googlef1d469d5fe68ebf6.html BangJoRu: Segmen Sport Retro Clasic Entry Level, Belum Banyak Pemain

Segmen Sport Retro Clasic Entry Level, Belum Banyak Pemain

Halo Sob

Segmen pasar roda dua atau motor di Indonesia sebenarnya sudah cukup variatif ada bebek, matic, dan sport, itu belum mengerucut ke yang lebih spesifik seperti bebek sport, bebek ayago, bebek entry level. Begitu juga matic ada matic entry level. Sport matic, sampai big scooter.

Segmen motor sport atau acap kali di sebut batangan atau bahasa bias gendernya motor laki lebih banyak lagi ada sport entry level, sport fairing, sport touring, sport trail, sampai dual purpose, dan masih banyak lagi sebenarnya.

Akan tetapi salah satu segmen masih tergolong minim pemain salah satunya adalah sport retro yang (hampir) tidak ada pabrikan yang main (jual) di segmen ini. Tercatat hanya pabrikan lokal yaitu  happy dengan cs 200, lainnya ? estrella 250 ? iya kali retro sih retro tapi harganya bukan entry level banget.

Kabar baiknya estrellaversi 150cc yang kemungkinan besar banderolnya akan lebih bersahabat karena di produksi di Indonesia kehadirannya tinggal menunggu waktu. Tetapi tetap saja dengan 2 produk yang ada saat ini segmen ini masih minim pemain, padahal pecintanya tidaklah sedikit bahkan jika dengan motor trail “pecinta sport retro clasic entry level sedikit lebih besar”.


Bosan desain kekinian
Sampai saat ini desain motor sport khususnya 150cc sudah jauh melompat jika dibandingkan motor-motor jaman dahulu, meski desain sesuai selera saya pribadi pun mengamini desain cb150r lebih baik dibanding megapro atau gl, atau gsxr lebih bagus dibandingkan thunder suzuki.

pabrikan lokal saja berani
Akan tetapi yang namanya manusia juga punya rasa bosan, seperti saya juga sebenarnya bosan dengan desain dengan garis-garis tajam saat ini, apalagi velg dan ban yang lebar-lebar. Sesekali saat cangkruk atau ngopi dengan teman sambil memperhatikan motor-motor jadul macam cb/ tiger/ megapro primus atau motor sport klasik model scrambler, cafe racer seperti melihat “pulau di tengah laut”.
Lampu bulat, sein besar, knalpot chrome, velg jari-jari, dan tutup tangki njendul ternyata sedikit banyak adalah sesuatu yang dirindukan di tengah motor-motor saat ini yang tampang keren ban gambot TAPI suara rantainya lebih keras dibandingkan suara mesin/ knalpotnya, wkwkwk.
Pabrikan Lain punya basis
Pabrikan macam honda, suzuki, dan yamaha sebenarnya bukan tidak line up motor sport retro entry level. Honda sudah memulai dari puluhan tahun lalu dengan gen cb/cg-nya yang sampai saat ini pun buanyak menjadi kiblat modif sport retro entry level. Suzuki apalagi meski secara history hanya generasi a100 lampu bulat yang bermodel retro tetapi di luar negeri suzuki punya vanvan 125 yang bermodel semi scrambler.

nggak perlu fitur yang overkill
Hanya yamaha yang saya ubek-ubek belum nemu, tapi buat pabrikan sekelas yamaha tentu bukanlah perkara yang sulit sebenarnya. Kawasaki jelas saat ini menjadi pabrikan jepun yang bermain di sini, dan dengan estrella 150 nya kemungkinan besar akan (membuka/memulai kembali) pasar sport clasic retro entry level.

Kalaupun berkaca dengan line up yang ada saat ini pun sebenarnya hanya tinggal penyesuaian, apalagi pabrikan saat ini untuk urusan engine sudah demen yang namanya commont parts atau sama plek hanya berbeda body.

Honda bisa memanfaatkan mesin verza/ nmp fi, jika akan membuat sport retro bike, body ? urusan selera tapi ahaem pasti sudah paham dan sudah pinter untuk urusan body. Lalu suzuki bisa menggunakan mesin thunder 125, yamaha ? bisa gunakan mesin byson fi.

Fitur Gak Perlu Wah
Satu hal yang saya tangkap untuk motor sport retro clasic adalah fitur yang tidak perlu terlalu  wah, macam lampu depan belakang sampai sein full led, sampai rem belakang cakram, suspensi monoshock, atau mesin dohc liquid colled, atau mesin vva, atau shock depan upside down apalagi velg cast wheel lebar plus ban gambot karena jika itu semua ada di sport clasic retro seperti “ora pantes”.

Cukup rem belakang tromol, shock belakang ganda, lampu2 bohlam biasa, sampai tutup tangki njendol pun sudah cukup. Lalu mesin cukup air cooled atau berpendingin udara yang sudah pas karena tampangnya gambot dengan sirip2 sebagai pelepas panas

Rival Motor Modif, Pasang Harga realistis pasti laris
Secara pricing memang untuk motor katagori entry level memang sedikit sensitif karena amat sangat dekat dengan “apa yang di dapat” dengan harga yang termasuk segmen bawah. Taruhlah motor sport retro termurah yakni happy cs 200 ada di harga 19-20 jutaan, pabrikan Jepang bisa menangkap dan bermain di angka maksimal 25-26  jutaan.

Karena motor sport retro clasic entry level adalah motor basic jadi seperti yang saya sebutkan di atas tidak perlu fitur yang overkill, cukup tampang retro/clasic fitur mewah kekinian cukup lampu halogen sein besar, plus cakram depan yang gak perlu besar2 amat.

Mengingat segmen entry level dan jika ingin laris tentu pricing yang pas adalah mutlak, terlebih segmen ini sebenarnya rival pengganggu/ penjegal ada di motor modifan. Taruhlah yang demen motor sport retro clasic tapi minim pilihan memilih motor lain kemudian di modif sana-sini tak jarang yang habis puluhan juta, 


Tetapi power pabrikan adalah kuantitas yang semakin banyak semakin murah, tentu saja sport entry level retro clasic akan semakin menarik perhatian bikers, tentu dengan catatan harganya masuk akal.tapi terkadang bagi pabrikan berhubung pangsanya kecil, harganya jadi mahal, gak peduli segmen entry level.

Semoga Bemanfaat.






1 komentar: