googlef1d469d5fe68ebf6.html BangJoRu: Bensin Eceran/ Botolan, Apakah Masih Worthed ?

Bensin Eceran/ Botolan, Apakah Masih Worthed ?

https://cdn.tmpo.co/data/2013/05/13/id_184094/184094_620.jpg

Halo Brosis

Di tengah maraknya pom bensin mini atau pertamini yang sudah berubah wajah dengan mesin dispenser bensin mirip di spbu ternyata masih ada segelintir penjual bensin botolan atau akrab di sebut bensin eceran. Ya secara tidak sengaja saya masih menemui beberapa penjual bensin eceran kemasan botolan ini, bukankah sudah di larang ? eits selidik punya selidik ternyata masih harus ekstra akal-akalan loh jualan.

Ya hampir seluruh pom bensin saat ini sudah menolak untuk melayani pembelian di jerigen besar alasannya tentu untuk menghindari pembeli yang akan menjualnya kembali di kemasan botol. Tapi tentu saja masih ada yang mengakalinya dengan beli di saat jam2 sepi pengawasan yaitu di tengah malam/ pagi buta. Atau cara yang agak sedikit ribet yaitu beli ngetab dari kendaraan yang sebelumnya isi di spbu.

So,  sebenarnya apakah motif masih eksisnya penjual bensin botolan ini, tentu saja kalau masih ada yang jual sudah pasti ada yang minat/ beli atau langganan. Seperti yang saya temui di pasar sekitar tempat tinggal saya, tercatat masih ada 1 toko yang menjual bensin botolan di tengah toko lain yang sebelumnya juga menjual bensin botolan yang kini hampir 95% sudah beralih menggunakan dispenser mini macam spbu.


Harga dispenser bensin mahal
Oke kalau usaha pasti butuh modal,begitu juga dengan penjual bensin eceran/botolan yang pasti hanya modal botol dan rak tempat botol di samping jerigen bensin untuk beli ke spbu dan sudah pasti untuk beli/ kulak bensinnya butuh uang. Jadi untuk alat/wadah saja modal yang di butuhkan Cuma buat beli botol, jerigen, selang,corong, dan rak bensin jikalau di total tidak akan lebih dari 1 juta rupiah. Lain lagi jika menggunakan dispenser macam spbu yang harganya mencapai belasan juta rupiah (bergantung model dan jumlah selang), belum lagi listrik untuk mengalirkan bbm juga butuh biaya lagi kan, selisihnya jelas jauh di banding botolan.

pertamini
minimalis, praktis tapi masih mahal 

“pertamini memang menawarkan kepraktisan, tinggal beli bbm drum yang sudah di sediakan distributor plus aliran listrik untuk menggerakkan mesin, tapi tetap saja modal yang di perlukan mencapai belasan bahkan puluhan juta”

Alasan mahalnya mesin dispenser bbm itulah yang mendasari beberapa penjual bensin botolan ogah beralih ke pertamini, so meski tetap dengan kompensasi agak sedikit ribet karena harus memindahkan dari jerigen ke botol atau kalau susahnya malah agak lebih ribet lagi yaitu tangki bahan bakar kendaraan- jerigen- botol- rak botol. Tapi saat saya tanyakan kepada penjual ia menjawab “gak masalah dan sudah terbiasa” jawabnya dengan yakin.


Rasa puas melihat bensin di tuang, dan ketidakpercayaan takaran mesin (pernah kecewa)

Ada salah satu alasan yang menurut saya “unik” yaitu saat saya tanyakan kepada bapak teman saya yang user atau langganan bensin botolan, alasan ini mungkin unik karena gak lazim tapi tidak menutup kemungkinan sebenarnya “banyak” yang juga beralasan demikian, alasan itu adalah “rasa puas melihat bensin di tuang ke tangki motor” istilah jawanya “rasane lego”.

Ya saat bensin dalam botol di tuang melalui perantara corong ada rasa kepuasan tersendiri, puas karena bensin terisi, dan puas karena yakin dalam 1 botol benar benar terisi 1 liter !.

Yap puas karena percaya botol bir bekas yang biasanya digunakan sebagai wadah benar-benar berisi seliter bensin untuk alasan ini di dasari oleh rasa tidak percaya konsumen terhadap takaran mesin dispenser bbm baik itu spbu maupun pertamini. Hal ini tentu “biasanya” dapat sugesti dari orang atau “pernah” punya pengalaman kurang mengenakkan saat beli bensin di spbu entah itu memang takarannya kurang pas atau bahkan pernah dapat bbm zonk (campur air).


pertamini
so what is the reason ?
Meskipun tahu harga bensin botolan lebih mahal tapi setidaknya dalam benak konsumen benar2 yakin dan puas itu benar-benar 1 liter dalam botol, meski secara rillnya tidak akan sampai 1000ml. Toh begitu tetap saja konsumen bensin eceran tetap keukeuh membeli bensin eceran, belum lagi kalau sudah langganan dan kenal/akrab dengan penjualnya bisa-bisa beli bensin bisa sekaligus menyambung tali silaturahmi dengan interaksi secara langsung daripada beli spbu dapat wajah cemberut petugas, hehehe.

So apakah worthed ?
Dibilang worthed tentu saja tidak, malah masih jauh dari kata worthed  (menurut saya), saya pun hanya kalau kepepet saja kalau beli bensin di bensin eceran/botolan seperti saat benar2 kehabisan bensin. Karena bagi saya selisih 1000 itu bukan lumayan lagi loh. Tapi toh secara nyata bensin botolan memang tidak serta merta perlu di punahkan masih ada sisi-sisi menarik yang menjadikannya tetap di butuhkan, bahkan alasan “unik” konsumen seperti yang saya utarakan di atas adalah alasan kuat yang menjadikannya bensin botolan tetap di butuhkan, hehehe


1 komentar:

  1. kualitas pasti buruk... kena matahari, debu saat pemindahan dri tangki ke botol dsb

    BalasHapus