Halo
brosis
pict by republika |
Sebagai
pengguna setia sepeda motor banyak perilaku di jalan yang bjr amati dan
tangkap. Mulai dari perilaku yang menyebalkan baik itu berkaitan dengan hal
teknis mengenai motornya maupun perilaku pengendara motor itu sendiri.
Kata
Atittude merupakan perilaku jika dikalkulasikan sesuai nomor urud abjad maka
akan ketemu jumlah 100. Tentu saja atittude setiap orang berbeda-beda,
sederhananya baik menurut saya belum tentu sama menurut orang lain.
Akan
tetapi sebagai bikers/ pengguna motor sudah sepatutnya atittude dalam
berkendara itu dijaga, bjr sejak awal sampai saat ini sudah merasakan berbagai
tingkah menyebalkan bikers, berikut listnya, tapi sebentar dulu ini sifatnya
subjektif berdasarkan pengalaman yang bjr rasakan.
Belok
tanpa sein.
Bayangkan
jika pengendara motor di depan anda akan belok dengan tiba-tiba/ tanpa riting
atau sein terlebih dahulu, dijamin dah gubrak. Tinggal pilih saja tabrak itu
pengendara yang berbelok tiba2 atau mengorbankan diri banting stir. Dahulu saat
smp bjr pernah dibonceng bapak eh tiba2 gubrak jatuh, ternyata demi menghindari
tabrakan dengan pengendara yang belok tanpa sein bapak rela cium aspal dengan
anaknya (bjr). Apalagi setelah tanpa rasa bersalah itu yang belok mendadak
hanya noleh ke belakang lalu ngluyur nggak nolongin.
Malam
hari lampu tidak dihidupkan
Ini
juga membuat jengkel dan bisa berujung bahaya, apalgi jalan 2 arah tanpa
pembatas jalan, langsung dah resikonya adu banteng. Ada pengalaman waktu bjr
riding malam di jalanan desa, dari arah berlawanan ada bapak2 boncengan dengan
istrinya dan lampu motor tidak dihidupkan, bjr yang saat itu kaget refleks
menghindar dan berteriak LAMPU ! ke bapak2 tersebut.
Eh
ternyata tiba2 itu bapak2 berbalik arah dan menyuruh bjr berhenti, bjr pun
berhenti tanpa mematikan mesin motor begitu juga dengan bapak2 tersebut, lalu
terjadilah percakapan
Bapak2
: jan**k lapo kon mau misuhi aku (***** kenapa tadi kamu ngatain saya)
Bjr
: mboten pak, lampu motor sampean lo mati, mboten di uripaken (tidak pak, lampu
motor anda loh mati, tidak dihidupkan)
Bapak2
: o iyo le, lali tak uripno (o iya , lupa menghidupkan)
Ya
setelah itu terlihat wajah sedikit sungkan (malu) di raut bapak tersebut sambil
meminta maaf bapak2 tersebut kemudian lanjut ngegas motornya, alhamdulillah
lampunya sudah dinyalakan.
Ini
juga bahaya bayangkan saja jika tiba2 ngerem mendadak, tanpa ada peringatan di
lampu rem , iya kalau pagi siang sih no problem kalau malam ?, begitu juga
dengan mika putih yang membikin mata silau, entah saya nggak paham juga dengan
pola berpikir rider begini.
Pasang
lampu putih (non led)
Ini
sih paket hemat yang bikin gaya, gak mampu beli reflektor asal pasang lampu
putih, alhasil cahaya ke depan gak karuan, bisa ditebak yang dirugikan rider
yang berpapasan di depan. Jadinya pingin nguncal sandal dah
Bel
mobil/truk/bis/ terompet
Ini
juga perilaku rider yang wuasu tenan, gak ngerti maunya apa, iya kalau moge sih
ra popo gede banter, lah ini bjr biasa temui motor bebek/ matic/ sport under
200 cc asal ngebel, bayangkan kalau rider yang di bel jantungan bisa berabe kan
akibatnya. Bjr saja tabah dah dengan klakson verza, yang nggak gahar2 amat tapi
cukuplah sebagai pertanda bagi rider di depan, tentu saja bukan sebagai
arogansi pembuka dijalanan.
Last
sebagai pengguna motor di jalan pun seharusnya kita bisa menghormati pemakai
jalan/ rider yang lain, buat apa sih mengintimidasi ?, toh jalanan milik orang
banyak, tapi jalan hidupku hanya untukmu, eeaaa
Semoga
bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar