Sebenarnya Fungsinya Maksimal
- Memaksimalkan Fungsi Kick Stater Untuk Memperpanjang Umur Aki
- Gak Suka Modif ?, Mending Upgrade Part Ini !
- Lampu Halogen, Jangan Pegang Kacanya !
- Motor Bebek Konvensional, Banyak keunggulannya Loh !
- Patokan Ganti Oli
- Substitusi Sparepart, Rahasia Motor Honda tetap Eksis
- Pilih Velg palang Atau Jari-Jari ?
- Sparepart Motor Yang Sering Dipakai Non Originalnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar