Halo
Brosis
Sebenarnya
agak gimana gitu postingan akhir-akhir ini kok isinya ngetrip/ touring liburan
terus, tapi mau gimana lagi ya memang akhir-akhir ini seringnya memang begitu,
dari pada nulis entar bisa kelupaan, langsung saja dah tulis, niatnya 100%
berbagi dah, hehehe.
Bosan
dengan wisata yang itu-itu saja, tapi pingin mblusuk terlalu dalam entar takut
tersesat, atau pingin mantai tapi bingung mau kemana ?. Tenang saja brosis,
Jawa Timur masih punya stok spot wisata yang perlu dicoba.
Kali
ini bjr akan berbagi pengalaman seminggu yang lalu, 25 Mei hari rabu bjr gas
dengan tujuan ke malang selatan, tapi kali ini sisi barat daya, yang berbatasan
langsung dengan Blitar. Tujuannya kedung Jembar dan Pantai Modangan.
Berangkat
dari rumah setelah shalat subuh, lah ternyata jalanan sidoarjo malang, masih
gelap ternyata , ya iyalah. Sabarlah bjr memacu konstan verza 60-70 km/jam
menuju malang kota jemput tukang foto alias temen bjr.
Lah
ternyata dianya masih mbatang (tidur), padahal jam 6 saat bjr sampai Malang
kota, wah molor ini barin bjr.
Yap,
ternyata benar jam 8 tepat baru gas dari kota Malang, memang PAGI nya setiap
orang itu berbeda-beda, hehehe. Langsung gas menuju ke arah Kepanjen.
Perjalanan kali ini bjr santai saja, minimal hemat pertamax dan energi, soalnya
ni tukang foto gak bisa gantian mbonceng.
Setelah
sampai kepanjen, langsung lanjut ke arah Donomulyo, nggak tahu arah ? gampang
brosis ikuti saja plakat , atau tanya saja polisi.
Perjalanan
dari Kepanjen ke Donomulyo sekitar kurang lebih 60 km, rutenya khas malang
selatan, kiri-kanan, kiri-kanan. Eiits ada yang kelupaan, tidak ada plakat
menuju pantai modangan ataupun kedung jembar, yang ada hanya menuju ke pantai
ngliyep dan balekambang ikuti saja, wong satu arah kok.
Setelah
sampai pertigaan jika ke kiri ke balekambang, brosis ambil kanan saja ke arah
Donomulyo lalu terus baru di temui plakat pantai modangan, masuk Sumberoto
berarti perjalan sudah dekat.
penunjuk arah ada kok |
Sampai
di desa Sumberoto tanya kedung jembar dimana sama warga, eitts ternyata nggak
tahu !, hehehe, untung saja di saat kebinungan ada warga yang menjejeri motor
bjr dan bertanya
“
kape nang ndi mas ?” / “mau kemana mas?”
“kedung
jembar pak”
“oalah
tutno aku ae mas” “ikuti aku saja mas”
Yap
untungnya ada bapak2 yang baik hati, alhasil kami pun berhenti di mushola yang
dekat dengan kedung jembar.
Lihat
jam sudah pukul 11 ternyata, 3 jam perjalanan dengan riding santai. Untuk ke
kedung jembar sebenarnya bisa di titipkan motornya di pelataran mushola maupun
dibawa turun ke bawa sebenarnya bisa, cukup bayar biasa parkir 5 ribu saja kok,
murah bukan !.
dari kejauhan (atas) mulai tampak |
Perjalanan
kemudian dilanjut jalan kaki, wau sepi ternyata yap, karena memang kedung
jembar secara resmi di buka / dikenalkan oleh warga sekitar 4 bulanan, tapi
memang sepi kan saat itu bukan weekend, sengaja bj pilih biar sepi , hihihihi.
Dari
parkiran depan mushala menuju kedung jembar kurang lebih 1 km, jalanan makadam
menurun, pemandangan khas pedesaan dengan kiri kanan pemandangan buah sawit dan
kandang sapi, hehehe. Setelah menurun 700 an meter akan sampai di parkiran
bawah, lalu turun kembali sekitar 500 meter, awas jalanan licin berdebu, tampak
dari tas sudah terlihat view kedung jembar. Alamak siipp beneran.
Yap,
pemandangan memang indah kedung jembar ini seperti air terjun yang berundak
dengan cekungan yang cukup dalam dibawahnya, airnya jernih dari jauh atau atas
tampak bewarna kebiruan, asem uapiik tenang cak.
bukan weekend , sepiiii |
Terlebih
bukan saat weekend tempat serasa milik pribadi, brosis mau nyemplung, slurup,
melumah, mengkurep wes sakkarepmu !.puas kecek setengah jam, lah ternyata
penasaran untuk naik ke atas, coba naik ke atas lah medannya cukup ekstrem,
dengan tangga berundak dan nanjak dengan berpegangan ranting pohon, setelah
sampai atas ternyata alamak !, tambah suiip, ada kedung lagi yang airnya lebih
deras ternyata .
tampak kebiruan dari atas |
Airnya
tetap jernih, dari atas nampak kebiruan dan tampak di dasarnya hitam, bjr ora
wani (gak berani) nyemplung nih disinyalir kedalaman sekitar 4 meteran !,
terlebih suasana sepi senyap, kalau tenggelam siapa yang nolongin, alhasil Cuma
duduk-dudukan keluarin tongsis foto dari atas, waaah alay , wes babah (biarin),
hehehe.
Setelah
dirasa tidak ada lagi yang membuat penasaran, bjr pun turun ke bawah sekitar
pukul 1 siang, lalu lanjut kembali ke atas (parkiran), dan ternyata alamak
nanjak 1 kilo ternyata lumayan lah, tahu seperti ini tadi parkir di bawah,
hehehe. Setengah jam kemudian sampai juga di parkiran depan mushala, dan
untungnya ada bapak2 berbaik hati menawarkan seceret air.
Ternyta
menurut penuturan bapak2 tersebut, sudah dua nyawa hilang di kedung jembar
akibat tenggelam, tepatnya 2 anak sd warga sekitar sumberoto. Tidak heran ada
disekitar ada tulisan dilarang berenang.
Setelah
mengobrol kurang lebih setengah jam kami pun lanjut tentu juga setelah satu
ceret air putih habis !, hehehe, lanjut ke modangan
Next
yap,
Semoga
bermanfaat
bagian atas |
diujung pemandangan ajib dah |
no caption |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar