Halo
Brosis
“Menjengkelkan”
Itulah sekiranya kata
yang mewakili segenap kawula pecinta gadget di Indonesia saat tidak kebagian
flash sale hp xiaomi yang mulai rutin dilakukan setiap hari rabu sejak akhir
tahun lalu tersebut.
Yap secara mengejutkan
saat itu xiaomi membanderol ponsel seri redmi 5 a yang merupakan ponsel kelas
low end tersebut seharga 999 ribu saja atau sejuta rupiah. Banderol tersebut
tentu sangat menggemparkan mengingat dengan spesifikasi yang hampir sama dengan
pendahulunya yakni redmi 4a selisih 400 ribu.
Bahkan di negara
asalnya harga redmi 5a adalah 1, 299 juta rupiah, Xiaomi mengaku tidak
mengambil untung menjual dengan harga 999 ribu. Dengan banderol harga tersebut
otomatis secara price to peformance redmi 5a adalah smrtphone paling
menghebohkan di akhir tahun 2017. Bisa ditebak antusiasme konsumen pun sangat
tinggi, akan tetapi sayangnya tentu saja dengan penjualan model flash sale
tidak semua orang akan kebagian.
Sudah hampir 3 bulan
setiap hari rabu di setiap minggunya xiaomi menjual flash sale melalui e
comerce lazada, dan tercatat ini adalah flash sale rutin terlama di Indonesia.
Sebenarnya hal ini tidak di duga karena paling xiaomi menjual flash sale 4 kali
seperti saat menjual Mi A1 sekitar bulan September tahun lalu.
Strategi
penanaman mindset Harga jual
Sedari 4 kali flash
sale dan sampai saat ini masih dilakukan xiaomi seakan menancapkan image redmi
5a adalah ponsel dengan harga 1 jutaan, bahkan saat launching kompak hampir 90%
channel review gadget Indonesia kompak menyebut ponsel terbaik harga “sejuta”
ya gak salah 1 juta rupiah memang, akan tetapi sebenarnya ada “tapi” nya yakni
beli di flash sale lazada.
Hal itu karena
kenyataan di offline store berbeda, di erafone yang merupakan rekanan pemasaran
xiaomi secara offline pun membanderol xiaomi redmi 5a sesuai harga real “asli”
nya yakni 1.2 juta rupiah, bahkan mi store yang ada di Jakarta juga menjual
dengan harga yang sama dengan erafone.
Hal tersebut diperkuat
dengan xiaomi redmi 5 dan 5 plus yang merupakan smartphone xiaomi dengan rasio
layar 18:9 entry level yang lagi-lagi dijual dengan sistem flash sale, dimana
harga dengan erafone dan mi store selisihnya 200 ribu lebih mahal.
Artinya strategi flash
sale xiaomi bukan hanya soal jualan, tapi kali ini menyangkut soal “penanaman
mindset harga” di benak konsumen / calon konsumen jika hp tersebut memang
murah, meski s&k berlaku (hanya di flash sale).
Dijual Lagi Untung, Gak Ada Modal? Jadi Joki !
Teman saya setidaknya
sudah mengantongi jutaan dari flash slae xiaomi redmi 5a, dengan modal gawai
yang ia punya plus koneksi wifi rumah yang cepat tak kurang setiap flash sale
bisa dapat 1 sampai 3 hp xiaomi redmi 5a. Strategi teman saya ini lumayan
cerdas karena dia hanya modal ikut flash sale dan sudah ada tengkulak/counter yang siap
membeli kode pembayaran dari flash sale.
Keuntungan yang di
dapat yakni setiap 1 redmi 5a yang ia dapat, ia mendapat imbalan 150 ribu,
bayangkan jika bisa dapat 3 unit sudah 450 ribu dikali sebulan ada 4 kali flash
sale sudah bisa mengantongi 1,6 juta, 2 bulan 3,2 juta.
Itu hanya salah satu
contoh joki flash sale xiaomi, itu joki, sedangkan jika punya modal bisa
langsung dibayar dan dijual lagi, mengingat harga di counter hp redmi 5a mencapai
1,3-1,350juta, artinya 300 ribu lebih mahal dibanding flash sale. Bahkan ada juga
temannya teman saya saat awal-awal flash sale akhir tahun lalu (Desember) bisa menjual
dengan harga 1,4 juta ke end user.
Demand
yang berkurang dan mulai maraknya garansi distributor
Akan tetapi kisah manis
5a yang di buru tampaknya hanya menghitung minggu untuk menunggu pada akhir
perjalanannya, itu karena 2 minggu terakhir ini terpantau konter2 dan lapak2
online mulai menurunkan harga di kisaran 1,25-1,3. Apa sebab pastinya saya pun kurang
tahu, akan tetapi kemungkinan adalah
- Konsumen mulai gerah dengan permainan harga di counter2 hp, sebenarnya bukan permainan harga tapi jumlah barang tidak bisa mengimbangi tingginya minat yang mengakibatkan harga menjadi mahal.
- Barang
garansi distributor, setidaknya saat ini mulai muncul kembali hp xiaomi
garansi distributor, garansi platinum untuk 5a ijual di 1,2-1,225 tipis
selisihnya dengan garansi TAM, tapi setidaknya konsumen ada pilihan
alternatif barang sama dengan harga yang berbeda.
Flash
Sale, Masih Berlanjut Tapi Berbeda Hp
Setidaknya kini flash
sale 5a tinggal menunggu sampai pada klimaksnya saja, mengingat di pasar
offline bahkan hp ini mulai terlihat overstock. Belum lagi ada handphone redmi
5 dan 5 plus yang lebih mahal dan layarnya lebih kekinian meski desain
belakangnya begitu-begitu saja. tapi dengan harga yang lebih mahal redmi 5 dan
5 plus menawarkan fitur dan spesifikasi yang lebih manusiawi dibanding 5a.
Xiaomi sudah memulai
flash sale sejak akhir Februari lalu, kali ini setiap hari Kamis di lazada dan
kali ini lazada bukan satu-satunya rujukan utama flash sale karena ada jd.id
yang juga flash sale xiaomi redmi 5 dan 5 plus, di hari yang sama dengan lazada
tapi selisih 1 jam lebih lambat, (kadang juga tidak tentu hari dan jamnya)
Di offline store redmi
5 dan 5 plus lagi-lagi masih menjadi hot item layaknya 5a, akan tetapi
keuntungan yang di dapat tidak bisa “segila” saat pertama 5a launching. Paling
tidak tengkulak bisa untung 150-500 ribu (bergantung tipe) ke end user, tapi
rata-rata hanya sekitar 200 ribu saja jika pingin cepat balik modal, tapi tak
jarang juga ada yang menjualnya ke end user selisih 500 ribu dari flash sale !.
Tengkulak
Girang, Mau Sampai Kapan
Tengkulak adalah orang
yang paling diuntungkan dengan adanya flash sale hp xiaomi ini, dan bukan
konsumen. Mengapa demikian, okelah calon konsumen akan sange saat tahu banderol
hp redmi 5a,5, 5 plus yang dibuat seolah-olah terjangkau akan tetapi saat
hendak beli secara flash sale pasti 50% zonk, dan hanya orang-orang tertentu
saja yang akan mendapatkannya, kenapa ?
- Trick,
beberapa e-commerce seperti lazada misalnya flash sale jam 11 dan 12
siang, buat newbie ya bukak lazada tepat jam 11 siang, tapi buat
yang sudah tahu satu menit sebelumnya pun flash sale sudah di buka.
Tidak semua sih, beberapa seperti shoope dan jd.id sepantauan saya melakukan flash sale tapat waktu nggak lebih dan kurang, jam 11 ya dibuka jam 11 tepat.
- Berikutnya adalah koneksi, device, dan lucky, yap saya bungkus jadi satu karena yang pakai timing 1 menit sebelum belum tentu dapat, mengapa ? ya koneksi, device setiap pembeli kan berbeda-beda , ada yang sampai netcut wifi untuk koneksi yang lebih cepat ada, dan satu lagi lucky atau keberuntungan timing tepat, device mumpuni, koneksi kilat tetap nggak dapat, kalau itu mah memang bukan keberuntungan.
So saya pun pernah
iseng mencoba ikut flash sale dengan sedikit bocoran timing kurang dari 1 menit
sebelum, hasilnya 3 kali saya dapat, di jual lagi masih untung 300 , 265, 220
ribu yang beli counter hp loh mengapa naik turun kabarnya sih pembeli juga
kabarnya juga naik turun.
Lantas counter hp
untung berapa ?,
saat saya tanya secara jujur (mungkin) jawabnya "75-100 ribu"
saat saya tanya secara jujur (mungkin) jawabnya "75-100 ribu"
Lantas salahkah
tengkulak maupun yang membeli flash sale untuk dijual lagi ?, tentu saja nggak
ada yang salah, memang nggak ada rules (aturannya) menurut saya, toh kembali
lagi pada dasarnya joki seperti teman saya, tengkulak, dan counter hp sebagai
yang paling dekat dengan end user pun tujuannya satu , CARI UANG,
So kalau mencari
kambing hitam, ya monggo kambing hitamkan yang ngadain flash sale siapa ?,
lazada, shoope, atau jd.id ?, bukan ketiganya tapi XIAOMI !
Flash
Sale - Joki/Tengkulak - Toko/Counter HP = distribusi & promosi ke akar
gratis
Samsung laris karena kualitas dan memang sudah terkenal + ada iklan
Oppo & vivo laris karena counter/toko hp senang dengan royalti jika menjual produk tersebut + ada iklan
Xiaomi (akan) laris karena toko/counter hp bisa ngambil untung besar kaena barangnya langka /sedikit atau sulit di dapat – tidak ada iklan
Jadi flash sale bagi
xiaomi itu adalah ladang promosi sampai ke akar konsumen pelosok atau yang
tidak kenal dengan hp xiaomi, ditambah lagi supply dan demand yang tidak
seimbang menjadikan harganya ‘labil” sehingga toko/penjual bisa mendapat
keuntungan lebih. Terlebih kelemahan xiaomi itu bukan pada hp nya tapi “karena
belum dikenal luas di Indonesia”
Dan untuk pengenalan
layaknya oddo dan oviv sampai ke kota-kota di Indonesia itu NGGAK MURAH ! . Butuh iklan di tv,
iklan di koran, dan pasang banner/baliho super gede, belum hias counter2 hp
dengan nama brand mereka.
Dari pada begitu mending flash sale tiap minggu – joki,tengkulak,toko hp- end user
, dam itu nggak usah mbayar iklan, karena baik joki, tengkulak, toko hp sebisa
mungkin akan menjual hp hasil flash sale tersebut ke end user (secepat mungkin),
masa bodoh nggak dapat royalti dari xiaomi yang penting hp laku dan untung tapi
uang tetap muter terus.
Lantas
Bagaimana ?
Sebenarnya toko atau
counter pun agak pusing sebenarnya, flash sale tetap berlanjut, lantas jika
tidak mendapat supply dari joki atau tengkulak ia harus kulak hp dimana ?, di
xiaomi ? tentu akan “tricky” karena mustahil xiaomi menjual ke distributor
dengan harga flash sale, contoh erafone konsisten menjual 200 ribu lebih mahal
dibanding flash sale, loh kok lebih mahal ? bukan lebih mahal tapi harga normalnya memang segitu.
Jadi saat toko hp
menjual dengan harga 2,450 misalnya untuk redmi 5plus 3/32 ? tak jarang pula
ada konsumen / end user nyeletuk “halah bang/mas/mbak mahal amat dapat flash
sale saja ngambil untungnya sampai segitu” , padahal belum tentu kan toko
tersebut beli barang dari flash sale, joki, atau tengkulak.
Strategi xiaomi
sebenarnya bisa lebih elegan jika mau produknya merata dan laris dipasar, tanpa
gembor-gembor iklan di tv plus pakai brand ambasador artis terkenal seperti
oddo dan oviv. Harga flash sale tentu xiaomi sudah dapat untung walau sedikit,
meski ngakunya "nggak" tapi berkaca “flash sale kok terus-terusan” hal itu memang
benar adanya.
Taruhlah lebih mahal
100-150 ribu dari harga flash sale, tanpa repot terus-terusan flash sale
sebenarnya handphone xiaomi sudah mudah untuk dibeli oleh konsumen. Flash sale
tentu tetap harus ada tapi nggak perlu sampai setiap minggu sampai
berbulan-bulan tentunya, cukup seperti miA1 satu sampai empat kali flash sale
cukup.
Nisacya konsumen atau
end user nggak akan misuh-misuh karena nggak dapat flash sale, atau misuh-misuh
selisih harga flash sale dengan toko/counter hp yang lumayan.
Semoga
Bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar