Halo Brosis
Minggu lalu secara
resmi honda / ahm melaunching motor crf150L, kode L menandakan motor ini road
legal alias versi legal di jalan raya dengan segala kelengkapan seperti lampu,
sein dan lain sebagainya. Crf sebenarnya sudah agak lama merespon pasar dual
purpose atau trail di Indonesia yang saat ini masih di kuasai Kawasaki, bahkan
pabrikan lokal macam Viar bahkan sudah concern kurang lebih sejak 3 tahun di
segmen ini.
Sudah sejak awal tahun
kehadiran crf sudah tercium beberapa penggiat otomotif, puncaknya pada GIASS
Agustus lalu ahm sudah mendisplay crf di pameran otomotif terbesar tersebut
meski tanpa lampu dan part kelengkapan legal road, tapi setidaknya crf tahun
ini akan hadir meramaikan segmen trail yang masih sepi pemain ini.
Sesuai prediksi mesin
yang digunakan adalah mesin SOHC 150 cc yang identik (tapi tidak 100% sama)
seperti yang dipakai verza dan new megapro. Tapi kalau ada yang menyebut crf
pakai mesin verza/new megapro sebenarnya kurang tepat, karena sebelum kelahiran
new megapro 2010 silam atau verza 2013 crf sudah mengadopsi mesin square
tersebut, jadi sebenarnya bukan crf yang pakai mesin verza tapi verza yang
pakai mesin crf.
Fitur lain crf di
antaranya mesin 150 cc paling bertenaga di kelasnya, shock depan USD showa
dengan diameter 37 mm yang juga terbesar dikelasnya, shock belakang prolink,
lalu velg aluminium alloy, speedometer digital yang sensor speednya sudah
tersambung dengan crankcase mesin,
sistem bahan bakar injeksi dengan sensor yang lebih lengkap dibanding verza/new
megapro. Secara spek di atas memang CRF lebih superior dibandingkan rivalnya
sesama pabrikan Jepang Klx Bf tapi ini bicara spek di atas kertas, dilapangan
bisa berbeda.
Mesin
Lebih Bertenaga
Bohong jika motor trail
gak butuh mesin kenceng, tapi tidak sepenuhnya juga benar paling tepat trail
membutuhkan mesin yang responsif. Tidak perlu top speed melainkan akselerasi
bawah sampai menengah yang bertenaga di tambah sudah pasti maintenence yang
mudah dan durability juga sangat di butuhkan.
Kriteria mesin tersebut
saya rasa untuk line up honda/ ahm hanya mesin yang namplok di verza yang memenuhi
syarat. Responsif ? jangan ditanya jika yang katam dengan verza pasti paham
betapa liarnya akslerasi bawah sampai menengah sebagai data sahih 0-201 m cukup
ditempuh dalam 11 detik kecil saja alias gak beda jauh dengan motor sport 150
cc kekinian yang lebih mahal. Apalagi jika rasio final gear diperbesar plus
pengaplikasian ring roda yang lebih besar sudah sangat cukup untuk
diaplikasikan di motor trail entry level.
mesin cukuplah |
Durability ?sejak 7
tahun sejak mesin new megapro atau jika verza sudah hampir 5 tahun mesin SOHC
dengan konfigurasi borexstroke 57,3mm x
58 mm ini terkenal badak untuk durability dan minim sekali keluhan. Tenaga yang
dihasilkan pun lumayan yakni 12,9 PS selisih kurang lebih 0,9 ps dibanding klx
150 bf yang tenaga maksimalnya 12 ps meski sama-sama di dapat di 8000 RPM
begitu juga dengan torsi crf 12 nm di 6000 RPM sedangkan klx 150 bf sedikit
lebih kecil yakni 11,3 nm di 6000 RPM.
“Tidak ada gejala klotok, ngorok, atau keluhan suara2 gaib dari mesin, atau kampas kopling gosong karena sering selip, apalagi ngebul haus oli, hehehe lupakan itu semua tidak ada di mesin ini. Sempat ada isu mesin gampang overheat atau mudah loss kompresi tetapi saya rasa bukan masalah dari internal mesin alias hanya masalah pembakaran yang kurang proporsional antara bbm dan udara.”
Maintenance, mesin sohc
konvensional berpendingin udara memang nyaris minim perawatan ganti oli tanpa
ribet ganti filter, tak perlu merisaukan isi radiator, khawatir kipas radiator
mati, atau seal mekanikal jebol yang bikin rembes.
Kalau ada berpikiran
ngapain gak pakai mesin dohc milik ncb, saya rasa argumen/alasan di atas sudah
bisa menjadi alasan kuat, apalagi masih ada yang ngeluh mesin lemot masih 5
speed, wtf memang jika motor benar2 pakai trabas memang kepakai gigi 6 !? nope
!,
Overprice ?
Secara harga crf150l
lebih mahal ketimbang klx apalagi viar, tapi ingat itu hanya berlaku jika
berpatokan pada varian terendah karena klx ada beberapa tipe mulai standart
yang dihargai 29,1 jutaan sampai tipe tertinggi yang yakni klx 150 BF yang nangkring di harga 32,8 jutaan. Jika bisa
fair dengan segala fitur pembeda yakni shock USD depan paling realistis CRF150L
dibandingkan dengan Klx 150Bf. Selisih keduanya ada di angka 1 jutaan dimana
Crf 150L lebih terjangkau.
Lantas ada yang
menganggap Crf150L overpriced, komentar seperti
“overprice !”
“ harusnya 28 jutaan !”
“mending sebelah “
“mesin sohc kok harga
mirip Cbr”
rival yang pantas |
Salah ? gak !,semua
orang bebas beropini, tapi yang patut diperhatikan ya “mbok yo beropini yang
realistis”, hehehe. Lantas apakah benar crf overprice ? saya rasa sih tidak,
kenapa ? saya gak tahu harga usd crf150l yang buatan showa dengan ukuran 37 mm
tersebut. Tapi sebagai gambaran harga usd kompetitor yakni klx BF ada diharga
5-6 juta rupiah. Lainnya ? hhmmmm nilai sendiri saja, hehehe.
Dibandingkan
dengan verza ? oh kenthir !
Mengapa saya bilang
kenthir, maaf agak kasar tapi memang agak geli juga membandingkan motor trail
dengan naked macam verza. Tanpa memandang rendah verza toh saya masih user
verza. Menurut saya habitat keduanya sudah berbeda satu jalan aspal, satu ready to blusukan.
Memang verza gak bisa
blusukan !? bisa tapi tetap gak akan setangguh dan senyaman crf150L begitu juga
sebaliknya jika crf150l digunakan buat ngangkut2 barang dan jalan diperkotaan,
bisa ? bisa tapi tetap gak akan senyaman dan setangguh verza.
Yang perlu diperhatikan
adalah verza-crf150L tidak bisa dibandingkan atau head to heat hanya karena
mesinnya sama, jadi kalau ada ungkapan
“crf150l = verza versi
mahal” hmmmm
Kalau ada pertanyaan,
“apa persamaan verza dengan crf” paling jawabannya Cuma “mesin”, hehehe sebuah
jawaban ironi yang saya rasa hanya asal njeplak kalau memang benar-benar di
jawab demikian. Kalau kata kobayogas “monggo beli verza lalu rubah/modif
dibikin senyaman dan setangguh crf” tapi eiits dalam kondisi dan part modifnya
baru loh yah.
“Lebih afdol dan logis menurut saya membandingkan motor naked-fairing yang harganya selisih 7-8 juta tapi mesin sama, ban sama, velg sama, speedometer Cuma beda indikator gigi, shock depan sama2 teleskopik meski fairing malah agak pendek dikit, shock belakang sama2 monoshock, malah gak ada kick stater, malah minus standart tengah, lantas 7-8 juta mau dikemanain ? tangki, jok, body belakang, fairing plus lampu depan, baut2 serius itu yang menjadi pembeda sampai 7-8 juta ?, hehehe. Padahal sama2 motor yang habit pure-nya di jalan aspal toh !?”
So inti dari tulisan
ini sebenarnya adalah rasa jengkel adanya yang compare verza-crf apalagi kalau
kiblatnya hanya karena mesinnya sama. Hadeeeh. Ibarat kata
“seperti membandingkan Nella Kharisma dengan Raisa dengan dasar keduanya sama-sama penyanyi”
Semoga bermanfaat
- Satu Tahun Pakai Oli HDEO&PCMO di Motor, Semua Tentang Enak & Tahan Lama
- Mengenal Oli HDEO & PCMO Pertamina, Pilihan Lengkap untuk Sesat
- Euro 4 Resmi di Indonesia, Apa Kendala, Efek, dan Manfaatnya ?
- Motor Sport Fairing Non Jepang Harga Murah, Punah !
- Penutup Rantai Model Tutup Full, Sebenarnya Fungsinya Maksimal
- Memaksimalkan Fungsi Kick Stater Untuk Memperpanjang Umur Aki
- Gak Suka Modif ?, Mending Upgrade Part Ini !
- Lampu Halogen, Jangan Pegang Kacanya !
- Motor Bebek Konvensional, Banyak keunggulannya Loh !
- Patokan Ganti Oli
- Substitusi Sparepart, Rahasia Motor Honda tetap Eksis
- Pilih Velg palang Atau Jari-Jari ?
- Sparepart Motor Yang Sering Dipakai Non Originalnya
mantap jiwa ulasanya.....saya juga jengkel klo ada yang suka nyinyirin/mencela suatu produk tp g tau fakta dilapangan, seandainya verza sukses dimodifikasi menjadi crf150l/sama plek, tp kan tu motor jadi ilegal, klo ilegal kn g bisa buat kamana-mana cman buat trabas aja, soalnya kn dh jd motor yang berubah bentuk, surat2 ma fisik motor dh berubah, klo mau nglegalin tu motor butuh biaya brp lg, klo saya y harga crf150l=31,8jt udh bisa dibuat kemana-mana(legal)+dapat garansi pabrik, daripada misal modif habis 25jt dapatnya garansi bengkel/rumah modifikasi+kucing-kucingan ma polisi
BalasHapusyap bener, sejelek-jeleknya garansi ahm pun masih jauuuh lebih mending dari pada garansi bengkel modif.
HapusMantap om,
BalasHapusYg beropini crf=versa itu mas orang iri mngkin,😄😄😄🙏🙏🙏
bisa jadi, hehehe
HapusMantap om,
BalasHapusYg beropini crf=versa itu mas orang iri mngkin,😄😄😄🙏🙏🙏
Salam kenal om! hehe.. saya Dika. Punya kawasaki d'tracker 150 dan pada akhirnya tetap meminang CRF 150l, hahaha.
BalasHapusSedikit mengulas, kelebihan crf (dalam kondisi standar) ini ada di torsi, lebih ngisi dibandingkan klx series. Fitur juga menang banyak, injeksi, digital panel meter, sensor speedo yang built in (bukan kabel), dimensi keseluruhan yang lebih besar dan bodywork yang punya nafas gen crf 450/250R. Jumlah jari2 roda depan 36, namun di belakang 32, sama dengan crf250l.
Namun kekurangannya justru terasa di bobot, bukan hanya diatas kertas, namun memang terasa lebih berat dibandingkan KLX series. :( Selain itu finishing cat dan las2an rangka tidak se-tjiamik KLX. Posisi stang juga rendah untuk ukuran gen trail / cross, tidak setinggi KLX. Ini berpengaruh sekali untuk posisi berkendara jadi merasa kurang in-bike.
Kurang lebih seperti itu kira2 hehe..
sip om, terima kasih sudah berbagi, memang secara kasat mata finishing crf masih dibawah klx, biasa ahm , hehehe
Hapus