googlef1d469d5fe68ebf6.html BangJoRu: Setitik Asa dalam Rancu

Setitik Asa dalam Rancu



Biarpun setitik
Namun aku masih memiliki asa
Biar orang memandang aku tak punya harapan
Tapi nyatanya aku masih memiliki setitik asa
Setitik asa yang mungkin akan membantuku
Di kala kususah
Di kala aku terpuruk
Entah sudah berapa kali hinaan kuterima
Dan cacian yang keluar dari mulut mereka
Tapi  . . . .
Aku tak peduli . . .
Sakit memang awalnya
Akan tetapi seperti pepatah bilang
Lama-lama juga terbiasa
Anggap saja omongan mereka itu rancu
Rancu yang selalu membuatku ngilu
Entah sudah berapa rancu yang ia keluarkan dari mulut yang berbisa itu
Aku melihat mulutnya memang berbisa
Tapi biarlah
Sampai mulutnya berbusa pun rancu itu takkan mempan terhadapku
Semoga . . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar