googlef1d469d5fe68ebf6.html BangJoRu: Situs Porno Picu Hilangnya Keperawanan

Situs Porno Picu Hilangnya Keperawanan

DAMPAK buruk pornografi di internet tampaknya makin mengkhawatirkan saja, khususnya di kalangan anak-anak dan remaja belasan tahun. Menurut hasil tinjauan mendalam sebuah riset yang dilakukan di Skotlandia, akses pornografi internet di kalangan ABG telah memicu tren hilangnya keperjakaan dan kegadisan di usia yang semakin muda.



Riset yang juga dipublikasikan dalam jurnal CyberPyschology and Behaviour itu menyebutkan, pria remaja berusia 12 hingga 17 tahun yang secara teratur melihat situs porno cenderung melakukan hubungan seks pada usia dini. Parahnya lagi, mereka juga cenderung berani mencoba seks oral dan meniru apa yang mereka lihat di internet.

Para ahli di Skotlandia memperingatkan, meningkatnya tren remaja belasan tahun mengakses pornografi akan berdampak pada masalah seksual yang beragam, termasuk meningkatnya kasus penyakit menular seksual dan kehamilan muda. Para ahli juga meminta orangtua lebih waspada dengan apa yang dilihat atau diakses anak-anak mereka.

Shane Krauss, seorang psikolog dari Castleton State College Vermont, melakukan survey terhadap ratusan partisipan. Dari survey terungkap bahwa laki-laki yang mengakses pornografi pada usia 12-17 tahun tercatat lebih aktif secara seksual dibandingkan mereka yang tidak mengakses situs porno. Sementara itu, wanita yang mengakses pornografi pada rentang usia sama, meski persentasenya kecil ketimbang pria, juga menjadi aktif dalam hal seks pada usia yang sedikit lebih muda.

"Internet memiliki sejenis efek mempercepat, memengaruhi, dan mengubah perilaku. Laki-laki melakukan seks oral dan keperjakaan lebih mudah hilang di usia lebih muda ketika terekspos pada pornografi. Terkadang paling bagus tiga atau empat tahun melakukan seks oral atau dua tahun untuk keperjakaan mereka," ungkap Krauss seperti dikutip surat kabar Sunday Herald.

Catherine Harper, perwakilan dari lembaga Wanita Melawan Pornografi Skotlandia, menyatakan, penyakit menular seperti Chlamyidia menjadi mudah menyebar akibat perilaku seks pria yang memaksa para pasangannya meniru gerakan yang diadopsi dari situs porno.

"Internet adalah tempat Anda memperoleh hal-hal yang sangat ekstrem, terkadang bisa dilihat secara live dan nyata. Akibatnya, menimbulkan tindakan-tindakan kekerasan," ujarnya.

Meningkatnya rata-rata seks oral berkitan dengan bertambahnya kasus kanker lidah, mulut, dan tenggorokan yang disebabkan penularan virus human papilloma. Dalam 30 tahun ke depan penyakit ini cenderung dialami oleh pria. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar