googlef1d469d5fe68ebf6.html BangJoRu: Review 4 Kombinasi Sprocket Honda Verza

Review 4 Kombinasi Sprocket Honda Verza




Halo Brosis
Sesuai dengan postingan sebelumnya dimana bjr mencoba mengganti sprocket/ final gear verza (lagi) dari yang sebelumnya 14-41 menjadi 15-41.
Sprocket atau Final Gear adalah media pemindah tenaga yang dihasilkan mesin ke roda belakang sepeda motor. Banyak hal yang mempengaruhi perhitungan final gear mulai dari karakter mesin, lebar ban, dan ukuran rim velg.

Sebenarnya sudah banyak referensi di google mengenai final gear, dan bjr nggak akan bertele-tele menjelaskan bagaimana menghitung final gear yang tepat entah itu saat sobat upgrade ring velg maupun ban.

Verza bjr yang berumur 3 bulan setengah, 3 tahun setengah sedari beli sampai sekarang bjr sudah mencicipi 4 macam final gear. Dasar pertama untuk coba-coba ganti final gear (sprocket) pasti ada di sprocket bawaan yang mengecewakan, bukan kombinasinya tapi kualitasnya yang mengecewakan karena cepat kendor dan kemrosok.
Pasca pakai sprocket standart, bjr ubah pakai punya new megapro karena di samping lebih mudah di dapat (waktu itu), pun jauh lebih murah di banding punya verza baik itu part HGP maupun aftermarket (sekelas). Selang setahun kemudian bjr ganti ke 14-38 karena memang murni pingin coba-coba, lalu sempat balik ke standart 14-41, dan karena kuciwa dengan kualitas rantai n** bjr coba pakai kombinasi 15-41.
So bjr akan coba kasih review maupun gambaran dari empat kombinasi di atas, yang perlu di garis bawahi dalam merubah setiap kombinasi bjr selalu mengganti rantai dengan rantai baru, kemudian bahan bakar pertamax, mesin standart.

14-41, buat yang demen standart
Ada yang bilang ukuran sprocket bawaan motor dari pabrik adalah yang paling pas karena sesuai dengan perhitungan standart motor itu sendiri. Bjr pun tidak mengiyakan atau membantah. Artinya banyak hal sebenarnya yang mempengaruhi. Bicara kombinasi sprocket 14-41 ( 2,928) sebenarnya adalah lebih ke arah peforma asli motor verza itu sendiri.
Artinya selama menggunakan ukuran sprocket bawaan yang bjr rasakan adalah akselerasi yang menghentak, nafas per gigi pendek-pendek, dan tendangan torsinya terasa nampol, bisa di kata sprocket 14-41 cocok untuk habitad asli verza yaitu perkotaan, dan pastinya buat ngangkut bawaan yang berat entah itu barang atau boncengan yang segede gaban, hehehe.

Top speed standart menurut bjr ada di angka 110 km perjam dengan waktu lumayan lama untuk mencapainya. Itu kelebihan, sedangkan sisi minusnya sendiri menurut bjr lebih ke arah cepat kendornya rantai, dan juga untuk touring sedikit agak kedodoran menurut bjr, walau masih dalam taraf wajar, akan tetapi masih ada kombinasi sprocket yang pas untuk touring.

14-42, akselerasi njengat
14-42 (New Megapro)
Alternatif paling populer menurut bjr, karena dahulu memang gear aftermarket verza masih lumayan jarang maka alternatif/ substitusinya ya pakai punya new megapro di samping itu tinggal pasang tanpa memototong rantai atau menambahi, karena baik verza maupun nmp jumlah mata rantainya 124.
Memperingan dengan memakai sprocket 14/42 maka angka yang di dapat adalah 3, alhasil saat di pasang sprocket ini, maka verza tarikannya akan lebih nampol lagi, akselerasi cepat, dan sampai ke top speednya juga otomatis bertambah cepat, sebagai gambaran saat touring ke Dieng, di jalan Solo-Klaten bjr dapat hampir 120 km/ jam mungkin kontur jalan mempengaruhi tapi real yang bjr rasakan untuk mencapai top speed lebih cepat.
Satu lagi keunggulannya yaitu saat di jalan menanjak kombinasi ini paling juara menurut bjr, menanjak pakai gigi 3 pun tanpa masalah, bahkan di cangar yang terkenal dengan tanjakan curam, bjr tidak memakai gigi 1 karena verza dengan gigi 2 sudah cukup untuk menanjak.
Sisi minus saat memakai kombinasi ini menurut bjr yaitu pada nafasnya yang terlalu pendek, bayangkan saja, gigi 1 mentok di kecepatan 20 itupun rpm motor terasa tinggi dan suara mesin sudah meraung. Artinya pakai sprocket nmp lebih akrab naik turun kan gigi persneleng.

14- 38, paling nyaman buat touring
14-38 (gl 100)
Eitts yng perlu diingat 14/38 memang pakai gear gl 100, tapi jangan pakai rantainya juga karena saat di pasang di verza tidak akan tersambung karena kurang panjang. Sprocket 14/38 (2,71) bjr rasa paling cocok buat yang suka touring atau paling tidak bepergian jauh.
Dalam kondisi pakai sprocket ini motor akan terasa rileks, nafas per giginya terasa smooth, tarikan motor tidak seliar pakai sprocket bawaan atau nmp, alhasil jangan heran di putara atas mesin verza terasa rileks.
Bjr sudah coba pakai kombinasi 14/38 sampai ke lombok tahun lalu, hasilnya bjr sangat-sangat puas, kecepatan di angka 80-100 selama touring pun terasa konsisten bjr geber, sesekali tetap top speed sampai 120km/ jam, padahal kondisi penumpang berboncengan dengan barang bawaan full load. Mesin pun terasa lebih rileks dibanding 2 sprocket di atas.
Dalam kondisi jalan lempeng (kosong) di adu dengan verza sprocket standar pun verza dengan gear gl 100 ini lebih superior di putaran atas, alhasil meski kalah di awal, tapi di kecepatan 80 ke atas verza sprocket 38 akan ngacir beberapa body di depan.
Minusnya, final gear berat ini kurang cocok buat yang demen selap-selip di perkotaan, karena putaran bawahnya terasa agak flaat (rata) dibanding standart maupun nmp. Bisa di akali dengan memainkan putaran mesin meski kompensasinya bisa lebih membuat pegal tangan. Buat jalan menanjak ? tidak sebaik nmp, tapi menjelang masa tugasnya,  tanjakan bromo sukses di taklukkan dengan kondisi boncengan tanpa kendala.

15-41, tenaga merata
15-41 (Oplosan, hehehe)
Sebenarnya nggak ada niat, tapi niatnya muncul karena (baca disini), coba pakai final gear 15/41 ( 2,73), bisa di kata selama 2 minggu lebih pemakaian rasanya hampir mirip dengan sprocket 14/38, tapi tentu ada beda di beberapa sisi.
Meski angka yang di dapat hampir sama (2,7 sekian), tapi selama review pemakaian menurut bjr feel pemakaian gear 15/41 ada di tengah antara standart dan gl 100. Artinya di perkotaan pun tarikan tetap bertenaga, dan nafas per giginya tidak panjang juga tidak pendek. Serta putaran mesin sedikit lebih rileks karena gear depan lebih besar.
Yang sangat bjr suka adalah di gigi tengah yaitu 3,4  tetap ngisi, plus buat crusing di kecepatan 40-70 dengan gigi 3 dan 4 torsi terasa nampol, bahkan di perkotaan sidoarjo-surabaya tercatat bjr mentok pakai gigi 4. Buat touring ?, ehm sepertinya cukup nyaman pakai gear 15/41 ini, minggu lalu bjr coba buat nanjak ke pacet, masih mumpuni, sedikit lebih baik dari gl 100 untuk tanjakan.
Minusnya, sama seperti gl 100 dimana putaran terasa flaat, kususnya 40 km/ jam ke bawah.


Last, dari keempat pilihan final gear untuk verza di atas sebenarnya ada plus minusnya masing-masing. Tapi bjr lebih mengelompokkan ke dalam 2 peruntukkan satu: buat yang demen touring pakai gear 14/38 atau 15/41 dan dua : buat yang demen di kota-kota dan nguli bonceng yang berat2 pakai punya nmp (14-42) atau standart.
Soo, postingan ini murni pengalaman bjr selama memakai keempat pilihan sprocket di atas, soal awet tidaknya , tentu bergantung bagaimana merawat dan kualitas sprocket itu sendiri, soo sudah siap untuk ganti sprocket yang mana ?, atau mau yang standart2 saja? hehehe 

5 komentar:

  1. kalo oplosan 15-42 gmn nih hasilnya?

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Saya udah coba 15-41 om, enak sih buat antarkota jadi agak overdrive gigi 5 nyA
    Tarikannya lebih norsi, tpi klo buat overtake harus turun 1 tingkat
    Tpi jangan di pake naik cangar via pacet, ngos2an bener hehehehe
    Mau balik ke 14-41 tpi bingung mau coba 14-42 juga, gear masih tebel

    BalasHapus