Halo Brosis
Bagi
kebanyakan orang membeli ponsel di atas 6 juta rupiah memang butuh sesuatu yang
lebih dari sekadar spesifikasi mumpuni. Setidaknya di rentang harga tersebut
calon konsumen sudah memikirkan merk & pride dari merk tersebut,
hal ini menyebabkan tidak banyak vendor ponsel yang sukses di rentang harga
tersebut karena lebih banyak yang memilih merk ponsel yang sudah mapan seperti
Samsung atau merk lain yang sudah punya nama.
Itulah
yang di alami oleh xiaomi yang memulai eksis dengan jajaran ponsel murah tapi
dengan spesifikasi yang mumpuni. Meski terkenal dengan ponsel berharga terjangkau
dengan spesifikasi mumpuni, pun begitu xiaomi memiliki ponsel flagship juga
dari seri Mi dan Mix yang sudah pasti harganya juga masuk kelas mid sampai high.
Masalah
timbul saat xiaomi akan menjual ponsel flagship-nya
terutama di Negara seperti India dan Indonesia yang tentu konsumennya pasti
akan berpikir beberapa kali saat membeli ponsel xiaomi dengan harga setidaknya
di atas 300 dollar.
- Review Helm Joy Helmet
- Menjelang 5 Tahun Kualitas Body Honda Verza, Ternyata
- Satu Tahun Pakai Oli HDEO & PCMO, Semua Tentang Enak dan Tahan Lama
- Ganti Aki Federal Quantum
- Review Kereta Api Jayakarta Premium
- Review Kereta Bisnis Gumarang
- Review Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan
- Ganti Kampas Kopling Verza Pakai GL Series
Untuk
itulah xiaomi menciptakan sub-brand
baru yaitu pocophone yang memulai debutnya pertama kali di India 22 agustus
lalu dengan pocophone F1, selang 1 pekan kemudian diperkenalkan secara resmi di Indonesia,
meski izin sertifikasi perangkat dari kemenkominfo sudah keluar sejak bulan
Juli.
Diperkenalkan
27 agustus dan dijual mulai 30 Agustus, nyatanya xiaomi melalui pocophone
sukses menggegerkan kembali dunia smartphone. Hal itu tentu tak lepas dari banderol
harga pocophone F1 yang hanya 300 USD dollar tapi sudah dilengkapi dengan SoC snapdragon
845 yang merupakan SoC kelas flagship tahun ini yang lazim ditemui di ponsel
seharga belasan juta rupiah.
Gak Ghoib, Tapi
Harga
resmi pocophone adalah Rp. 4.499.000 untuk versi 6GB RAM 64ROM dan Rp.
4.990.000 untuk versi ROM 128 GB dijual secara resmi mulai tanggal 30 agustus
2018 di lazada, di store lain seperti erafone harga resminya berkisar 300-400
ribu rupiah lebih mahal.
Banyak
yang mengira pocophone akan ghoib alias langka seperti kebiasaan xiaomi yang
menjual produknya secara flashsale.
Akan tetapi ternyata tidak !.
Iya
jika hanya berpatokan pada flashsale
lazada yang ludes dalam beberapa menit, akan tetapi di erafone yang juga
menjual pocophone f1 masih mudah ditemui alias tersedia meski dengan selisih
harga beberapa ratus ribu lebih mahal daripada flashsale lazada.
Artinya
strategi jualan dua tempat flashsale
dan retail offline yang dijalankan
xiaomi terbukti ampuh setidaknya inilah ponsel perdana xiaomi yang heboh
tapi gak ghoib, good job xiaomi !,
Bongkar kardus
saya
sendiri cukup beruntung mendapatkan pocophone f1 melalui flashsale lazada meski agak sedikit berbau keberuntungan. Dan
ponsel pun datang 2 hari berikutnya atau pada tanggal 1 September 2018.
Setelah
sampai langsung bongkar kardus pocophone f1 yang dimana box kardus kemasannya
bewarna hitam dengan tulisan pocophone pada bagian depan, sedangkan di bagian
belakang bewarna kuning.
Kelengkapan
dalam kardus penjualan khas xiaomi banget ya wajar memang masih satu atap,
hehehe.
Ada
unit ponsel pocophone f1 bewarna biru , softcase
bening (warna hitam softcase hitam), kepala charger dengan output 2 ampere dan
kabel data usb type C yang lumayan panjang, tak lupa buku manual,garansi, dan
sim ejector ada juga di dalam kardus.
Desain Sederhana
Di
jual dengan banderol terjangkau nyatanya memang harus ada yang dikorbankan, but, xiaomi tidak serta merta “asal”
dalam mendesain pocophone meski sampai saat ini untuk urusan desain xiaomi
memang bukan jagonya alias inferior.
Begitu
juga dengan desain pocophone F1 yang setelah saya amati memang kurang terasa pride-nya. Body poco F1 dibalut dengan
bahan polycarbonate bertekstur doff pada bagian backcover-nya meski begitu saya lebih suka kombinasi warna blue
dengan aksen semi doff yang memang tidak akrab dengan sidik jari.
Desain
depannya pun demikian dengan rasio layar 18,7:9 yang sudah ber notch terkesan kurang greget, tak lain
tak bukan hal itu karena dagu yang terlalu lebar dan sisi poni atas masih ada
menyisahkan beberapa millimeter jarak, sedang di sisi layarnya juga nampak
masih sedikit terlalu tebal.
Layar
pocophone beresolusi Full HD+ dengan
kedalaman layar 403 ppi saturasi warna yang dihasilkan cukup bagus , sudah dilengkapi corning gorilla glass 3. Di sisi
atas terdapat kamera depan beresolusi 20 megapixel plus kamera vga yang
berfungsi sebagai pemindai wajah.
Di
bagian bawah ada mono speaker dan microphone serta lubang port usb type C, lalu di
sisi kiri ada slot kartu sim yang bertipe hybrid,
dikanan ada power dan volume up/down, jack audio ? tenang pocophone masih
dilengkapi 3,5mm jack audio yang terletak di kanan atas posisi ini termasuk
aneh menurut saya yang sebelumnya menggunakan ponsel dengan jack audio di
bagian bawah.
Overall desain pocophone adalah sederhana,
tidak ada kesan wah yang dimiliki tapi tidak juga dikatakan jelek,
Spesifikasi Hardware
Jika
soal desain dan tampilan pocophone serba harus dimaklumi namun, tidak demikian
dengan spesifikasi yang dimiliki. Snapdragon 845 yang notabene hanya di temui
di ponsel dengan banderol 6 juta bahkan belasan juta kini nangkring sebagai
otak pocophone F1. SoC tangguh tersebut dikawinkan dengan RAM sebesar 6GB plus
pilihan memory 64 atau 128 GB.
Satu
hal yang spesial adalah penggunaan memory internal bertipe ufs 2.1 keluaran
Samsung yang mampu memberikan kecepatan membaca dan menulis data lebih cepat
dibandingkan dengan memory jenis lain seperti emmc.
Dengan
spesifikasi seperti itu pocophone F1 diklaim xiaomi mampu menunjukkan jaminan
peforma mumpuni, setidaknya skor antutu sudah pasti diatas 200 ribu poin
seperti halnya ponsel dengan soc 845.
Saat
saya uji skor yang saya hasilkan sekitar 250 ribuan poin, klaim xiaomi bisa
mencapai 290 ribuan poin, dan rata-rata ada di angka 260-270 ribuan.
Hardware
yang mumpuni di pocophone F1 berjalan di sistem operasi MI UI berbasis android
Oreo dengan custom ROM yang dinamai xiaomi poco launcher. Perbedaan mencolok
dengan MI UI ada pada hadirnya app drawer sehingga bisa dibilang poco launcher
ini seperti MI UI rasa android murni atau sebaliknya.
Tampilan
UI nya masih kental aroma MI UI dengan segala kelengkapan yang ada di home
screen depan, hanya saja saat menginstall aplikasi terlebih dahulu icon
aplikasi akan muncul di app drawer tidak seperti di MI UI yang semuanya
terjejer di homescreen depan, di poco launcher ini pengguna harus memindahkan
icon aplikasi yang baru di install ke homescreen depan.
Pada
halaman app drawer poco launcher juga sudah dapat menggolongkan jenis aplikasi
seperti media, hiburan, game , dan lain sebagainya.
Selain
itu pocophone F1 juga sudah dilengkapi fitur-fitur standart khas MI UI seperti ada quick ball,
sensor kompas, barcode scanner, hanya kali ini absen remote karena pocophone f1
tidak dibekali infra red blaster.
Sebagai
gantinya xiaomi membekali pocophone f1 satu buah kamera low resolution di bagian depan sebagai kamera pemindai wajah (face unlock) yang saat
saya coba tergolong sangat cepat.
Peforma
Tidak
ada yang perlu di perdebatkan di sektor ini, karena peforma pocophone sangat
gegas saat digunakan, perpindahan aplikasi terasa smooth meski saat idle sekalipun
UI yang digunakan sudah memakan setengah dari jumlah RAM yang dimiliki.
Yang
paling menarik tentu adalah digunakan untuk bermain game, saat saya gunakan
bermain PUBG dengan settingan HD dan settingan semua enable (rata kanan) nyatanya game masih
bisa dimainkan dengan mulus. Digunakan bermain game selama kurang lebih 45
menit body pocophone F1 tidak terasa hangat hal itu sedikit banyak tentu berkat
penggunaan liquid colling di dalamnya
(bukan radiator)
pubg ready settingan high rata kanan |
Bodi
belakang pocophone yang berbahan polycarbonate memang tak tampak mewah tapi
sangat membantu mengurangi suhu ponsel saat digunakan full load karena sifat plastik yang tidak menghantarkan panas.
Kamera
Banyak
yang menyangsikan jika xiaomi (akan) melakukan pemangkasan di sektor kamera, tapi
ternyata tidak. Pocophone F1 dibekali dual kamera pada bagian belakang dengan
kombinasi 12 megapixel dengan sensor sony imx 363 sebagai kamera utama plus
lensa depth sebagai efek bokeh yang
memiliki resolusi 5 megapixel dengan sensor Samsung.
Dari
beberapa sampel foto yang saya ambil menggunakan kamera pocophone F1 hasilnya
secara keseluruhan tergolong bagus dan memuaskan untuk ukuran harganya.
Pada
foto mode auto dengan bukaan lensa f1.9 foto yang dihasilkan bagus dengan
saturasi warna yang pas dan tidak lebay. Foto pertama saya ambil di kondisi
outdoor pagi hari.
Mode
potraitnya pun juga jempolan karena tone kombinasi area blur dan objek fokus
sudah diatur dengan AI yang mampu membaca objek.
mode auto, AI aktif |
auto, AI off |
senja, mode auto AI aktif |
potrait, AI aktif |
Dalam
kondisi malam hari dengan pencahayaan gelap foto yang dihasilkan memang
mengalami penurunan, tapi tergolong masih mampu menangkap detail objek dengan
jelas.
malam hari, auto AI off |
Beranjak
ke kamera depan dengan resolusi 20 megapixel foto yang ditangkap seperti khas
ponsel xiaomi. Terdapat pilihan 5 ingkatan efek kecantikan, tapi dengan kondisi
auto dengan preset standart objek wajah yang di tangkap sudah bagus dan soft
tidak lebay tapi cenderung pas.
mode auto, AI aktif |
Di
Sektor perekaman video pocophone F1 mampu merekam hingga resolusi 4k, akan
tetapi pada resolusi maksimal stabilitzer elektronik (EIS) tidak akan aktif,
sehingga disarankan untuk hasil yang stabil menggunakan resolusi full hd.
Hasil
perekaman video pocophone F1 juga tergolong baik, saya menyebutnya mirip dengan
xiaomi redmi note 5 akan tetapi tentu dengan tone dan kontras warna yang lebih
jernih.
Meski memiliki otak flagship, akan tetapi jangan harap hasil foto setara ponsel seharga belasan juta lain, setidaknya kamera pocophone F1 saya katakan sesuai dengan harganya.
Daya Tahan Baterai
Membawa
spesifikasi mumpuni tentu xiaomi tidak serta merta melupakan soal supply daya di pocophone. Baterai
4000mah dengan fitur qualcoom quick charge 3.0 menjadikan jaminan pocophone
tidak perlu was-was soal baterai.
Baterai
4000 mah yang dimilikinya sanggup menghasilkan screen on time selama 7 jam. Dan dengan pemakaian ala saya
sehari-hari pocophone F1 tentu tidak akan bertahan seharian penuh dari pagi
ketemu pagi akan tetapi digunakan sedari subuh sampai tengah malam pun (sekitar
jam 9-10 malam) baterai yang tersisa paling banter menyisakan 10-15%.
Saat
pengisiannya pun tergolong cepat kurang dari 2 jam lebih tepatnya berkisar 1,5
jam baterai sudah 100% terisi penuh.
Saya
pernah berkelakar pada teman saya jika pocophone ini seperti mobil LCGC dengan
mesin RB (RB series Nissan) alias body sederhana tapi mesin mumpuni dan
nyatanya memang perumpamaan saya tersebut tidak terlalu meleset jauh, hehehe
Yap,
dengan harga mulai 4,5 jutaan rupiah dengan spesifikasi yang dimiliki tentu
keputusan menolak memiliki ponsel pocophone f1 ini amat sangat sulit untuk
ditolak.
Peforma
checklist . Kamera ehmm meski gak bagus macam flagship belasan juta tapi dengan
ponsel 4-6 jutaan lain tentu masih bisa bersaing. Baterai, 4000mah+quick charge
masih perlu diperdebatkan ?. garansi ?, checklist resmi TAM.. Ketersediaan
barang ?, checklist karena sudah anti ghoib2 club
Mungkin
satu alasan kuat untuk tidak membeli ini adalah anda yang sangat perfeksionis
soal desain, atau setidaknya anda yang yang menyukai kemewahan sebuah desain
ponsel.
Semoga Bermanfaat
- Touring Ke Lombok Part 1, Bikepackeran Tanpa Pikir Panjang
- Touring Ke Lombok Part 2, Sunrise Gili Trawangan
- Touring Ke Lombok Part 3, Keliling Bali
- Touring Ke Lombok, Total Biaya Ngirit Banget !
- Kedung Jembar Malang, Wisata Yang Tersembunyi
- Touring Pakai GPS Atau Tidak , Enak Mana ?
- 5 Tujuan Touring Bagus di Jawa Timur
- PemakaianYamalube Carbon Cleaner di Honda Verza
- Sparepart Substitusi Honda Verza
- Ganti AkiFederal Quantum
- Substitusi Filter Oli Yamaha, Pakai Punya Suzuki
- Volume Oli Gardan Motor Matic
- Ekspedisi WahanaLogistik, Alternatif Kirim Paket Harga Murah
- Gak Suka Modif,Mending Upgrade Part Ini
- Ban Tubeless,Harusnya Jadi Standar motor Zaman Now
First time I hear about this smartphone. The design reminds me iPhone X. I would also like to know how much it costs. Can anybody tell me?
BalasHapus