Halo
Brosis
Sebagai handphone daily
driver saya yang sudah saya pakai hampir 9 bulan, xiaomi redmi note 4 sudah
sangat memuaskan untuk menunjang aktifitas keseharian saya. Entah itu game
ringan, sosial media, trading, dan tentunya beberapa aplikasi lain. Daya tahan
baterai, peforma mumpuni, dan harga rasional kiranya itulah yang saya suka dari
redmi note 4, sampai keluar redmi 5 plus dengan layar kekinian dengan
spesifikasi yang sama + layar yang kekinian nyatanya belum mampu mengoyahkan hati
saya untuk ganti.
Sampai pada akhirnya
Snapdragon 636 memulai gaungnya sekitar akhir Maret lalu dan melihat segala
peningkatan dibanding snapdragon 625, hati mana yang tak goyah, dan saya
putuskan inilah opsi upgrade smartphone redmi note 4 saya. Sekali lagi ini bukan karena redmi
note 4 tidak mumpuni lagi, tapi logika saya jika mempertahankan hp terlalu lama
maka ujung-ujungnya rugi banyak, apalagi ada hp dengan harga yang beda tipis
dengan spesifikasi lebih mumpuni jika tidak segera dijual maka anjloknya akan
semakin parah.
- Review Naik Kereta Api Jayakarta Premium
- Review Helm Joy Helmet, Kecil Yang Lumayan
- Review Pemakaian Xiaomi Redmi Note 4
- Review Jaket Corvus, Murah Tapi Matching
- Review Naik Kereta Api Bisnis Gumarang
- Review Pemakaian Genpro x
- Review Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan
Setelah menimbang
kurang lebih 4 hari antara redmi note 5 atau max pro m1, akhirnya saya putuskan
memilih asus zenfone max pro m1. Why ?, pure ingin coba-coba lagi selain
mi UI, terlebih sudah 1,5 tahun ini gawai yang saya pakai ber user interface MI
UI, sekaligus ingin membuktikan memang se- wah yang orang katakan kah, setelah
mantap pilih saya hubungi teman saya si ahli joki flash sale untuk memesan asus
max pro m1 di flash sale perdana Rabu 25 April lalu, dengan fee 75 ribu hari
sabtu m1 pro sudah di tangan.
Sebenarnya harga
patokan saya ya harga normal price sesuai yang di list asus yakni, Rp.2.299.000,
terlebih jika dijual dengan flash sale harga real di pasaran akan floating
(flukluatif, tapi terkesan naik), jadi dengan membeli lewat joki dengan fee
50-75 ribu masih rasional menurut saya.
dan dugaan saya terbukti sampai saat ini, harga di offline store maupun online shop selang 3 minggu masih saja lebih mahal dari pada harga normal, kisaran 200-400 dari harga normal yakni 2,3 juta rupiah.
Unboxing
& Kesan Pertama
Setelah sampai di
tangan kemudian unboxing, first impresion box kemasan cakep dengan aksen warna
silver dan biru. Kemudian tarik box dan keluarlah kitab-kitab, case, sim
ejector, dan kabel data kepala charger, unit pro m1 ada di bawah. Jadi kali ini
kelengkapan standart khas hp saat ini hanya ada kepala charger dengan output
12v 2 ampere yang katanya suport fast charging 3.0 lalu kabel data micro usb
sepanjang 45 cm (masih panjang punya renot 4) baik kabel data dan kepala
charger senada warnanya yakni putih.
Lalu case yang sekarang
lebih berguna dibanding earphone, hal itu karena saat ini rata-rata hp berbahan
metal di backcovernya alhasil sudah pasti licin saat digenggam, dan dari pada
user beli case yang juga belum tentu ada, maka lebih afdol dalam paket penjualan
di dalamnya ada case backcover handphone, really, jika diberi pilihan case atau earphone saya lebih suka memilih case, meskipun tentu akan lebih bahagia jika dapat
keduanya, hehehe.
Lalu beranjank ke unit
zenfone max pro m1 (namanya kepanjangan, lanjutan akan saya sing Pro M1), unit
hanya dibungkus plastik yang melindungi sekujur bodi, setelah dikeluarkan dan
digenggam exactly berat dan mantap digenggam. Oh iya tidak ada ritual kletek
pelindung layar karena memang tidak ada.
Pro M1 saat ini hanya
tersedia dengan pilihan 1 warna saja yakni hitam. First impression unitnya
pertama berat, lalu di bagian depan sebagai mana umumnya smartphone saat ini
ada kamera depan plus led flash, dan tak lupa ada LED notifikasi sesuatu yang
amat membantu saya saat ada notifikasi beruntungnya ada juga led flash depan.
Bentang layarnya 6 inch dengan aspek ratio 18:9 yang lebih kekinian dan
memanjang. Saat saya sandingkan dengan redmi note 4, Pro M1 lebih tinggi tapi
lebih ramping. Untuk proteksi saya tidak menemukan informasi apakah sudah
disematkan gorilla glass atau belum, tapi saat di usap layarnya mirip2 redmi
note 4 alias sudah terlapisi oleophobic coating.
- Honda Spacy, Nasib Anak Tiri
- Ganti Oli Gearbox Honda Beat
- Review Pemakaian Yamalube Carbon Cleaner
- Kode Part Kampas Rem Tromol Motor Honda
- Servis Besar CVT Honda Beat
- Lampu Honda Beat Sering Mati, Ini Penyebabnya
- Ini Alasan Mengapa Honda Beat Menjadi Motor Terlaris
- Ganti Aki Honda BEat
jack 3,5mm di bawah, saya suka |
Secara garis besar
untuk desain tidak ada masalah, hanya kesan plastiknya terasa memang di sekeliling
body nya akan tetapi saat memakai case tidak akan terasa, lalu peletakan
speaker di sisi kanan seringkali tertutup tangan saat bermain game secara horizontal.
Stock
Android, Enteng Tapi Minim Fitur
Setahun lebih pakai MI
UI lalu kembali ke stock android itu rasanya, ya seperti naik mobil full fitur
modern lalu ke mobil basic dengan fitur seadanya. Yap Pro M1 memang berbeda
dibanding ponsel asus yang lain, dimana kali ini Pro M1 menggunkan stock
android atau android murni bukan lagi zen UI yang sebenarnya nggak jelek-jelek
amat.
Yap dahulu saat memakai
fonepad, Zen Ui saya rasa cukup enak, tapi ya boros ram mirip-mirip MI UI, akan
tetapi Zen UI lebih minim fitur plus ada app drawer. Pro M1 dengan stock
android saya rasa bekerja dengan baik dan gesit. Tapi bagi saya ini UI miskin
fitur berbeda dengan MI UI yang meski update android terbaru lama tidak akan
terasa dengan berbagai fitur di MI UI.
- Review Yamaha Nmax, Matic Yang Akomodatif
- Review MiFi ZTE MF 90, Mifi Murah 4g
- Review Pemakaian Michelin Pilot Street
- Review Pemakaian Yamaha X-Ride, Enak Juga Ternyata
- Review Andromax A Unlock, 4G Termurah
- Review Samsung J2 Prime
- Melepas Penat Di Telogo Sewu Pandaan
Snapdragon
636, Peforma Juara
Salah satu alasan
terbesar saja mengganti xiaomi redmi note 4 adalah ingin mencicipi snapdragon
636, dengan kata lain saya mengincar kenaikan peforma hardware yang lumayan
signifikan. Test Antutu Benchmark Pro M1 mampu menembus angka 115 ribuan poin,
artinya selisih 50 ribu poin dibanding redmi note 4 saya dahulu yang
menggunakan snapdragon 625.
Hal itu dikarenakan snapdragon 636 menggunakan cortex a73 dengan arsitektur big LITLE yang telah menggunakan core kryo (kryo 320) yang merupakan core custom modifikasi snapdragon yang juga digunakan di jajaran snapdragon 800 series yang merupakan Procesor kelas flagship. Tidak heran meski base clock speed lebih rendah 0,2 Ghz dibanding 625, snapdragon 636 lebih powerfull.
Hal itu dikarenakan snapdragon 636 menggunakan cortex a73 dengan arsitektur big LITLE yang telah menggunakan core kryo (kryo 320) yang merupakan core custom modifikasi snapdragon yang juga digunakan di jajaran snapdragon 800 series yang merupakan Procesor kelas flagship. Tidak heran meski base clock speed lebih rendah 0,2 Ghz dibanding 625, snapdragon 636 lebih powerfull.
Tidak hanya itu GPU
Adreno 509 yang lebih powerfull dibanding 506 plus pengaplikasian RAM LDDR4
dengan speed 1333 mhz membuat Snapdragon secara keseluruhan lebih cepat 40-45%
dibanding snapdragon 625.
Apakah itu hanya sebuah
bualan belaka ?, ehmm sama sekali nggaak, saat teman saya test mencoba bermain
game PUBG menurut penuturannya rasanya lebih smooth dibanding handphone
miliknya, oh iya smartphone teman saya adalah xiaomi MI A1 yang UI nya
sama-sama stock android.
Game lain ?, saya
sebenarnya pingin juga game lain, tapi dasarnya saya nggak sebegitu suka dengan
game mobile, maka PUBG saya rasa bisa menjadia acuan (mewakili) test gaming.
Selama pemakaian pun,
tidak saya temui lag yang mengganggu hanya lag dikarenakan jaringan data sih
sering, hehehe
main pubg terasa smooth di settingan graphic medium atau balance, jika di up ke sttingan high tetap bisa jalan tapi dengan konsekuensi kurang nyaman, menurut teman saya pengguna MIA1 dengan sd 625 plus RAM 4 GB , di Pro M1 ini lebih baik karena di MIA1 yang sama-sama memakai stock android PUBG hanya playable dan nyaman di settingan graphic low.
Kamera
Biasa Saja, Bahkan
Salah satu tren kamera
di smartphone saat ini sudah ada di Pro M1 yaitu dual kamera, set up kamera Pro 1 adalah 13 mp + 8
mp (lensa wide) yang membantu untuk mengambil foto bokeh. Sebenarnya di
Snapdragon 636 juga sudah menggunakan chipset kamera Spectra 160 ISP dengan
fitur zero shuter lag dan mampu
menangkap gambar dari lensa sampai 24 mp dengan vibrant warna yang lebih nyata dan
hidup.
Hasil kamera di dalam ruangan cukup baik, asal cahaya cukup, saya tes dalam kamar dengan pencahayaan lampu led 10 wat dengan objek diam, hasil lumayan bagus.
Mode auto di outdoor dengan objek padi bagus, dengan pencahayaan pagi hari yang kaya cahaya hasil bisa di banggakan.
mode auto, indoor (cahaya lampu ruangan 10 wat) |
mode auto outdoor |
mode auto , zoom crop 3x |
Tapi meskipun chipset kameranya bagus ternyata hasil gambar yang di tangkap cenderung biasa-biasa saja, gak wah banget tapi juga gak bisa dikatakan jelek, tapi setelah saya lihat hasil kamera xiaomi redmi note 5 dari reviewer di youtube maka Pro M1 ini terasa sekali lebih inferior. Tone warnanya pucat agak kekuningan tapi objek yang di tangkap jelas, shutter speednya juga standart, lag ada jika mengambil gambar terus menerus.
mode HDR |
Kemudian efek bokehnya
saya rasa juga masih dalam taraf baik, nggak rapi-rapi amat sebenarnya,
kalaupun ingin mendapat hasil bokeh yang pas dan rapi harus melakukan 2-3 kali
jepret dan saat menggunakan menangkap gambar dengan efek bokeh itupun nggak cepat2
amat, ada delay sepersekian detik setelah menangkap gambar.
fokus sering miss (meleset) |
perlu effort lebih |
Hal ini amat sangat di sayangkan mengingat spectra ISP 160 sebenarnya hasilnya maksimal jika disandingkan dengan sensor kamera yang bagus dan itu ada di redmi note 5 BUKAN di Pro M1 ini.
Kamera Depan mungkin
menjadi kelemahan yang amat sangat fatal jika dibandingkan xiaomi redmi note 5,
bahkan dibanding redmi note 4 dalam mode standart masih lebih bagus redmi note
4. Hal itu karena dalam kondisi standart kamera xiaomi sudah ada fitur beautyfy otomatis yang menjadikan wajah bersih dan kinclong tapi masih dalam batas wajarlah efek beauty
di xiaomi.
Hasilnya Kamera depan pro M1 hasil yang di
tangkap biasa-biasa saja, asal nggak dibandingkan kamera depan xiaomi hasilnya
lumayan, baru jika di compare kamera depan pro m1 ini terasa jelek. Sebenarnya
ada efek beauty dengan 3 tingkatan yakni rendah—sedang-tinggi tapi efeknya cenderung hanya ke kontras warna keseluruhan, bukan objek.
bokeh front cam |
front cam, normal (auto) mode |
redmi note 4 mode auto |
Untuk Video sendiri Pro
M1 bisa merekam hingga resolusi 4k 30fps, hasil videonya secara umum lumayan
bagus, tapi ketiadaan EIS amat di sayangkan tentunya.
Hasil Kamera Pro M1 yang biasa ini juga andil dari software kamera yang menggunakan snapdragon kamera-lalu update ke-3 pakai standart google, mungkin bisa sedikit lebih baik jika menggunakan software kamera zen ui , tapi sayangnya Pro M1 tidak menggunakan Zen Ui. .
Baterai
Besar, Tapi
5000 mah adalah
kapasitas baterai yang tersemat di Pro M1 angka tersebut lebih besar 1000 mah
dari kompetitornya yakni xiaomi redmi note 5. Lantas bagaimana peforma
baterainya, setidaknya baterai 5000 mah ini diklaim asus sangat mumpuni untuk
menemani gaming selama ber jam-jam, di sini saya tidak akan mengetest gaming ber
jam-jam akan tetapi hanya pemakaian ala saya gaming iya walau
sebentar,medengarkan lagu, sosmed, trading, streaming, dan lain-lain.
SOT yang saya dapat
rata-rata 6,5-7 jam, tapi real-nya
tentu tidak serta merta sama. Di awal 3-4 hari pemakaian baterai 5000 mah
nyatanya tidak cukup kuat bahkan tidak sesuai ekspektasi, masih mirip2 dengan
xiaomi redmi note 4 hp saya sebelumnya, akan tetapi pengecasan sangat cepat
hanya sekitar 2 jam-an saja dari 5% sampai 100%.
Akan tetapi setelah
hampir 3 minggu pemakaian ini dan sudah mendapat 3 kali update software, di
sektor baterai mengalami perubahan. Baterai cenderung lebih hemat dibanding
sebelumnya, masih mampu mensuport sampai satu hari lebih full data (non wifi).
TAPI setelah update software malah peforma pngecasan lebih lambat, 10% ke 100%
bisa sampai 2,5-3 jam.
Dari dua pengalaman
tersebut sebenarnya peforma baterai Pro M1 ini tidak istimewa-istimewa amat
sebenarnya, kecurigaan ini mungkin dari software yang dipakai, dimana masih
belum optimal.
note : Pemakaian 1 Slot Sim,
full jaringan data, gps non aktif.
Lain-Lain
Fingerprint adalah yang
soroti di Pro M1 ini sebagai sisi minus, hal itu karena kecepatannya lemot.
Setelah mendapat 3 kali update pun peformanya masih lambat tapi lebih baik
dibanding sebelumnya. Terasa ada jeda sepersekian detik, dibanding redmi note 4
saya sebelumnya jelas Pro M1 fingerprint-nya terasa inferior.
Kemudian di Update ke 3
terdapat fitur baru yakni face unlock,
setelah saya coba dan setting di menu keamanan face unlock ini bekerja dengan baik dan cepat. TAPI dengan catatan
juga nggak selalu bekerja, entah karena belum optimal atau wajah saya yang
berubah-ubah, hehehe. Selain itu jangan harap fitur ini bekerja di kala
remang-remang kamar apalagi Gelap karena tidak akan merespon, face unlock bekerja saar kita menekan
tombol power dan layar menyala, dengan kata lain kalau layar mati face unlock ini tidak akan bekerja.
Lalu di Speaker bawaan
Pro M1 keluarannya cukup memuaskan, cukup keras di set setengah sekalipun tone suaranya pun jernih dan ngebas, good job untuk keluaran speaker Pro M1
ini, hanya letaknya yang sedikit offside saat hp digunakan secara horizontal
(gaming).
Conclusion
Total selama pemakaian
saya selama 3 minggu sudah mendapatkan 3 kali update software yang meliputi peforma kamera,
baterai, peforma fingerprint dan face unlock. Itu artinya Pro M1 ini saat liris
masih sangat basic sekali dari segi softwarenya tapi dengan adanya 3 kali
update yang cukup signifikan ini menandakan asus niat dan concern meski tidak menggunakan zen UI andalannya.
berkaca harganya, recomended ! |
Asal tidak menuntut
kamera yang wah, atau fitur UI yang banyak ini hp layak beli, lainnya seperti
baterai, kamera, dan baterai mungkin hanya soal kematangan software saja, so
mengingat pro M1 rajin mendapat update bukan tidak mungkin Pro M1 semakin
optimal dan lebih baik lagi, tentu juga ketersediaan stock barang juga
berpengaruh, kalau sudah murah spek bagus tapi barang sulit di dapat ya
konsumen akan berpaling.
+ Peforma Juara
+ Harga Lebih Murah
dibanding kompetitor
+ Jaminan Update
Software
+ Baterai
- fingerprint nggak
cepat
- kamera biasa
- Ketersediaan barang
Semoga
Bermanfaat
- Touring Ke Dieng Wonosobo
- Oli Curah, Plus Minus dan Harganya Yang Murah
- Wisata Bendungan Gonggang Magetan
- Solusi Touring Tanpa Box
- Review Pemakaian Ap Boots Moto 3
- Review Sepatu Ap Boots All bike
- Single Touring, Asyik dan Gak Ribet
- 5 Tujuan Touring di Jawa Timur
- Manfaat Mencuci Motor
- Touring Pakai GPS atau Tidak, Enak Mana ?
- Air Terjun Coban Sewu Malang
- Kedung Jembar Malang, Surga Yang Tersembunyi
- 7 Rute Touring Asyik di Jawa Timur
mantap ulasan nya. . . biasa kesini mau liat artikel verza aja skrg ada smartphone jg
BalasHapusedisi kehabisan bahan tulisan, hehehe
Hapus