Halo Brosis
Standart hp android
untuk spesifikasi minimal saat ini sudah mulai berubah, diantaranya procesor minimal
quadcore, ram 2 gb, dan rom 16 gb. Bjr sendiri setengah tahun ini masih setia
memakai andromax A untuk daily use tentu dengan penyesuaian menggunakan ROM Mi UI.
Akan tetapi belakangan
memang mulai terasa ini smartphone sudah tidak sanggup mengakomodir aktivitas
bjr, kapasitas ram yang hanya 1 gb memang terasa pas-pasan, belum lagi rom yang
juga kecil membatasi untuk menggunakan banyak aplikasi.
Berangkat dari hal
tersebut rasanya tidak ada salahnya memutuskan untuk upgrade smartphone. Syarat pertama tentu harga harus murah kedua, dengan
spesifikasi minimal ram 2 gb dan rom 16 gb, untuk layar sudah pasti maksimal 5
inch saja karena menurut bjr lebih compact
dan nyaman digunakan.
Merk ? sudah pasti
sedari dulu bjr tidak mempermasalahkan merk, entah itu merk Jepang, China,
Indonesia, Taiwan yang penting cukup awet, servicenya jelas, gak ribet dan
pasti murah meriah.
Akhirnya 10 hari yang
lalu lebih tepatnya 4 mei 2017, ada flash sale smartphone evercoss gen pro x,
dimana harga normalnya ada di 1,299xxx menjadi hanya 999000 bulatkan saja (1
juta rupiah). Genpro x memang sudah menjadi barang rumpian atau hot produk
sedari di launching akhir Maret lalu. Hal itu dikarenakan sudah pasti harganya
yang murah (termurah) dengan spesifikasi yang lumayan bersaing.
Akhirnya setelah order
di hari Kamis, handphone datang di hari Sabtu siang, lebih cepat dari estimasi
sebelumnya yaitu tgl 8-12 Mei.
termasuk lengkap |
First Impresion
Setelah datang
langsung membuka kardus (unboxing), di dalam kardus ada handset (hp), buku
garansi, kabel data, kepala charger 1 amper, dan earphone yang (lumayan)
ganteng, tidak lupa ada silica gel dan stiker evercoss dengan motif chrome
(nggilap).
Impresi pertama saat
pegang dan melihat handphone genpro x adalah bobotnya lumayan terasa, tampilan
lumayan ganteng dengan bazel chrome aluminium di sekeliling body, lubang jack
ada di bagian atas, port micro usb ada di bagian bawah, power dan volume updown
ada di sisi kanan.
Di sisi depan ada
kamera plus led flash, belakang kamera 13 mp plus led flash yang kecil dan
dibawahnya ada sensor sidik jari (fingerprint) plus tulisan logo evercoss motif
chrome di bawahnya dan d bagian paling bwah back cover ada tulisan snapdragon,
tapi sayang sekali backcovernya akrab dengan sidik jari (mudah nyeplak).
sudah 2,5 D di keempat sisinya |
Satu hal yang cukup
manis adalah layar 5 inch yang saat keadaan mati bewarna hitam tidak pekat
memang seperti hp mahal, tapi lengkungan kaca 2,5 D di tiap sisinya sudah cukup
menambah kesan elegan gen pro x.
Saat melakukan ritual “kletek”
plastik layar depan, ternyata layar depan sudah ada anti gores bawaan yang
tidak full menutup layar karena menganut kaca 2,5 d. Soal proteksi layar
tampaknya tidak ada macam gorilla glass atau dragon trail, ya wajar saja
mengingat harganya paling murah di kelasnya.
2 slot kartu+1 slot micro sd, tidak hybrid ! |
Saat bangjoru coba
buka back covernya ada baterai tanam yang tidak bisa di copot dengan kapasitas
2600 mah, slot kartu ada di sisi kanan kamera bertumpuk dengan micro sd,
sedangkan slot sim 2 ada di sisi kiri kamera, artinya gen pro x tidak hybrid !. sangat berguna bagi bjr yang
memang mempunyai 2 kartu.
Spesifikasi
Tentu saja untuk harga
1 juta tidak afdol rasanya menuntut spesifikasi yang mempuni, akan tetapi di
bilang jelek ya tidak, evercoss mengemas genpro x dengan SOC qualcoom snapdragon 212 quadcore dengan clockspeed 1,3 ghz, ram 2 gb
plus storage 16 gb. Saat bjr cek space
memory internal yang tersisa sekitar 11 gb terbilang cukup lega.
Bentang layarnya pun
sudah beresolusi hd 1280 x 720 dengan panel IPS ,tampilannya lumayan
gonjreng, sedikit catatan saat di gunakan di bawah terik, bjr rasa layarnya
sedikit reflektif, tapi bisa disiasati dengan mengatur brightnes, akan tetapi lebih baik dibanding layar tft. Tombol capacitive
sendiri ada di bagian bawah tentunya tidak dilengkapi dengan led backlight.
Tidak ketinggalan juga
genpro x di bekali fitur pemindai sidik jari (fingerprint sensor), saat bjr
coba fingerprint dapat memuat 5 buah pola sidik jari. Sebuah fitur yang unik dan
nilai lebih mengingat di rentang harga maksimal 1,3 juta masih belum ada
smartphone dengan fitur ini (4g dan garansi
resmi).
cukup lengkap |
Pun dengan sensor2
yang ada dalam gen pro X ternyata cukup lengkap ada sensor proximity, accelerometer,
sensor cahaya, dan sensor gyroscope,
cukup lengkap bukan !? mengingat di rentang harganya tidak ada smartphone yang memiliki sensor selengkap
genpro X, bahkan merk2 yang sering nongol di tv dan berharga 2 sampai 2x lipat
lebih mahal pun ada yang minim sensor.
Baterai tampaknya
menjadi komponen yang paling di sorot, hal itu karena kapasitasnya yang hanya
2600 mah, tidak kecil juga tidak besar, tapi mengingat ini baterai tidak bisa
dilepas dan dengan layar 5 inch plus resolusi hd, sudah pasti memang sejauh hampir
seminggu pemakaian baterai adalah kelemahan terbesar gen pro x, tapi kembali
menengok harganya “ehhhm” , tampaknya bisa dikompromikan.
Software
Software yang digunakan
genpro X yaitu Android marshmallow dengan dibungkus UI yang terkesan sederhana
alias polosan, macam ui stock android, bangjoru yang sebelumnya menggunakan MI
UI tampaknya sedikit agak kurang greget dengan UI yang ada di gen pro ini.
Saat pertama kali
menghidupkan gen pro x langsung ada pembaruan update software terbaru yang
ukurannya 40- an mb.
Akan tetapi dengan UI
yang minim fitur dan terkesan ala kadarnya ternyata berdampak pada free ram,
saat bjr cek ternyata free ram lumayan besar mencapai 1-1,3 gb lebih dari
kapasitas ram 2gb.
cuma 23 ribuan |
Peforma Ngepas,
Pengisian Baterai Lama, panas
Dengan soc snapdragon
212 yang merupakan kelas paling rendah untuk jajaran socnya tampaknya tidak ada
hal yang patut di banggakan kala bangjoru mencoba test dengan antutu benchmark hanya menghasilkan score 23 ribuan.
Akan tetapi saat
digunakan untuk aktifitas macam chatting, sosmed, dan streaming sejauh yang bjr
rasakan memang tidak ada masalah bahkan cenderung lancar. Untuk game bjr tidak
coba tapi sepertinya cukup bermain game-game ringan saja sepertinya.
Free ram yang besar
tampaknya membuat pengalaman menggunakan genpro x terasa gegas, saat berpindah
aplikasi dari menu recent apps tidak ada gejala aplikasi memuat ulang (dengan
5-7 aplikasi ringan).
Kemudian sektor
baterai memang lagi2 cukup di sayangkan, terlebih saat mengecas hp ini terbilang
sangat lama hampir mencapai 3 jam lebih. Bisa di kata sudah kapasitas baterai
tak seberapa lama pula ngecasnya. Sedangkan screen on time genpro x berkisar 4
jam an saja.
waktu ngecas, lama |
Kemudian panas yang
dihasilkan cukup terasa, apalagi saat digunakan secara intens, maka genpro akan
terasa hangat saat di genggam, panas sih enggak, anggap saja seperti menyentuh
teh hangat di warung kopi, hehehe
Kamera, Lumayan
Meski resolusi
kameranya tergolong besar yaitu mencapai 13 mp (interpolasi) di belakang dan 5 mp di depan
plus keduanya ada led flash rasanya bisa dikatakan hasil tangkapannya lumayan. Tidak
bagus , tapi untuk harga sejuta tidak mengecewakan.
Asal cukup cahaya (auto) |
hdr |
Hasil warna yang dihasilkan
baik, tapi dengan catatan mengambilnya di kondisi cahaya mumpuni, pun dengan
autofokokusnya tidak cepat saat menangkap fokus, hanya memang tangan perlu effort lebih agar menjaga smartphone tetap stabil saat pengambilan gambar.
kamera depan (auto) |
Pun opsional kamera juga
minim, hanya tersedia beberapa efek seperti mono, sephia, negatif. Baik kamera depan maupun belakang bisa
merekam video dengan resolusi maksimal hd 720p,
Kesimpulannya
Mengingat harganya yang
tergolong murah yaitu 999000 saat bangjoru beli, nampaknya gen pro menjadi
salah satu terobosan baru, bahwa dengan harga sejutaan bisa mendapatkan smartphone
4g dengan ram 2gb, layar 5 inch, sensor cukup lengkap plus fitur pemindai sidik
jari.
Saingan terdekat hp
ini sebenarnya ada pada andromax L yang secara spesifikasi mirip tapi masih
kalah dengan absennya sensor sidik jari dan sensor yang minim. Memang dengan
SOC wiro sableng (snapdragon 212) tidak menghasilkan peforma yang istimewa,
akan tetapi kalau buat game2 ringan, chatting, sosmed, plus streaming gen pro x
masih bisa di andalkan.
Meskipun begitu
sebagai pemakai bangjoru sependapat seperti review2 er lain yang menginginkan
peforma baterai yang lebih baik entah itu dari daya tahan maupun lama pengisian
yang seharusnya lebih singkat. Kalau boleh milih sih lebih baik minus fingerprint sensor tapi baterai bisa
3000-3200 mah, itu sih maunya bjr.
Tapi dengan harga Rp 9.99000
rasa-rasanya bangjoru masih menganggap evercoss genpro x ini sangat layak untuk
dibeli, itung2 cinta produk Indonesia, juga cinta merk Indonesia, hehehe
+ harga terjangkau
999000 (saat bjr beli)
+ Sensor lengkap
+ kaca depan 2,5 D
+ paket penjualan
lengkap
+ fingerprint
+ Spesifikasi mantap
+ Desain bagus
- baterai kecil
- pengisian baterai
lama
- layar reflektif
- cepat hangat
- kalau harga 129xxxx
pasti banyak yang bilang mending xiaomi, hehehe
Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar