Apa yang
diharapkan masyarakat menjelang pemilihan umum yang digelar tahun depan? Tentu
masayarakat mengidam-idamkan pemimpin yang mampu membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik dan tentunya mampu
bersaing dengan bangsa lain serta mamajukan kehidupan rakyat.Dewasa ini tentu
mencari pemimpin yang sesuai harapan bukan perkara bangsa tengok saja sejak era
reformasi yang sudah berlangsung hampir 15 tahun belum ada perubahan yang
terlalu signifikan,Mengapa demikian ? tentu hal tersebut bukan tanpa alasan,sejak
reformasi satu-satunya yang berubah hanya kebebasan yang diraih oleh
masayarakat,tentu kebebesan di era orde baru menjadi hal yang amat sangat
diimpikan,tapi apakah kebebasan pasca reformasi 15 tahun silam membawa bangsa
ini kearah yang lebih baik? Tentu saja Tidak!!.
Akan tetapi apa yang diharapkan masyarakat terhadap pemerintahan saat ini tidak lah sesuai dengan ekspetasi yang ada,bisa dibilang rezim kabinet bersatu yang telah berlangsung selama 2 periode (hampir 10 tahun) sekarang lebih banyak mengurusi urusannya sendiri,bahkan bila dilihat dari track record selama beberapa tahun ini panggung politik Indonesia saat ini tak lebih dari sebuah “mencari bekal pensiun belaka”.Mengapa demikian,jelas tengok saja Partai incumbent (berkuasa) seakan sibuk mencari dan mengurusi kepentingannya saja,terbukti dari beberapa kasus korupsi yang melibatkan kader partai berlambang Mercy tersebut yang terseret kasus tindak pidana korupsi yang dibilang merupakan aip terbesar Negara ini.Tidak hanya partai berkuasa saja akan tetapi sejumlah partai yang terlibat oposisi dengan pemerintah melalui sejumlah Menterinya seakan-akan mengabaikan tanggung jawabnya dan seakan-akan hanya mengurusi kepentingan Partainya semata,terlebih menjelang pemilu yang sudah dekat jelas sekali dari beberapa pemberitaan yang mencuat di media bahwa tindakan pemerintah tak lebih dari sekedar mencari dana segar untuk memperebutkan kemenangan pada pemilu tahun depan.
Bertolak
belakang dengan kondisi pemerintah yang masih carut marut dengan kepentingan
kelompoknya disisi lain tentu masih ada segelintir tokoh yang dianggap tak
mempedulikan pemilu yang sudah dekat dan memilih untuk berkonsentrasi dengan
pekerjaan yang dijalaninya.Figur tersbut tak lain adalah Joko Widodo atau yang
akrab dipanggil Jokowi,mantan walikota solo yang sekarang menjadi gurbernur
Jakarta ini masih saja berkutat dengan kesibukannya mengurusi Jakarta yang
sudah menjadi barang tentu kewajibannya.
Padahal
berdasarkan hasil polling dan survey yang dilakukan oleh Aliansi Pemuda
Indonesia untuk Perubahan (API) beberapa waktu yang lalu Jokowi menempati
posisi teratas sebagai figure pilihan Pemuda Indonesia dalam Capres tahun
2014,akan tetapi apa jawaban jokowi ketika dirinya mendapat pemberitaan bahwa
dirinya menjadi figure yang kuat bagi Pemuda indonesia yang cocok menjadi presiden
tahun depan? ”Yang berpolitik ya berpolitiklah” begitulah kurang lebih jawaban
pria asli Solo ini ketika ditanya hal tersebut (kompas 1 januari 2013).lebih
lanjut Jokowi tak jumawa meski dirinya mendapat dukungan yang kuat bila menjadi
capres tahun depan,ia lebih memilih tetap menjadi Gubernur dan berkonsentrasi
membereskan sejumlah permasalahan yang ada di Ibukota.Sikap Jokowi tersebut
tentu melambangkan ia memiliki jiwa pemimpin yang besar,bagaimana tidak meski
ibaratnya ia mendapat jalan menuju puncak kejayaan kariernya akan tetapi ia
memilih untuk tetap menjalani tugasnya sebagai gubernur dari pada ikut
meramaikan panggung politik yang mulai panas di tahun 2013 ini.
Tak banyak
memang figure seperti Jokowi di panggung politik Indonesia,perpaduan sifat
tegas dan merakyat yang melekat pada dirinya seakan menjadikan dirinya sebagai
figure masa depan bangsa Indonesia dan tentunya menjadi teladan bagi
politikus-politikus lain yang masih saja tingkah lakunya memalukan.
Peran pemuda
bangsa Indonesia saat ini sangat penting dalam kelangsungan hidup bangsa,banyak
gerakan pemuda disekitar yang mengiginkan perubahan,untuk merealisasikan hal
tersebut menjelang pemilu tahun depan muncul perkumpulan pemuda yang menamakan
dirinya gerakan pemilih cerdas,berdasarkan data yang dirilis Kompas,perkumpulan
pemuda pemilih cerdas saat ini tengah aktif di media sosial dan forum-forum
dunia maya,memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang pesat gerakan yang
tergolong baru dalam panggung politik ini diharapkan mampu memberi pengaruh
kepada pemilih pemula yang berdasarkan data dari UI berjumlah kurang lebih 50
Juta jiwa.
Diharapkan dari
jumlah pemilih pemula tersbut dapat memberi masukkan bagaimana memilih figure
penguasa yang sesuai dengan bangsa Indonesia,berdasarkan data yang diperoleh
API mayoritas pemilih pemula mengiginkan pemimpin muda pada rentang usia 40
sampai 50 tahun.Apa yang dapat ditangkap dari data tersebut? Ya para pemuda
saat ini mengiginkan wajah baru dalam panggung
politik Indonesia yang juga memenuhi sejumlah criteria kurang lebih
seperti Jokowi ataupun wakilnya Basuki.
Beberapa
criteria tersebut antara lain muda,tegas,dan bebas korupsi menjadi syarat wajib
menjadi idaman anak muda dan pemilih pemula saat ini,karena anak muda sekarang
sudah mulai merasakan kejenuhan dengan apa yang disebut politikus tua yang
jelas jika dilihat track recordnya dalam dunia politik kebanyakan ya naik turun
dalam menjaga dan mengemban kepercayaan rakyat.
Akan tetapi guna
merealisasikan cita-cita mulia tersebut (memilih figure pemimpin yang idaman)
tentu juga bukan perkara yang mudah,banyak masyarakat saat ini mengantungkan
jalur informasi melalui media tv dan elektronik guna memantau aktifitas maupun
melihat pemberitaan dari dunia politik,akan tetapi menelan mentah-mentah
informasi dari media elektronik bisa saja mengubah mindset ( cara berfikir )
seseorang!.Mengapa demikian ? jelas saja bisa dilihat bagaimana para politikus
saat ini menjadikan media elektronik (tv) sebagai ajang untuk saling
menghujat,hal tersbut bukan karena sebab karena beberapa politikus partai
memang memiliki media yang sudah menjadi barang ampuh mampu menjadikan mindset
para pembacanya untuk ikut dan percaya barang apa yang disampaikan media
tersebut.
Disinilah peran
gerakan pemuda dalam media sosial dan forum-forum dalam dunia maya agar
menjaring para pemilih dalam pemilu agar tidak ikut terpengaruh dari apa yang
diberitakan media yang jelas-jelas beberapa yang tidak netral dan memajukkan
golongannya saja.
Pada Intinya Gerakan
pemuda di indonesia sangat diperlukan bagi kelangsungan Negara,sebagai upaya
untuk membuat perubahan tentu juga membutuhkan sesuatu yang berani dan bila
perlu bersikap radikal agar tercapailah cita-cita luhur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar