Halo Brosis
Kurang lebih tepat satu
tahun sudah saya menyeleweng menggunakan oli hdeo/pcmo di sepeda motor saya
yaitu verza, ya motor lansiran 2013 yang kini sudah beranjak menuju 4 tahun
lebih menemani saya setiap harinya. Pertama kali coba pakai oli hdeo/pcmo juga
sempat ada rasa takut ntar motor kenapa-napa, maklumlah newbie, hehehe.
- Review Kereta Api Jayakarta Premium, Ekonomi Rasa Eksekutif
- Review Kereta Api Bisnis Gumarang, Satu-Satunya Jakarta-Surabaya
- Review Kereta Api GBMS, Termurah Surabaya-jakarta
- Review Pemakaian Xiaomi Redmi Note 4, Baterai Awet Parah
- Review Asus Max Pro M1, Worthed Tapi Gak Bagus-Bagus Amat
- Review Pemakaian Oli Amsoil Diesel Turbo Truck
- Review Pemakaian Oli Total Quartz 9000
- Review Mifi ZTE MF 90
Setelah baca sana-sini
dan baca-baca di grup facebook LDIC (Long Drain Interval Comunity) mengenai
pemakaian oli hdeo/pcmo di sepeda motor akhirnya saya putuskan ikut-ikutan
pakai hdeo/pcmo oil di motor verza. Oli pertama yang saya tuang waktu itu
adalah Meditran SX oli HDEO favorit karena price to peformance nya dapet
apalagi setelah booming versi “curah” malah tambah idola nih oli, khususnya
buat yang budget buat olinya mepet banget alias pas-pasan hehehe.
Impresi pertama kali
sesat sudah pasti rasanya campur aduk, 5-10 menit terasa “kok gini” alias gak
sebegitu enak dibanding mco ahm oil sekalipun. Eits itu kesan dan impresi pertama
lalu setelah motor jalan selama lebih dari 30 menit dan pas posisi di kemacetan
terasa “oli ini kurang ajar!” gimana gak kurang ajar biasanya dikemacetan mesin
motor terasa panas, peforma loyo, shifting gigi kasar, lah ini gejala kentir yang mendera saat pakai oli mco murah yang
selama ini saya gunakan tidak saya rasakan saat pakai meditran sx.
“kesan pertama tak selalu selaras setelah di jalani beberapa saat”.
PCMO
its never die
Itu kesan pertama sesat,
kesan berikut-berikutnya sampai genap saat ini setahun tentu ada. Setelah cukup
puas pakai msx yang notabene saya gunakan untuk flushing, berikutnya saya coba
ke pcmo (oli mobil bensin) karena karakter hdeo entry level yang kurang enak
saat pertama kali mesin di nyalakan, sempat baca mau hdeo enak pakai hdeo top tier, nggak salah sih tapi mikiri
pakai/beli hdeo top tier yang harganya mahal bisa-bisa saya kentir, hehehe.
- Touring Ke Lombok Part 1, Bickpackeran Tanpa Pikir Panjang
- Touring Ke Lombok Part 2, Sunrise Gili Trawangan+View Rinjani, Surga !
- Touring Ke Lombok Part 3, Pantai Pandawa Dan Capeknya Terasa
- Touring Ke Lombok Part 4, Total Biaya Model Ngirit
- 7 Rute Touring Asyik Di Jawa Timur
- 5 Tujuan Touring Asyik di Jawa Timur
Akhirnya pemakaian
kedua coba yang sedikit agak mahal yaitu fastron techno hasilnya sangat puas,
bahkan lebih dari ekspektasi. Tidak behenti sampai di situ akhirnya saya
menetap ke pcmo yang lebih sesuai dengan dompet dan karakter riding saya.
Berikutnya masih ada primaxp si tanggung yang sebenarnya tangguh, lalu TMO yang
ekspektasinya sepadan pft tapi nyatanya mblegedes beda ternyata.
Impresi dan review
selama pakai pcmo sih rata-rata sama dengan teman-teman di grup ldic, sempat
geleng2 heran karena akselerasi tambah yahud, peforma di kemacetan stabil,
sampai shifting gigi persneleng yang smooth. Sempat pula merasakan motor
rasanya nglunyur akibat engine break/deselerasi yang lebih minim saat pakai
fastron techno yang ujung-ujungnya kampas rem sedikit lebih cepat habis.
Sampai pada suatu titik saya putuskan untuk menetap pakai fastron techno, bukan karena tidak ada yang lebih baik tapi saya malas coba-coba lagi, lagian selama nyaman dan masih mampu terbeli ngapain coba-coba lagi.
Enak
& Tahan Lama
Jujur yang saya cari
saat menggunakan hdeo/ pcmo atau motif saya sesat adalah penggunaan oli yang
lebih lama alias long drain interval. Sebelum pakai pcmo saya pengguna setia
mco entry level ahm oil yang rutin saya kuras setiap 2000 km sampai saya pikir
“apa nggak ada yang lebih tahan lama tapi peforma tetep enak plus harga gak
mahal2 amat dan secara kebetulan memakai PCMO/HDEO adalah jawaban praktis,
meski oli motor yang enak dan tahan lama ada juga tapi mahal harganya.
first (bukan travel) |
Syarat long drain sih
minimal 2 x lebih lama dibanding sebelumnya, jadi 2000 x 2 = 4000 km pemakaian,
angka yang sebenarnya haram untuk saya lalui saat pakai oli mco sejak dulu.
Memang secara konsisten dari masa coba-coba angka 4000 km sulit sekali tercapai
pertama flushing di 1800 km, kedua kena FD (fuel dilution) karena minum
pertamax turbo, ketiga gugur karena ganti kampas kopling, dan berikutnya hanya
sampai 3800 km an. Sampai pada akhirnya pergantian terakhir bulan lalu sukses
menyentuh 4200 km pemakaian sebelum akhirnya saya ganti.
Sebenarnya kriteria oli
yang saya pakai gak muluk2 hanya cukup 3 yaitu Nyaman, Long Drain, dan Terbeli
(dalam artian terjangkau oleh kantong saya dan mudah di dapat), so dari ketiga
hal tersebut saya akhirnya menetap pakai fastron techno meski angin syaiton
sudah kencang karena harga oli ini mulai naik dan godaan di medsos yang kian
mengkambingkan oli ini karena “katanya” gak worthed alias overprice sampai oli
lain yang lebih murah tapi peforma (katanya) setara pft.
So its about choice, menggoda boleh tapi maksa jangan.
Pada akhirnya secara
keseluruhan bisa dikata pengalaman pakai oli pcmo/hdeo jauh lebih dari apa yang
saya ekspektasikan user experience berkendara terasa lebih enak plus tahan lama
pula tanpa harus beli oli mahal atau racing-racingan.
so, as long as the change feels good and better why not !?
Semoga Bermanfaat
- Satu Tahun Pakai Oli HDEO&PCMO di Motor, Semua Tentang Enak & Tahan Lama
- Mengenal Oli HDEO & PCMO Pertamina, Pilihan Lengkap untuk Sesat
- Euro 4 Resmi di Indonesia, Apa Kendala, Efek, dan Manfaatnya ?
- Motor Sport Fairing Non Jepang Harga Murah, Punah !
- Penutup Rantai Model Tutup Full, Sebenarnya Fungsinya Maksimal
- Memaksimalkan Fungsi Kick Stater Untuk Memperpanjang Umur Aki
- Gak Suka Modif ?, Mending Upgrade Part Ini !
- Lampu Halogen, Jangan Pegang Kacanya !
- Motor Bebek Konvensional, Banyak keunggulannya Loh !
- Patokan Ganti Oli
- Substitusi Sparepart, Rahasia Motor Honda tetap Eksis
- Pilih Velg palang Atau Jari-Jari ?
- Sparepart Motor Yang Sering Dipakai Non Originalnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar