Seperti yang kita dengar dalam beberapa hari
ini telah ramai diberitakan baik di media cetak maupun elektronik terjadi
masalah jelang kenaikan harga BBM bersubsidi yang “rumornya” akan secara resmi
mengalami kenaikan sebesar Rp.1500 yang menjadikan harga BBM Subsidi jenis
Premium dan Solar akan naik dari harga yang awalnya Rp.4500 per liter akan
menjadi Rp.6000 per liter.
Sebenarnya langkah
yang sangat berani yang dilakukan pemerintah selang 3 bulan tahun 2012
ini.Awalnya pemerintah mempunyai argument tentang kebijakan ini,yang pertama
adalah jebolnya kuota BBM bersubsidi tahun lalu tepatnya menjelang pergantian
tahun yang tentunya secara otomatis anggaran untuk subsidi BBM bertambah,yang
kedua adalah tidak tepat sasaran penggunaan BBM bersubsidi baik jenis premium
maupun Solar yang “Katanya” lebih dinikmati oleh kelangan mampu dari yang
seharusnya ditujukan bagi kalangan yang seharusnya membutuhkan,dan yang
terakhir masalah naiknya harga minyak mentah dunia yang mencapai lebih dari 110
$ /per barel.
Tentunya dengan alas
an sepeti diatas otomatis tidak dapat disetujui begitu saja oleh beberapa pihak
(termasuk saya).Beberapa pihak bahkan berpendapat bahwa alas an yang
dilontarkan pemerintah terlalu mengada-ngada,dan juga tidak sedikit pula yang
berpendapat Tikus-tikus pemerintahan sudah kehabisan cara lagi menggeroggoi
uang rakyat dan secara halus menuduh menaikkan harga BBM sebagai salah satu hal
yang akan mengguntungkan beberapa pihak saja.Dan juga lebih banyak lagi yang
menuduh Kenaikan BBM ini hanya sebagai pengalihan berita secara ekstrim (hampir
80 % Berita mengalihkan pembertitaan).
Protes adalah sesuatu
hal yang umum dinegara ini karena Negara ini menganut asas Demokrasi yang
memberikan kebebasan bagi semua rakyatnya untuk berpendapat.Tentunya hampir
semua elemen masyarakat mengecam
keputusan pemerintah ini.Bukan tanpa alas an masyarakat banyak menolak
kebijakan pemerintah ini karena masyarakat Negara ini tidak lagi sebodoh
seperti yang dipikirkan pemerintah.
Tentunya anda pernah
mendengar pepatah yang mengatakan “Banyak Jalan Menuju Roma” seharusnya
pemerintah juga harus belajar dari kata-kata pepatah ini.Begitu yang pepatah
katakana ,memang benar adanya untuk mencapai suatu tujuan tentunya tidak hanya
melalui satu jalan,begitu pula dengan masalah Harga BBM di Indonesia ini Banyak
cara dan jalan yang bisa pemerintah lakukan agar bisa memecahkan masalah yang
ada,bukan malah sebaliknya yang beberapa waktu dilontarkan pemerintah melalui
statement Menkeu “Hanya ini jalan satu-satunya agar APBN selamat”.Hal ini
secara langsung juga menunjukkan Kapasitas Pemerintah yang “BURUK” dalam
mencari solusi dari permasalahan yang ada.
Seharusnya Pemerintah
lebih peka terhadap dampak yang ada jika kenaikan harga BBM bersubsidi ini
sahkan seiring diketuknya palu di Paripurna Besok lusa.Memang jikapun
pemerintah tetap mempertahankan Harga BBM pun juga aka nada dampak yang
ditimbulkan dan konsekuensi yang ditanggung,akan tetapi sekali lagi yang perlu
di PERHATIKAN bahwa bukan hanya Pemerintah saja yang punya peran dalam
kelangsungan Negara akan tetapi semua elemen masyarakat juga berhak menyuarakan
aspirasi,Pendapat,Argumen,bahkan juga bisa saja Memberikan Solusi,Jangan malah
sebaliknya Berargumen di lempar bangkai anjing,berdemo di tegur,berorasi malah disemprot
air.
Ketiga Masalah yang saya sebutkan di awal yang menjadi alas
an kebijakan ini tentunya bukan tidak ada solusinya atau merumuskan solusi
menjadi 1 seperti yang dilakukan pemerintah.Saya ambil contoh 1 saja , pada
poin ke 2 yaitu pada subsidi BBM yang tidak lagi tepat sasaran karena lebih
banyak dinikmati oleh kalangan yang seharusnya tidak menggunkannya.Disini
Pemerintah seharusnya bisa mengeluarkan kebijakan seperti pelarangan penggunaan
BBM bersubsidi bagi kendaraan yang mempunyai nilai Rp.150 juta keatas,yang
selama ini masih banyak mobil mewah yang minum bahan bakar berwarna kuning
(premium).Ini hanya salah satu solusi dari saya yang tentunya diluar sana masih
banyak juga rakyat yang lebih Pintar lagi yang bisa memberikan solusi.
Sekali lagi saya akan
menyelipkan pepatah lama “Ada gula ada Semut” begitu pula dengan kondisi saat
ini “BBM Naik Rakyat pun akan Carut Marut !.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar