googlef1d469d5fe68ebf6.html BangJoRu: Satu Tahun Pakai Oli HDEO/PCMO, Semua Tentang Enak & Tahan Lama

Satu Tahun Pakai Oli HDEO/PCMO, Semua Tentang Enak & Tahan Lama


Halo Brosis

pertamina fastron techno

Kurang lebih tepat satu tahun sudah saya menyeleweng menggunakan oli hdeo/pcmo di sepeda motor saya yaitu verza, ya motor lansiran 2013 yang kini sudah beranjak menuju 4 tahun lebih menemani saya setiap harinya. Pertama kali coba pakai oli hdeo/pcmo juga sempat ada rasa takut ntar motor kenapa-napa, maklumlah newbie, hehehe.
Setelah baca sana-sini dan baca-baca di grup facebook LDIC (Long Drain Interval Comunity) mengenai pemakaian oli hdeo/pcmo di sepeda motor akhirnya saya putuskan ikut-ikutan pakai hdeo/pcmo oil di motor verza. Oli pertama yang saya tuang waktu itu adalah Meditran SX oli HDEO favorit karena price to peformance nya dapet apalagi setelah booming versi “curah” malah tambah idola nih oli, khususnya buat yang budget buat olinya mepet banget alias pas-pasan hehehe.


Impresi pertama kali sesat sudah pasti rasanya campur aduk, 5-10 menit terasa “kok gini” alias gak sebegitu enak dibanding mco ahm oil sekalipun. Eits itu kesan dan impresi pertama lalu setelah motor jalan selama lebih dari 30 menit dan pas posisi di kemacetan terasa “oli ini kurang ajar!” gimana gak kurang ajar biasanya dikemacetan mesin motor terasa panas, peforma loyo, shifting gigi kasar, lah ini gejala kentir  yang mendera saat pakai oli mco murah yang selama ini saya gunakan tidak saya rasakan saat pakai meditran sx.
“kesan pertama tak selalu selaras setelah di jalani beberapa saat”.

PCMO its never die
Itu kesan pertama sesat, kesan berikut-berikutnya sampai genap saat ini setahun tentu ada. Setelah cukup puas pakai msx yang notabene saya gunakan untuk flushing, berikutnya saya coba ke pcmo (oli mobil bensin) karena karakter hdeo entry level yang kurang enak saat pertama kali mesin di nyalakan, sempat baca mau hdeo enak pakai hdeo top tier, nggak salah sih tapi mikiri pakai/beli hdeo top tier yang harganya mahal bisa-bisa saya kentir, hehehe.
Akhirnya pemakaian kedua coba yang sedikit agak mahal yaitu fastron techno hasilnya sangat puas, bahkan lebih dari ekspektasi. Tidak behenti sampai di situ akhirnya saya menetap ke pcmo yang lebih sesuai dengan dompet dan karakter riding saya. Berikutnya masih ada primaxp si tanggung yang sebenarnya tangguh, lalu TMO yang ekspektasinya sepadan pft tapi nyatanya mblegedes beda ternyata.
pertamina fastron techno

Impresi dan review selama pakai pcmo sih rata-rata sama dengan teman-teman di grup ldic, sempat geleng2 heran karena akselerasi tambah yahud, peforma di kemacetan stabil, sampai shifting gigi persneleng yang smooth. Sempat pula merasakan motor rasanya nglunyur akibat engine break/deselerasi yang lebih minim saat pakai fastron techno yang ujung-ujungnya kampas rem sedikit lebih cepat habis.
Sampai pada suatu titik saya putuskan untuk menetap pakai fastron techno, bukan karena tidak ada yang lebih baik tapi saya malas coba-coba lagi, lagian selama nyaman dan masih mampu terbeli ngapain coba-coba lagi.

Enak & Tahan Lama

Jujur yang saya cari saat menggunakan hdeo/ pcmo atau motif saya sesat adalah penggunaan oli yang lebih lama alias long drain interval. Sebelum pakai pcmo saya pengguna setia mco entry level ahm oil yang rutin saya kuras setiap 2000 km sampai saya pikir “apa nggak ada yang lebih tahan lama tapi peforma tetep enak plus harga gak mahal2 amat dan secara kebetulan memakai PCMO/HDEO adalah jawaban praktis, meski oli motor yang enak dan tahan lama ada juga tapi mahal harganya.

review oli meditran sx
first (bukan travel)

Syarat long drain sih minimal 2 x lebih lama dibanding sebelumnya, jadi 2000 x 2 = 4000 km pemakaian, angka yang sebenarnya haram untuk saya lalui saat pakai oli mco sejak dulu. Memang secara konsisten dari masa coba-coba angka 4000 km sulit sekali tercapai pertama flushing di 1800 km, kedua kena FD (fuel dilution) karena minum pertamax turbo, ketiga gugur karena ganti kampas kopling, dan berikutnya hanya sampai 3800 km an. Sampai pada akhirnya pergantian terakhir bulan lalu sukses menyentuh 4200 km pemakaian sebelum akhirnya saya ganti.

Sebenarnya kriteria oli yang saya pakai gak muluk2 hanya cukup 3 yaitu Nyaman, Long Drain, dan Terbeli (dalam artian terjangkau oleh kantong saya dan mudah di dapat), so dari ketiga hal tersebut saya akhirnya menetap pakai fastron techno meski angin syaiton sudah kencang karena harga oli ini mulai naik dan godaan di medsos yang kian mengkambingkan oli ini karena “katanya” gak worthed alias overprice sampai oli lain yang lebih murah tapi peforma (katanya) setara pft.
So its about choice, menggoda boleh tapi maksa jangan.
Pada akhirnya secara keseluruhan bisa dikata pengalaman pakai oli pcmo/hdeo jauh lebih dari apa yang saya ekspektasikan user experience berkendara terasa lebih enak plus tahan lama pula tanpa harus beli oli mahal atau racing-racingan.
so, as long as the change feels good and better why not !?
oli tahan lama

Semoga Bermanfaat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar