Halo Brosis
Dahulu ban tubeless
merupakan komponen motor yang di nilai mewah dan mahal, hanya segelintir saja
motor yang pakai umumnya motor premium yang harganya lumayan mahal. Sedangkan
motor –motor yang laris di pasaran masih menggunakan tube type (pakai ban dalam) yang harganya lebih terjangkau.
Sampai beberapa tahun
kemudian baru ban tubeless menjadi alternatif saat ganti ban, bukan hanya itu
pabrikan ban juga mulai menawarkan ban tubeless dengan harga bervariasi dan
type berikut dengan harga yang juga bervariasi, mulai harga terjangkau yang
hanya selisih belasan ribu dengan ban tube type sampai yang mahal dengan
keunggulan riding experience yang
jauh meningkat.
Bikers juga rasanya
jengah dengan ban tube type yang terasa ngrepotin saat bocor atau terkena paku,
belum lagi saat diwaktu-waktu urgent eh ban kena paku, alhasil pilihannya hanya
satu segera tambal !. Sedangkan ban tubeless memberi sedikit kompensasi dimana
saat terkena paku ban tidak langsung kempes total dan pengendara seakan dapat “kelonggaran
waktu” untuk bisa tetap dikendarai sampai di tukang tambal ban, dimana hal itu
tidak bisa di terapkan di ban tube type.
Bukan hanya saat
terkena paku, ban tube type juga terkadang juga punya masalah di bagian pentil
ban dimana tube type pentil ban masih mengikut ban dalam, sedangkan ban
tubeless lebih aman, karena pentil bukan bagian dari ban alias terpisah. Masalah
pentil di ban dalam terjadi dimana “sering” ban dalam sobek/bocor di sekitar
pentil ban, ditambal sih masih bisa tetapi tentu tidak akan bertahan lama,
belum lagi jika akrab dengan hujan tak jarang di sekitar pentil akan berkarat
dan ujung-ujungnya bocor.
cast wheel lebih di gemari
Perubahan penggunaan
ban tube type menjadi tubeless tidak lepas dari perubahan selera masyarakat,
dulu motor amat sangat jarang sekali memakai velg palang (cast wheel/cw), hal
itu tentu karena harga motor dengan velg spoke (sw) lebih murah, bahkan sampai
700 ribu - 1 juta selisihnya. Belum lagi velg cw yang lebih berat “katanya”
bisa buat motor lebih lambat, apalagi saat hantam lubang velg spoke lebih mudah
direparasi di banding velg palang. So alasan tersebut memang bisa dibenarkan
dan tidak ada yang salah.
spoke wheel, mulai di tinggalkan |
Akan tetapi yang
namanya kemudahan tentu akan kalah dengan “kepraktisan, gaya dan user
experience”. Itu karena cast wheel membuat tampilan motor lebih menarik,
kemudian lebih praktis karena tidak dipusingkan steel ruji, tidak repot saat
mencuci karena ruji lebih sukar dibersihkan dibanding palang velg, dan pastinya
siap di pasang ban tubeless yang pada ujungnya user experience / keasyikan berkendara meningkat.
Dari kepraktisan, gaya,
dan meningkatnya user experience yang
di dapat, tentu selisih harga antara spoke wheel dan cast wheel bukan lagi
sebuah masalah, untuk masalah velg peyang saat hantam lubang itu urusan “anda,
jalan, dan tukang reparasi velg”
baik spoke maupun cast wheel masing-masing mempunyai plus minus, tapi untuk riding experience dan kepraktisan cast wheel menjadi pilihan
Ban
yang makin bervariasi
Jika 10-20 tahun lalu
bikers Indonesia masih akrab dengan ban dengan pola garis2 lurus kedepan atau
semi tahu belum lagi ukuran yang masih berkutat di angka 225 sampai 300. Tetapi
jaman now ukuran ban lebih bervariasi tidak ada lagi berpakem pada inch, tapi
numerik dengan rasio lebar dengan tinggi yang lebih bervariasi seperti 80/90
90/80 dan lain sebagainya. Alhasil pilihan lebih banyak mau yang lebar tapi
ceper ada mau lebar tapi tetap tinggi ada.
Tidak hanya ukuran pola
ban juga lebih bervariasi semi slick ada, zig zag ada, pola campuran ada, semi
tahu tetap ada, sampai pada pola batik pun ada !, lagi-lagi bikers/ konsumen
yang diuntungkan tinggal piih sesuai kebutuhan, budget, dan selera meski
ketiganya kerap kali tidak singkron saat di pikirkan, hehehe.
ukuran ban yang
bervariasi juga menyulitkan untuk ban tube type karena ketersediaan ban dalam
yang terbatas ukuran, kalau di tanya adakah ban dalam ukuran besar tetap ada
kok, tapi ujung-ujungnya kombinasi ban luar tube type lebar +ban dalam ukuran bisa
lebih mahal dari ban tubeless.
Standart Zaman Now
Bisa di bilang ban
tubeless seharusnya bisa digunakan sebagai standart motor jaman now tidak
terkecuali juga pada motor entry level yang sudah pakai cast wheel. Motor-motor
seperti beat, vario 110 led, blade, supra x, jupiter z1, shooter, nex yang 95%
lebih laku versi velg cw nya harusnya bisa memakai ban tubeless sebagai
standart jaman now.
Toh sebenarnya selisih
harga ban juga tidak terlalu signifikan sebagai contoh ban tube
type matic honda belakang uk 90/90 ada di harga 160 ribu+ban dalam 30 ribu
total 190 ribu. Sedangkan ban belakang vario 150 tubeless dengan ukuran 90/90 ada di harga 210 an ribu (HET AHM)
artinya hanya selisih 20 ribuan ribu.
Hanya yamaha mio series
yang menawarkan beberapa varian dengan pilihan ban tubeless, dan hanya masalah
waktu saja untuk kompetitor memberi sepatu tubeless sebagai symbol motor jaman
now.
Tetapi tidak serta
merta tube tire harus dilengserkan, karena tetap tube tire masih sangat amat di
rekomendasikan di pakai di beberapa tipe motor seperti trail karena memang
motor segala medan gak usah nuruti standart zaman now, yang penting fungsional
dan kuat serta serasi.
Atau juga pada motor
bebek niaga/ operasional perusahaan seperti delivery yang gak perlu sepatu
jaman now karena dengan ban tube zaman old pun tetap lebih murah (harga motornya)
karena pakai spoke wheel, meski saat muat barang lalu ban bocor juga tetap
ribet toh, hehehe.
Semoga Bermanfaat
- Satu Tahun Pakai Oli HDEO&PCMO di Motor, Semua Tentang Enak & Tahan Lama
- Mengenal Oli HDEO & PCMO Pertamina, Pilihan Lengkap untuk Sesat
- Euro 4 Resmi di Indonesia, Apa Kendala, Efek, dan Manfaatnya ?
- Motor Sport Fairing Non Jepang Harga Murah, Punah !
- Penutup Rantai Model Tutup Full, Sebenarnya Fungsinya Maksimal
- Memaksimalkan Fungsi Kick Stater Untuk Memperpanjang Umur Aki
- Gak Suka Modif ?, Mending Upgrade Part Ini !
- Lampu Halogen, Jangan Pegang Kacanya !
- Motor Bebek Konvensional, Banyak keunggulannya Loh !
- Patokan Ganti Oli
- Substitusi Sparepart, Rahasia Motor Honda tetap Eksis
- Pilih Velg palang Atau Jari-Jari ?
- Sparepart Motor Yang Sering Dipakai Non Originalnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar