Biarpun setitik
Namun aku masih memiliki
asa
Biar orang memandang aku
tak punya harapan
Tapi nyatanya aku masih
memiliki setitik asa
Setitik asa yang mungkin
akan membantuku
Di kala kususah
Di kala aku terpuruk
Entah sudah berapa kali
hinaan kuterima
Dan cacian yang keluar
dari mulut mereka
Tapi . . . .
Aku tak peduli . . .
Sakit memang awalnya
Akan tetapi seperti
pepatah bilang
Lama-lama juga terbiasa
Anggap saja omongan mereka
itu rancu
Rancu yang selalu
membuatku ngilu
Entah sudah berapa rancu
yang ia keluarkan dari mulut yang berbisa itu
Aku melihat mulutnya
memang berbisa
Tapi biarlah
Sampai mulutnya berbusa
pun rancu itu takkan mempan terhadapku
Semoga . . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar