Halo Brosis
Sedang asyik facebook-an ria
sembari menunggu adzan subuh, eh ternyata ada sesuatu hal yang menarik yang di
replay teman saya sewaktu sma. Setelah baca rasanya kok “miris”.
Postingan yang di reply
teman sekolah saya ini adalah curhatan atau kalau bisa di bilang “keluhan”
mengenai pengalaman servis dan ganti sparepart di salah satu bengkel resmi
sebut saja bengkel resmi tersebut “ahass”.
Dalam postingan tersebut ia
mengeluhkan mengenai biaya yang mahal, tak lupa ia juga melampirkan rincian
biaya yang di tulis tangan pada kertas yang “sepertinya” nota pembayaran
tersebut.
isi “jajan” motornya adalah berikut
Vanbelt 173
Pasang vanbelt 50
Kampas rem depan 51
Kampas rem Belakang 46,5
Ban depan 189
Ban belakang 217
Pasang ban dan rem 60
Tune up 60
Intake 15
Injector 15
Total 877
What the f** 877 ribu saat
saya amati jumlah total keseluruhan, seumur-umur pelihara motor dalam sekali
waktu saya belum pernah menyentuh angka setinggi itu. Okeh saya coba analisis
dan komentari.
Okeh, dalam postingan
tersebut si “mbaknya” yang setelah saya amati adalah saudara teman saya ini
mengeluhkan bahwa
- Ongkos pasang
- Intake, injektor, tune up biaya tersendiri
Sepengalaman si pemosting
yang fans boy suzuki ini seharusnya untuk biaya pasang itu sudah include dalam
servis dan lainnya. Terlebih untuk intake, injektor, dan tune up biayanya
sendiri2 jelas ini memberatkan bagi dirinya.
Okeh saya tidak akan
memperkeruh keadaan, tapi sekadar sebagai sesama pemakai motor tangan saya
rasanya “gatal” untuk tidak beropini, walau sekadar menuliskannya di blog
sederhana ini.
Biaya abu2, bengkel resmi
yang semakin mahal tarifnya
Mengapa saya sebutkan
abu-abu memang benar setiap bengkel memiliki tarif tersendiri dan bisa saja
berbeda setiap bengkelnya bahkan di wilayah yang sama yang jika berpatokan pada
UMK Kabupaten sekalipun bisa berbeda tiap bengkel, meskipun itu bengkel resmi.
Jadi untuk tarif memang
tidak bisa di sama ratakan setiap bengkel, apalagi ini di perbandingkan dengan
yang beda “pabrikan motornya” jelas berbeda. Akan tetapi sebagai user motor
yang juga kalau “servis” juga di ahass sebenarnya keluhan tarif yang mahal
memang sudah sering saya dengar dari beberapa pemakai saat servis.
Sekali lagi untuk biaya
servis saya nggak bisa memukul rata setiap bengkel resmi (di suatu kota) sama
semua. Terakhir kali saya servis saya pilih paket lengkap (servis, tune up, dan
bersihkan thortle body) dengan biaya kalau tidak salah ingat 75 ribu. Akan
tetapi saat itu sekalian juga pasang (ganti kabel kopling), dan tara sudah
tertera di nota biaya pasang kopling 20 ribu (tahu begitu saya pasang sendiri
di rumah, hehehe).
Itu pengalaman terakhir
servis di ahass, sebelum-sebelumnya pun juga pernah saat pertama kali minang
verza dan beberapa bulan kemudian servis di ahass dan ganti kampas rem depan
dan taraaaa !, biaya pasangnya 10 ribu.
Biaya pasang sparepart
“terpisah” ini sebenarnya amat sangat memberatkan konsumen, kalau bengkel
berdalih nggak ada yang gratis so nyatanya bengkel resmi pabrikan lain pun
tidak seperti itu. So kalau pasang kampas rem 10 ribu, pasang busi 5 ribu,
ganti bohlam 10 ribu lantas “servis lengkap itu ngapain saja sob?”.
Saat saya sharing ke teman
yang pernah bekerja di bengkel resmi pabrikan Y mengenai biaya “pasang
sparepart” ini tidak sepenuhnya salah dan tidak sepenuhnya dibenarkan.
Maksudnya untuk beberapa komponen memang “iya” biaya tersendiri seperti ganti
kampas kopling, ganti seal klep, ganti spull, akan tetapi kalau hanya ganti
kampas rem, busi, bohlam lampu selagi konsumen servis “tidak dikenakan” biaya
tersendiri untuk pemasangan sparepart tersebut.
Pantes saja saat saya kirim
screenshot postingan facebook tersebut jawabannya pasti emoticon tertawa serta
tambahan balasan “mahal amat.” Pun begitu saat saya coba share di ldic yang ampir 90% mengamini jika hampir semua beres bermain harga.
sedikit ribet, tapi tidak ada yang di rugikan |
Solusinya....
Mau protes mengenai biaya
abu2 tersebut pun rasanya saya ogah, lah mau gimana kemungkinan besar bengkel
pun “emoh rugi”. Untuk itu sebelum kesal dengan biaya abu2 tersebut untuk
pemasangan part fast moving seperti kampas rem depan belakang, ganti bohlam
lampu, ganti busi, ganti filter udara tak jarang saya lakukan sendiri di rumah,
tapi untuk sparepart saya masih beli di ahass atau toko terpercaya.
Jika pun malas pun saya tak
ragu ke bengkel pinggir jalan paling pasangnya 5 ribu sampai 10 ribu bebas
antri atau kalau sudah akrab dengan yang punya bengkel untuk sekadar ganti
bohlam lampu saya tak jarang malah gak boleh mbayar. Ban ? seumur hidup saya
gak pernah beli ban di bengkel resmi, alasannya Cuma satu “mahal”, lebih baik
beli ban di toko sparepart lebih murah dan pastinya lebih banyak pilihan, pasangnya
? gambang ke tukang tambal ban Cuma 5 ribu, gak mau velg lecet ? ada yang pakai
mesin Cuma 10 ribu
GAK mau keluar rumah untuk
beli ban ?, gampang cukup buka blibli.com cukup buka website-> pilih->
tunggu di rumah lalu bayar plus gratis ongkos kirim.
Semoga Bermanfaat
Bang sya mau nanya, msh pake verza? Pernah service besar? Ganti sparepart apa aja? Trus abis brapa? Km ny skrang udah brapa? Sya pk verza jg udh 3 thunan, km 44rb, blm pernah srvice besar.. Maaf banyak nanya bang.. Trims
BalasHapusmasih gan, bulan depan umur motor 4 tahun, odometer masih 55 ribuan, servis besar ? ehhm selama ini cuma stel klep, bersihin thortle body (tiap 6-8 bulan sekali), ganti kampas kopling (km 44 ribuan),komstir & seal+oli shock depan (akhir 2015),bosh arm set (bulan april lalu) selebihnya head ke bawah belum pernah buka, bahkan tangki belum pernah lepas dari dudukannya hehehe,lebih lengkap ubek2 di warung ini aja gan
HapusVerza saya tahun 2014 bulan mei. Sekarang (19 Juli 2017) odometer uda lebih 74000 km. Uda pernah ganti seal+oli shock depan, ganti oli tiap 2000km, servis rutin ke ahass tiap 8000km, ganti gasket cover head mesin, komstir/kones. Kalau kampas kopling belum pernah ganti.
BalasHapusSebelum lebaran, servis di Ahass karna emang uda wktunya dan emang ada problem. Mesin kadang mati saat mengurangi gas terutama kalo habis digeber kenceng (konstan >80km/jam)+buat jarak jauh (minim 30menit). Pas mau nyalain lagi pakai kick stater rasanya ngeblong, gak ada tekanan sama sekali. Saat di ahass saya ceritain keluhan saya ke teknisinya.
Setelah dicheck sama petugas, lha kok setang sehernya aus. Alamat deh, harus bongkar/turun mesin. Berhubung saya ga siap ongkos buat servis turun mesin, akhirnya ga jadi saya servis/ganti setang seher. Sampe sekarang blum sepat ke Ahass lagi bro...
Dan kadang2 masi suka mati2 sendiri waktu mengurangi gas habis digeber habis.
Barangkali ada yg bisa kasi solusi enaknya gmna ini gan...
perawatan yang agan lakukan sebenarnya sudah tepat dan dengan asumsi odometer yang telah di tempuh pun part2 yang diganti juga wajar hanya kampas kopling yang (seharusnya) juga di cek/ ganti. Kalau untuk verza mati mendadak memang sering di temui kasus tersebut (dengan mengesampingkan jarak tempuh/ odometer) BIASANYA/ KEBANYAKAN mati mendadak di honda verza dikarenakan 1. overheat, 2. hilang kompresi (salah satu cirinya kick stater ngeblong). dari dua penyebab tersebut kemungkinan yang agan alami yaitu hilang kompresi. Lanjut, hilang kompresi apa penyebabnya ? banyak, mulai dari ruang bakar yang kotor, settingan klep yang tidak tepat sampai komponen dalam mesin yang aus (selengkapnya bisa masbro googling).
Hapuslantas untuk stang seher aus/ kena, dengan asumsi odometer yang telah di tempuh rupanya juga bukan sesuatu yang bisa dibantah, karena odometer di atas 50rb km memang sebuah motor sudah masuk katagori "motor lelah", jadinya memang butuh perhatian/effort lebih untuk perawatan, atau saya menyebutnya "zona jajan".
lantas solusinya ?
saya cuma menyarankan lekas ganti gan, kenapa ? karena stang seher/conrod yang kena/aus jika di biarkan bisa merembet ke bagian lain misal silinder baret karena kerja conrod bermasalah belum lagi merembet ke bagian head juga bisa saja terjadi.
note, dengan catatan conrod/stang seher bener2 rusak/aus loh gan
tambahan
lantas biasanya timbul pertanyaan kok motor lain/ sesama verza yang odometernya di atas 740000 masih aman2 saja. okeh yang perlu di perhatikan adalah jangan lihat motornya tapi pemakaian dan kebiasaan seperti bagaimana cara membetot gas, medan yang dilalui macet/naik turun, sering high rev/rpm tentu saja itu berbeda setiap orang. belum lagi faktor lain seperti oli,sparepart yang dipakai dan (biasanya) modifikasi.
semoga bermanfaat
siiippp... Betul banget Bang. Ini rencananyajuga mau segera ganti setang sehernya.
HapusOiya Bang, ga pengen Touring jauh lagi kah? Mungkin sampe Bima/Pulau Komodo???
Ane rencana dari Jatim mau kesana. Barangkali agan2 ada yg mw ikut?
sip sip, touring jauh masih pingiiiiin lah gan , tapi dalam waktu dekat mungkin belum kesampaian, maklum kerja masih ikut orang jadi gak bisa di tinggal, hehehe, next time mungkin gan , jangan lupa share road trip ke pulau kodomo, eh komodo ya
Hapus