googlef1d469d5fe68ebf6.html BangJoRu: Motor Lama Yang Lebih Disukai Dari Pada Versi Barunya

Motor Lama Yang Lebih Disukai Dari Pada Versi Barunya

Halo brosis

jupiter z
Akhir-akhir ini bjr demen banget bahas motor rondo, maklum lah (pecinta rondo), kalau cita-citata sih bilang janda lebih menggoda, uhuuuy.

Nggak kali ini bjr tetap bahas si rondo tapi bukan artian bahas yang rondo-rondo, tapi tetap bicaranya tentang motor. Ya siapa yang demen motor lama/ versi lama di banding versi terbarunya ?, bjr salah satunya juga.

Saat ini motor baru sudah hadir tiap tahunnya, ya minimal 5 tahunan update desain atau mesin, 2-3 tahunan minor saja. Akan tetapi tidak selamanya motor versi baru lebih disukai dibanding versi lamanya, ya setidaknya bjr tangkap ada beberapa motor yang versi lamanya lebih digemari/disukai dari pada versi barunya.

motor bekas yang harganya stabil


Berikut bjr rangkum, ya ini berdasar terawangan saja sih, plus juga baca-baca sharing juga. Yap langsung saja cekidot :

megapro primus

1. New Vega R – Vega ZR
Yup, pernah naik vega r ? ya ini motor bjr waktu smp, tarikannya jos gandos, kalau dibanding dengan jupiter burhan mah beda tipis, bobot ruingan, plus konsumsi bbm pernah bjr tes waktu itu dengan uang 5 ribu mampu ngibrit sampai 60 km. Desain sederhana kalem tapi masih enak dipandang. Bisa dibilang seri vega lawas, dan vega new bjr sudah katam pernah ngrasain asam manisnya (lebih banyak manisnya sih, hehehe).
Lah waktu kuliah teman bjr ada yang nyemplak vega zr, waktu bjr coba, loalah kok jauh banget, bahkan seakan bukan khas gen vega, seakan ada sesuatu yang hilang. Iseng-iseng sharing dengan orang bengkel pun demikian mengamini  bahwa vega zr tidak lebih baik dari versi lawas, bukan sekadar opini sih, harga second pun seakan mencerminkan betapa vega zr terlihat inferior.

2. Jupiter z (burhan) -  new jupiter z
Ngomong jupiter langsung dah inget ni motor raja road race tanah air, bahkan saat ini masih menjadi gacoan yamaha di kelasnya. Tapi bagi yang nyemplak jupiter burhan dan versi baru, akan tampak bahwa new jupiter z tidaklah sebaik jupiter burhan penerimaannya dimasyarakat.
Entah dari mananya, kalo naik keduanya sih bjr pernah, bahkan itu yang difoto motor temen bjr sma, yang dulu kalau touring demen bjr pinjem impresinya pun masih bjr ingat betul, galak responsife, irit juga, tampang nggak malu-maluin. Tapi di 2010 setelah yamaha mengupdate jupiter z seakan ada yang kurang nggak sreg, harga bekasnya pun tidak sekinclong varian jupiter burhan yang saat ini masih nggilani mahalnya rondonya, setuju ora ?.

3.Honda Megapro – New Honda Megapro
Gen anyar megapro diluncurkan 2010 silam, meski di awal-awal sempat laris, akan tetapi kemudian penjualannya suram. Begitupun di masyarakat banyak anggapan new megapro tidak seperti megapro terdahulu, ya memang berbeda mesin turun kapasitasnya, desain ? apalagi berubah total, lah disinyalir desainnya kurang diminati bagi bikers tanah air.
Berbeda dengan pendahulunya yaitu mp primus yang masih digemari bikers tanah air, meski punya fitur tangki bozcor, tapi tetap saja desain lampu bulat klasik, double shockbreaker serta mesin yang mudah dioprek mampu membenamkan nmp.

4. Yamaha Mio Series – Mio J/ Mio m3
Inget iklan mio j yang jkt 48 dengan lagu aitakata, ueeeh suer saat itu bjr demen banget (jktnya, hehehe), waktu lihat motornya weleh weleh, no coment dah, meski mesin lebih irit tapii, desainnya itu loh, belum lagi tahun lalu waktu mio m3 brojol hadeh tepuk jidat dah, belum lagi bulan lalu ngliris mio z, sudah bjr nyerah dah sama gen mio ini.

Berbeda 180 derajat dengan mio lama, desain unyu, mesin ? jangan ditanya, itu tuh masih ada mio bore up yang ngasapin ducati (search di yutup dah,,,), tapi bicara rondo baik gen lawas maupun baru seakan surem saat beat mulai populer. Tapi setidaknya gen mio lawas lebih punya jati diri dan lebih baik, gimana menurut brosis ?

Hanya keempat motor di atas yang dapat bjr rangkum dan tangkap, ya mungkin ada yang berangggapan ini tulisan subjektif bangets, tapi ya namanya ilmu trawangan ya begini adanya, tapi perlu di catat ini ora ngawur loh, dan berdasarkan feelling berkendara, pendapat-pendapat yang bjr dengar dan tampung, serta sedikit harga rondonya berpengaruh juga, tapi tidak mutlak harga rondo yang tinggi menjadikan itu produk lebih baiik.



Ya mungkin ada yang mau nambahi,


Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar