ini bukan malam, tapi pagi buta !, wkwkwk |
Bjr
terbangun oleh suara bell kapal yang cukup nyaring, ternyata beberapa saat lagi
sampai di pelabuhan lembar NTB, tengok jam sudah jam 2 pagi. Setelah tidur yang
nggak nyenyak (gara2 jebakan kasur betmen), dan kapal bersandar langsung dah
siap2 riding , tujuan ? langsung kota mataram, (hati senangnya bukan main J
J ).
Selang
beberapa kilo, loh loh loh, jalanannya sepi brosis hampir nggak ada satu pun
kendaraan bermotor, maklum masih jam 3 pagi. Dengan mata yang masih setengah
nggantuk bjr riding saja ke arah Senggigi, kecepatan konstan 50-60 km/ jam,
santailah, disamping tidak tahu jalan, cuaca pagi memang duingin beud.
Selang
sejam lebih riding santai, sampai dah di pantai Senggigi !, dan ternyata SALAH,
ini pantai Ampenan !, wkwkwkwk. Maklum dah mash nggantuk.
di depan kota tua ampenan |
Sadar
salah tujuan, dah duduk2 saja di pantai Ampenan, dengan suara ombak yang
menggelegar “dummm!”, setalah itu foto2 di tulisan pantai Ampenan, dan di
sekitaran kota tua Ampenan, nggak banyak sih foto2 karena waktu masih pagi
gelap, alhasil foto yang dekat2 cahaya saja, minimal sebagai pertanda bahwa
pernah ke sana.
Setelah
itu tanya2 arah ke Senggigi, ternyata kurang ke barat toh, perjalanan bjr
lanjutkan ke arah barat , jalanan terasa mulusss !, aspalnya, naik, turun, naik
turun belok kiri kanan kiri kanan, samar2 dari atas tampak pantai senggigi yang
masih terbalut gelapnya pagi. Sebelum
ke senggigi di putuskan untuk shalat subuh dahulu, kemudian mandi di masjid
sebelah balai desa Senggigi.
Lepas
shalat, eh perut mulai berontak minta diisi, alhasil kami berdua pun makan nasi
bungkus seharga 5 ribuan di depan hotel sheraton senggigi, setelah itu baru ke
pantai senggigi.
Senggigi pagi hari |
Pantai
dekat jalan yang ramai, tapi tetap mempesona
Bicara
senggigi tentu satu kata yang terucap, “cantik” hamparan pasir putih yang
halus, belum lagi view nya yang menakjubkan, terlebih saat itu matahari pagi
sedang cantik2nya, pas dah.
yuhuuuuu |
Asyik
foto2 eh ditegur satpam, “mas jangan foto2 disini ya, tapi disitu nggak papa”,
dan bjr baru sadar ini termasuk privat beach yang termasuk dalam wilayah hotel
di sepanjang senggigi, alias kami keliru karena senggigi yang untuk umum adalah
sebelah timur !, hehehe
aseeek, (mereem , wkwkwk) |
Tapi
nggak papalah sudah terlanjur, toh kami foto2 nggak bobok2 an di kursi
selonjoran punya hotel,hehehe.
Puas
menikmati senggigi dan berfoto di sana, kami melanjutkan ke kota Mataram,
sebenarnya niatnya untuk cari tempat ngecas, alhasil dapat tempat di telkom
wifi id mataram kota, lumayan sambil istirahat, teman bjr si wakiding bobok
pules, sedangkan bjr njaga barang, dan tidur tak nyenyak Cuma 15 menitan.
Setelah
rest di telkom wifi id, kemudian kami berdua lanjut shalat jumat di masjid kota
mataram, itu tuh dekatnya islamic center yang belum jadi, asli di mataram
brosis nggak akan kesulitan mencari masjid, karena masjid di sini guede2
jamaahnya yang dikit (miris sih).
giliiii, ahihihihihi |
Gili
Trawangan, Amazing !
Kelar
shalat jumat, kami berdua langsung cus ke gili trawangan, arahnya melewati
Senggigi, ke arah barat menuju ke pelabuhan Bangsal, perjalanan dari mataram
kota kurang lebih 45 menitan naik motor loh.
sepanjang jalan, jaminan nggak bakal boseen |
Lama
?, nggak terasa brosis sepanjang perjalanan bjr dimanjakan dengan lanskap
pemandangan pantai yang ciamik puol, sepanjang senggigi ke barat brosis akan
menemui berbagai macam pantai dengan nama yang berbeda-beda pula.
Sampai
di Bangsal pukul 15.30 WITA, langsung dah parkir motor. Terus menuju ke loket
tiket, harga tiket untuk 2 orang sekaligus tiket masuk ke gili Trawangan 39
ribu, itu tarif untuk slow boat dengan 42 orang bisa langsung berangkat, mau
yang lebih cepat ? bisa naik speedboad dengan tarif 85 ribu 1 orang, selisihnya
jauh kan !.
akhirnya,,,,, |
Perjalanan
ke gili trawangan kurang lebih 45 menit dengan slow boat, tampak dari lubuk
mata pulau gili trawangan, setelah sampai, alamak , indah banget !, pasirnya
masih putih, airnya jernih, dari atas kapal tampak masih hijau bening, buseeet
dah, bjr takjub bener dah.
Setelah
sampai, bjr dan teman langsung menuju ke masjid untuk shalat ashar, setelah itu
bjr cari tampat ngecamp, biasanya sih menurut info gardu pln di trawangan
sering digunakan sebagai tempat ngecamp.
Akan
tetapi rejeki nggak kemana, saat bjr tanya arah ke gardu pln, eh di tawari
ndirikan tenda di tepi pantai, aseeek.
Namanya
mas Bagil, asli Lumajang jawa timur, dia di gili trawangan kerja sebagai
pelayan kafe, akan tetapi kafenya sudah tutup beberapa bulan, dan bos nya lagi
nyari investor buat buka kafe. Kami pun di persilahkan ndirikan tenda di sisi
timur kafenya, alias tepi pantai , langsung menghadap timur, asssik dah.
Sambil
menikmati sunset, bjr dengan teman susah payah ndirikan tenda, tapi , cekleeek
!, alamak satu frame tenda patah, bencana ini, tapi tenang bisa di akali kok,
cari tali, dan balok kayu, sukses tenda berdiri, meski agak penceng, hehehe.
no api unggun, korek pun jadi, wkwkwkw |
Malam
menjelang, gili trawangan semakin hidup dengan gemerlapnya
Setelah
tenda berdiri, hal pertama yang bjr lakukan adalah tidur mengkurep, yap karena
ganasnya jok verza yang luar biadap punggung dan pantat bjr jadi sakit semua,
alhasil bjr pun bobok ganteng sampai pukul 9 malam WITA.
Bjr
terbangun oleh suara bule didepan tenda di bibir pantai cekikikan, sambil
memegang sebotol b*r. Asem dah, tambah malam ternyata gili trawangan tambah
rame, di sisi selatan terdengar musik terdengar, lumayan kenceng, ah mungkin
party tuh, sejam kemudian teman bjr datang, eh ternyata di habis jalan2, “di
sana rame ada party, sisi sana (utara), agak sepi” ujarnya.
Ah,
sebenarnya pingin sih lihat jalan2, tetapi sumpah bjr capeknya nggak
ketulungan, alhasil bjr keluar tenda gelar matras, ambil cemilan dan botol
minum, daan, bjr selonjoran , assyikk euuy, belum lagi deburan ombak, dan
beratapkan langit hitam dengan bintang2 yang berkilauan, sumpah nggak nyesel
bjr kesini (meski badan capek), hehehe.
Dan
hari kedua pun bjr terlelap tepat pukul 12 malam,
Hari
Ketiga, Sabtu, 4 Juni 2016.
Hari
ketiga, bjr terbangun pukul 03.30 WITA, masih gelap belum subuh juga sih,
alhasil mata masih kriyep-kriyep, teman bjr masih belum bangun, bjr pun keluar
tenda, dan brrrr, dingin euy. Celingak-celinguk wah sepi ternyata, pagi buta
bjr hanya tiduran di atas pasir depan tenda sampai adzan subuh menjadi pertanda
untuk umatnya menghadap sang pencipta untuk beribadah.
sunrise !,,,, |
Pukul
05.00 WITA bjr sudah stay di depan tenda, yap nunggu sunrise muncul. Samar-samar
cahaya kuning menampakkan dirinya, dan rinjani masih berdiri kokoh di
sebelahnya.
aaaah, bjr sukaa poto ini |
Dan
momen yang ditunggu-tunggu pun tiba sunrise, eh bukan-bukan, golden sunrise !,
bayangkan saja di pantai pulau gili trawangan lihat sunrise sisi timur dan view
gunung rinjani, si sisi selatannya !, SURGA !.
sunrise gili trawangan plus rinjani sisi selatannya, |
Bjr
pun hanya berdecak kagum, yap memang indahnya sudah keterlaluan, sampai-sampai
camera tak henti-hentinya menggambil gambar. Ada satu momen saat bjr jepret2
gambar, eh disamperin bule yang minta untuk di foto, dan cekrek, sip ganteng
dah (fotonya, hehehe), lalu kembali bule tersebut tak henti2 nya menekan
shutter kamera dslr pentaxnya, sesekali bergumam Amazing !.
si bule asyik dengan pentaxnya, |
Dan
momen sunrise ini hanya bjr abadikan dengan kamera seadanya, ya namanya
mahasiswa lulus belum mapan, ya Cuma punya camdig jadul tablet jadul juga,
serta xiaomi yi pinjeman yang agak kurang sip saat motret sunrise. Tapi yang
penting dapat lah gambar sunrisenya, hehehe.
Puas
nikmati sunrise sampai tak terasa matahari sudah menggelora di atas, alhasil
inilah pertanda untuk mengulung kembali tenda, bersih-bersih dan cus ke masjid,
rest sambil mandi. Tidak lupa bjr dan teman ucapkan pada mas bagil yang sudi
untuk memperbolehkan kami menggelar tenda di belakang kafenya, thank mas bagil
(lupa gak sempat foto sama orangnya, hehehe).
tenda terpapar matahri, saatnya berkemas, |
Setelah
badan segar sehabis mandi, bjr dan teman pun hunting makan, dan untungnya ada
yang jual nasi bungkus murah , 10 ribu sebungkus, kalo di kota mah separuhnya,
tapi ya maklum lah buat nyebrang ke sini juga perlu biaya toh.
Selama
di gili trawangan tercatat kami berdua hanya habis 36 ribu, dimana 16 ribu buat
beli air putih mineral, dan sisanya buat makan nasi 2 bungkus, ya maklumlah
disini pada mahal-mahal, ricebox ayam yang biasanya 20, disini 40 ribuan lebih,
initnya buat kalo yang pingin ngirit, ya bawa cemilan sebelum ke gili
trawangan.
Setelah
makan, kami berdua santai sejenak di pantai yang masuk public area, melihat
bule2 berbikini yang asyik berenang di tepi pantai, ada juga yang siap2 mau
snorkeling, pun ada juga yang joging di tepi pantai. Lalu kami berdua langsung
beli tiket penyebrangan, dan ternyata sudah ramai pada ingin nyebrang kembali
ke bangsal, harga tiket kembali 30 ribu untuk 2 orang, lebih murah karena tidak
perlu beli tiket masuk pulau gili trawangan.
sok, cool padahal punggung udah reot rasanya, wkwkwk |
pulang, duduk depan |
Tak
beberapa lama, perahu slow boat datang, kami pun naik, saat perahu mulai
berangkat, tampak trawangan masih saja mempesona, ah setidaknya bjr sudah
menginjakkan kaki disana, menikmati sunrise dan pantainya, dan orang2nya yang
ramah2, gak ke gili meno & gili air ? pingin sih, tapi berhubung sudah
siang jadi diputuskan untuk kembali saja ke bangsal. Dan benar saja sampai di
bangsal sudah pukul 11.00 WITA dan jelas cuaca sudah panas2nya.
jangan nanya hantunya mana !? |
Ambil
motor, bayar parkir 10 ribu (nginep semalem), nyalakan motor, dan cus gas ke
arah kota lagi. Saat perjalanan pulang, eh ada view menarik sepertinya, benar
saja mampir dulu euy, namanya villa hantu, tempat dimana dapat menikmati pantai
dari atas bangunan villa yang terbengkalai (makanya dinamakan villa hantu).
Cukup bayar biaya parkir 2 ribu, brosis bisa nikamti view indah pantai2 yang
membentang dari atas, belum lagi pemandangan laut lepas, mantaap dah !.
dari atas villa hantu, ahihihih |
Sisa
hari ketiga ini, dihabiskan hanya untuk jalan-jalan di kota mataram, mengitari
sudut-sudut kota, istilahnya pingin namatin ibukota ntb lah, hehehe. Dan
puncaknya sukses tanpa sadar sampai bandar udara yang ada di lombok timur, eh
nyalh temen bjr foto2 dengan background pintu masuk bandara, dalam hati bjr
bergumam , NGAPAIN !, hehehe.
ngapain !? |
Sampai
menjelang senja bjr memutuskan untuk kembali saja ke lembar, shalat maghrib dan
isya di masjid sekitar sana, lalu istirahat
sampai pada akhirnya naik kapal untuk nyebrang ke padang bai pada pukul
11 malam WITA.
Asli
dah badan sudah capek semua, untungnya kami dapat kapal ferry yang bagus,
tempat duduk nyaman bisa buat tidur, sempat lirik kasur tipis, dan bjr sadar
“ogah ah kena jebakan kasur betmen lagi,” hehehe.
Sampai
mata bjr sukse terpejam, sukses tertidur tepat pukul 23.30 WITA, bersamaan
dengan kapal yang bergerak meninggalkan pelabuhan lembar NTB, Good Bye Lombok
!.
“Dan Jika itu Surga, Aku Akan Merindukannnya”
Bersambung, next part 3 , bali pantai pandawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar