Halo Brosis
Setahun lebih ini saya
sudah beralih menggunakan oli mobil baik pcmo maupun hdeo di motor, bahkan 3
motor di rumah semuanya menggunakan oli pcmo, hehehe. Lantas sejauh ini
impresinya tentu saja puas, interval
pemakaian lebih lama iya, riding quality
meningkat iya, harga yang lebih hemat hmmm nggak juga tapi jika di hitung
secara pemakaian yang lebih 2x lebih lama sih akan hemat juga pada akhirnya.
- Touring Ke Lombok Part 1, Bickpackeran Tanpa Pikir Panjang
- Touring Ke Lombok Part 2, Sunrise Gili Trawangan+View Rinjani, Surga !
- Touring Ke Lombok Part 3, Pantai Pandawa Dan Capeknya Terasa
- Touring Ke Lombok Part 4, Total Biaya Model Ngirit
- 7 Rute Touring Asyik Di Jawa Timur
- 5 Tujuan Touring Asyik di Jawa Timur
Tapi yang namanya
“kebaikan” tentu saja harus ditularkan, kemana ? keluarga sendiri udah, lainnya
teman-teman juga dong, yap sejak pemakaian pertama oli sesat saya langsung
merekomendasikan ke taman-teman saya. Kalau yang expert atau punya sedikit pengetahuan sih nggak akan di debat terlalu lama dan akhirnya ikut juga,
hehehe.
Dengan kalimat sakti,
“pemakaian lebih lama loh dan impresinya nyaris gak ada penurunan peforma
sampai sekian kilometer” pun sukses memikat kawan-kawan saya, hehehe. Maklum
kalau yang namanya “lebih lama” kan identik dengan jatah pengeluaran untuk oli
bisa dihemat sekian persen.
Butuh
edukasi lebih
Iya setiap orang
beda-beda, kalau saya dulu pure
baca-baca dan nyaris tanpa tanya-tanya secara berlebihan. Swear saya awalnya memang hanya baca di grup kaskus, kebetulan saat
itu mobilitas berkendara saya tinggi jadi interval 2000 km penggantian oli di
rasa memang lumayan menyita pengeluaran.
Kalau soal peforma dan
impresi sih saya sebenarnya gak berharap banyak karena nyatanya motornya memang
gak enak buat ngebut/high rev hehehe,
yang penting bagaimana caranya bisa lebih dari 2000 km minimal 1
setengah kali lebih lama pikir saya waktu itu syukur2 bisa 2x lebih lama.
Kemudian mulai dari flushing (sebenarnya gak usah sih) pakai
msx-pft-pxp-tmo- sampai sekarang 3x pakai pft overall sih puas pakai banget.
Awal pemakaian saya sudah mulai mengajak kawan2 saya
“he cuk/ndeng/tel nyobak oli mobil loh lebih enak (note bukan dimakan/minum) iso suweh sisan (bisa lama)”. Dan coba cakap 1 orang berhasil kebetulan dan puas, lainnya hmmm perlu proses yang lebi getol lagi.
Sampai saat saya stay di pft sudah 2-3 orang ikutan pakai
oli mobil di motor, dan sampai saat ini sudah hampir 9 orang, sukses
ikut-ikutan, alhamdulillah dari semuanya hanya 1 yang belum mendapat fell/
impresi sesuai yang di harapkan tapi lebih ke kendaraannya sih maklum gen
vampire butuh effort lebih karena oli
bisa secara gaib menghilang, hehehe.
Setidaknya strategi
saya mengajak orang ke sesuatu yang baik ini tentu gak asal njeplak, dan yang
penting gak maksa, oke ya alhamdulillah, nggak juga gak masalah (buat saya).
Slow gak usah didepat terlalu dalam
Pada dasarnya saya
nggak begitu paham istilah teknis mengenai pelumas, tapi yang namanya mengajak
tentu setidaknya harus paham apa yang diajak kan. Begitu juga dengan tipikal
saya pasti menghindari debat teknis yang terlalu dalam yang berpotensi
gontok-gontok an. Let it flow /mengalir
saja kalau saya, tentu jangan mengajak atau merekomendasikan seperti sales dan
nggak perlu terlalu agresif.
Mulai dengan pertanyaan
sederhana “ganti oli tiap berapa km” , walah pasti jawabnya buat user mco entry level gak jauh2 dari
angka 2000km, dan keluhannya pasti berkisar “enaknya seminggu doang/sekian
ratus km doang”, di situlah sebisa mungkin ajak dengan kalimat yang menarik
“walah, kalau saya bisa 2x lebih lama, itupun masih masih enak loh, smooth gak gampang panas” dengan begini
lawan bicara tentu akan tertarik.
Selanjutnya tinggal
jelaskan, keuntungan memakai oli mobil entah itu pcmo/hdeo, kalau saya langsung
nembak “2x lebih lama dengan penurunan peforma yang minim” dan sangat jarang
saya bicara teknis oli saat “pertama” kali mengajak sesat. Paling kalau ada
pertanyaan
“kok bisa lebih lama dan tetep enak sih ?” .
jawab saja “yap oli
mobil memang di desain lebih lama dibanding motor, coba pas lu ganti oli mobil
tiap berapa km ? gak mungkin tiap 2000rb km kayak pas lu pakai oli motor ”
di situ sebagian besar
yang saya ajak sudah tertarik, kalau mau ngasih lebih boleh lah tunjukin crankcase mesin yang kinclong, hehehe.
Gak
Mau ya Sudah,
Jika di forum tak
jarang pula di temui postingan pertanyaan “oli yang enak apa ya, oli yang bagus
apa ya” di situlah kadang saya nyeletuk
“fastron techno hijau” kebetulan juga saya mengikuti grup honda verza Indonesia
Club. Bagi yang belum pernah atau tahu jika oli mobil pcmo/hdeo bisa dipakai di
motor pasti nyeletuk “oli apan tuh, itu kan oli mobil”.
Seperti pada postingan
di atas, ada yang bertanya mengenai oli yang pas/enak buat verza, dan saat saya
jawab pft ijo , kebetulan ada yang merespon alias kepo, lalu tanya gak bahaya,
itu kan oli mobil, ah nggak lah saya mah standart2 saja olinya. Itulah respon
dari jawaban saya, dan saya pun menjelaskan nggak panjang lebar dan njabarkan
tetek bengek segala macam, paling cukup “bisa kok dipakai di motor, tahan
sampai 4000 lebih lama dibandingkan oli motor, dan tetap enak loh impresinya”
kurang lebih begitulah kalima persuasif saya.
Rekomendasikan
PCMO/HDEO yang Jangan Terlalu Mahal
Harga itu sensitif saat
memulai sesat, kalau pertama sesat tapi suruh pakai Mobil 1 ya nggak akan
tertarik, bukan karena mahal tapi orang awam pun tahu itu oli mahal. Teman saya
yang pertama saya ajak sesat itu saya sarankan pakai msx, bukan karena apa tapi
karena saya pernah pakai dan memang harganya murah meriah cukup 48 ribu dan
angka 4000 km bukan angka yang sulit dicapai oleh msx.
Hasilnya tentu ada plus
minus dibanding mco yang sebelumnya ia pakai tapi soal long drain 2 x pakai
bisa di atas 4 ribu km, bahkan pemakaian kedua nyaris 5 ribu km padahal
pemakaian kedua ia beli curah seharga 32 ribu. Taruhlah harga oli mco entry
level merk pabrikan sekitar 40-50 ribu rupiah, kalau saya ngajak dan kasih
saran paling saya sarankan oli maksimal harga 75 ribu rupiah.
Soal pilihan mah
buanyak pcmo/hdeo di kisaran harga tersebut.
Yang
Mudah Di dapat
Memang saat ini sudah
zamannya online, beli oli pun bisa online, tapi gak semua mau ribet2 beli
online, dan itu yang harus diperhatikan, mungkin hanya yang expert di
perlendiran saja yang rela buang-buang waktu dan uang untuk coba-coba beli oli
baru secara online, (termasuk saya, hehehe).
Ini Indonesia jadi coba
rekomendasikan oli pabrikan “tukang monopoli” seperti keluaran pertamina, toh
pilihannya juga banyak, soal kemudahan di dapat tentu lebih mudah toh pom
bensin pun juga ada. Atau paling merk lain seperti oli oem pebrikan mobil
seperti toyota dengan TMO nya atau mitsubishi.
Kalau saya ya pertamina
soalnya secara moril kita ngajak yang enak-enak pakai oli pcmo/hdeo tapi
barangnya nggak repot dicari. Tapi yang perlu diingat bukan berarti saya fans boy pertamina, dan bukan berarti
oli lain jelek, belum lagi bawa embel2 cinta produk Indonesia atau Kita Untung
bangsa Untung apalah itu toh merk lain buanyak yang lebih baik dan kalau
dipasarkan di Indonesia sudah pasti lah juga sama-sama memberi kontribusi bagi
bangsa.
Masak saya ngajak sesat
“bro motor lu coba
pakai oli diesel atau mobil, jamin enak (jangan hubungkan dengan perut kecuali
situ lapar)”
“merk apa bro”
“amsoil diesel truck
bro, bisa up to 10000 km”
“ beli dimana”
“jkt bro , online bisa”
“coeg dah, beli oli aja
jauh amat”
Di situlah saya merasa
sedih , so gak usah nyinyir dulu, lanjut bawah
Bertahap
Yang sebenarnya perlu
dipahami adalah nggak semua orang expert atau
punya waktu lebih untuk ngurusi oli motornya, sederhananya adalah user pemakai
saja. kalau pun berhasil dan sampai pergantian kedua dengan impresi positif
potensi untuk upgrade oli pun ada. Di
sinilah godaan akan datang awal pakai oli 70 ribuan sampai 2-3 kali berikutnya
mungkin tergiur
“eh yang lebih enak dan
tahan lama ada nggak?”
“ada dong, apa sih yang
nggak ada”
di sinilah saran oli
oli goib yang sulit di dapat/beli di toko bisa direkomendasikan, gak usah sebut
merk lah mungkin pada tahu, hehehe.
“Yang perlu diingat nggak semua pingin upgrade, saya pun biasanya mengingatkan kalau sudah nyaman stay saja, upgrade sih boleh tapi bisa nggak konsisten upgrade dan stay 2-3 kali pakai untuk hasil yang maksimal”
Gak
perlu menjelekkan
Enak-enak tanpa harus bully itu asyik loh, yap nggak perlu
diberitahu oli ini itulah, oli itu begitulah, itu nggak perlu, sampai saat ini
saya belajar dan mengamati semua ada
plus minus alias kelebihan dan kekurangan jadi gak perlu menjelekkan. Tapi
kalau produk yang menipu itu baru perlu dikritik nggak atau bahkan perlu di bully.
Saya pun sebenarnya
nggak anti dan bukan tidak merekomendasikan mco jika di mintai saran, tapi oli
motor enak (bukan dimakan/diminum) dan tahan lama itu “agak mahal” dan kalau
mco under 50 ribu mending lupakan karena Cuma sedikit/sebentar enak yang
didapat, mending tambah dikit dapat oli yang lebih bagus dan lebih tahan lama,
iya nggak ?
So, itulah sedikit
pengalaman saya berbagi cerita mengajak kawan, teman, maupun kolega untuk
beralih menggunakan pcmo atau hdeo di motor. Kalau ada yang tanya “demi apa
coba ngurusi begituan?”,
kalau saya mah selama
itu sesuatu yang bisa saya terima dan bermanfaat, apalagi untuk kebaikan
mengapa tidak, simpel kan, hehehe.
Perkara banyak yang
nyinyir “halah situ kan sekarang jualan oli jadi wajar lah ngajak aneh-aneh !”.
kalau itu saya tanggapi woles saja, toh memang pada nyatanya saya memang “jual”
oli. Tapi berapa rupiah sih itu untungnya bisa buat menghidupi saya, untung
3000-5000 rupiah perbotol saja alhamdulillah, karena sejatinya yang saya cari
di oli itu bukan materi semata apalagi yang melimpah ruah.
Anggap saja cari
tambahan duit bensin, belajar dagang kecil-kecilan, belajar menyebarkan
kebaikan (pakai pcmo/hdeo di motor itu kebaikan menurut saya), belajar nambah
seduluran, belajar ngisi jeda waktu luang, karena pada hakikatnya hidup itu belajar kan.
Semoga Bermanfaat
- Satu Tahun Pakai Oli HDEO&PCMO di Motor, Semua Tentang Enak & Tahan Lama
- Mengenal Oli HDEO & PCMO Pertamina, Pilihan Lengkap untuk Sesat
- Euro 4 Resmi di Indonesia, Apa Kendala, Efek, dan Manfaatnya ?
- Motor Sport Fairing Non Jepang Harga Murah, Punah !
- Penutup Rantai Model Tutup Full, Sebenarnya Fungsinya Maksimal
- Memaksimalkan Fungsi Kick Stater Untuk Memperpanjang Umur Aki
- Gak Suka Modif ?, Mending Upgrade Part Ini !
- Lampu Halogen, Jangan Pegang Kacanya !
- Motor Bebek Konvensional, Banyak keunggulannya Loh !
- Patokan Ganti Oli
- Substitusi Sparepart, Rahasia Motor Honda tetap Eksis
- Pilih Velg palang Atau Jari-Jari ?
- Sparepart Motor Yang Sering Dipakai Non Originalnya
90% Mesran Super + 10% MG. Bisa 6 ribu km dipakai ngebut juga ok.
BalasHapusMG = minyak kelapa sawit 2 kali penyaringan
Hapus