Halo Brosis
Selaku-lakunya
motor honda di Indonesia, pasti ada saja yang “kurang” laku, ya memang
begitulah adanya meski berstatus sebagai king market di Indonesia memang tidak
lantas membuat semua produk yang dijual ahm moncer dari segi penjualan.
Tentu
ada beberapa yang kini telah pudar atau bahkan memang sedari awal penjualannya
cenderung stagnan bahkan cenderung turun. Itulah mengapa akhir Januari lalu
akhirnya secara resmi AHM mempensiunkan dua motor bebek nya yaitu Blade dan
Supra X helm in, dua motor yang sebenarnya memang tidak begitu mengembirakan
dari segi penjualan.
- Review Kereta Api Jayakarta Premium, Ekonomi Rasa Eksekutif
- Review Kereta Api Bisnis Gumarang, Satu-Satunya Jakarta-Surabaya
- Review Kereta Api GBMS, Termurah Surabaya-jakarta
- Review Pemakaian Xiaomi Redmi Note 4, Baterai Awet Parah
- Review Asus Max Pro M1, Worthed Tapi Gak Bagus-Bagus Amat
- Review Pemakaian Oli Amsoil Diesel Turbo Truck
- Review Pemakaian Oli Total Quartz 9000
- Review Mifi ZTE MF 90
Di
samping tentu segmen bebek sedang berada pada titik nadir tentu saja karena
akibat kepraktisan matic zaman now, namun bebek honda bukan tidak laku loh,
setidaknya supra x 125 dan revo saat ini masih laku ribuan unit tiap bulannya.
Sedari Lahir Memang Salah Konsep
That right, saya sebagai
publik awam pun melihat lahirnya blade dan supra x helm in sedari awal memang
salah konsep atau kalau sederhananya bukan ahm banget.
Blade si Bebek sporty ? Serius ?
Di
mulai dari Blade yang sejak generasi awal diluncurkan di 2009 bersamaan dengan
absolute Revo dengan satu platform mesin konsep blade jelas kata ahm saat itu
ingin menghajar segmen Jupiter Z. Tidak main-main setelah lahir ini blade
langsung didapuk sebagai panglima honda di road race tanah air, meski hasilnya
tidak memuaskan atau kurang menonjol, apalagi setelah Yamaha meluncurkan
jupiter Z1 yang amat sangat digdaya di balapan bebek.
Tidak
hanya itu desain blade generasi awal juga sangat tidak disukai pasar terutama
Indonesia, sepertinya honda tidak belajar dari kegegalan Suzuki dengan Arashi
nya yang hanya seumur jagung alasannya sederhana bebek lampu utama di body
tidak disukai market Indonesia.
Padahal
demi Blade ini ahm tega menculunkan generasi Revo dimana dari bebek super
sporty serba lancip lalu menjadi bebek tampang kalem ala tvs neo.
Sadar
akan stuck-nya blade gen pertama kemudian ahm merevisi desainnya di tahun 2012
dengan memindah headlamp ke stang, body dengan shroud 3D, knalpot kotak
bersuara merdu (memang suaranya merdu ngebas-ngebas gimana gitu), dengan mesin
yang masih 110 cc, sejurus kemudian di tahun 2014 blade naik kasta menjadi
bebek 125cc dengan menggunakan mesin yang sama dengan supra x 125 injeksi.
Nyatanya
sederet perubahan desain dan mesin tidak membuat market sharenya tumbuh. Ada
apa gerangan, sudah pasti ini sebab dari beberapa hal.
- Sedari awal mengusung gen bebek
sport ala jupiter Z tapi desain gen awal sudah offside
- Nama besar di kancah balap pun
tidak ada alias tidak punya track record sebesar Jupiter Z
- Harga Yang mendekati Supra X 125
- Nama Besar Supra X
Lahir
disaat pasar matic mulai berkembang pesat
Itulah
sederet akumulasi penyebab stuck-nya penjualan blade sampai pada akhirnya dari
pada mepertahankan model yang hanya laku puluhan unit mending pensiunin saja
lah.
Berikutnya
ke Raja Tiri Bebek Honda yaitu supra x helm in. ini lebih parah lagi jika
dibandingkan dengan blade sebenarnya. Diluncurkan tahun 2011 supra x helm in
tentu diharapkan mampu menambah penjualan model supra x , tentu variasi ini
diharapkan oleh ahm menjadi setidaknya “kelinci percobaan” ahm bagaimana jika
raja bebek ditemani oleh helm in.
Padahal
di 2011 ahm tidak ada masalah dengan penjualan supra x yang tergolong moncer
dan tetap disukai, setelah diluncurkan supra x helm in memang disambut hangat
oleh konsumen tentu saja oleh “konsumen yang penasaran saja”.
Mengusung
tagline bagasi motor bebek yang muat helm, mesin baru 125 cc desain baru dengan
shroud 3d seperti honda wave di thailand sono, nyatanya hype supra x helm in
hanya sebentar saja. Sama seperti blade penyebab K.O nya supra Helm In juga
bukan hanya 1 sebab, melainkan akumulai dari beberapa sebab seperti.
- Desain kalah cakep dibanding supra
x, tau sendiri mah untuk urusan desain orang Indonesia nggak bisa
kompromi.
- Downgrade beberapa sisi seperti
diskpad, konsolmeter, dan sensor speed
- Mesin inferior dibanding supra x
125 karbu
- Harga mirip2 dengan supra x 125
Loh
bukanya mesin supra x helm in itu sama dengan supra x 125 saat ini, yap bener
saat itu mesin supra x helm in di 2011 masih karburator tapi sama dengan
platform mesin supra x 125 injeksi saat ini, namun 2011 konsumen masih
menganggap mesin Supra x 125 TR masih lebih baik dibanding mesin 125 baru di
helm in.
Sampai
pada akhirnya dimana supra x 125 TR resmi discontinue di 2014 mau tidak mau
pecinta supra x juga harus menerima mesin yang sama dengan supra helm in, Tapi
dengan desain yang lebih disukai.
Selain
itu supra helm in sejak 2011 sampai 2019 juga tidak ada perubahan desain yang
berarti, praktis pangsa pasar yang kecil seperti halnya Blade membuat ahm
menyertakan Supra helm in masuk dalam jajaran motor yang dipensiunkan di awal
2019 lalu.
Dari
Supra X helm in honda akan belajar tidak perlu ada 2 matahari dalam satu bumi,
artinya supra x ya supra x tidak perlu ada varian model lain, mau ditambah i
embel2 GTR pun tidak akan menggeser supra x.
Semoga Bermanfaat
- Touring Ke Lombok Part 1, Bikepackeran Tanpa Pikir Panjang
- Touring Ke Lombok Part 2, Sunrise Gili Trawangan
- Touring Ke Lombok Part 3, Keliling Bali
- Touring Ke Lombok, Total Biaya Ngirit Banget !
- Kedung Jembar Malang, Wisata Yang Tersembunyi
- Touring Pakai GPS Atau Tidak , Enak Mana ?
- 5 Tujuan Touring Bagus di Jawa Timur
- PemakaianYamalube Carbon Cleaner di Honda Verza
- Sparepart Substitusi Honda Verza
- Ganti AkiFederal Quantum
- Substitusi Filter Oli Yamaha, Pakai Punya Suzuki
- Volume Oli Gardan Motor Matic
- Ekspedisi WahanaLogistik, Alternatif Kirim Paket Harga Murah
- Gak Suka Modif,Mending Upgrade Part Ini
- Ban Tubeless,Harusnya Jadi Standar motor Zaman Now
Tidak ada komentar:
Posting Komentar