Sebenarnya saya pun nggak akan pernah kepikiran sebelumnya
akan melakukan perjalanan jauh ketika bulan ramadhan.Begini awal mulanya teman
sd yang juga teman semasa sma mengajak saya untuk sekadar main katanya tentu
saja untuk mengisi waktu libur mahasiswa yang luar biasa panjangnya dikala
pasca semester genap.Singkat cerita 9 Juli pas malam menjelang ramadhan (puasa)
kami berangkat,dan saya putuskan untuk bablas saja kea rah kota apel,sebenarnya
tujuan pertama yaitu Bromo akan tetapi kondisi cuaca saya lihat tidak
memungkinkan,dan sudah dipastikan akan turun hujan,alhasil malam hari tanggal 9
Juli hanya dihabiskan untuk sekadar main-main dan leyeh-leyeh di kosan di kota
Malang.
Foto Di atas sisi Kanan terlihat jalan keropos akibat banjir bandang |
Lalu besoknya (tgl 10) setelah mantap melaksanakan Sahur dan
Sholat Subuh kami yang hanya berdua berangkat tujuan pertama kearah Selatan
Kota Malang menuju pantai di sana yang berjejeran.Akan tetapi yang terjadi
tidak sesuai harapan di jalan menuju pantai sendang biru,entah di desa atau
kecamatan apa ternyata baru saja terjadi Banjir Bandang kontan saja jalan desa
yang notabennya telah saya lewati untuk ke 3 kalinya dalam tahun ini penuh
lumpur yang berasal dari sungai yang
meluap.akan tetapi alhamdullilah selamat sampai di tujuan.
Tujuan pertama sebenarnya kami runtun dari yang paling ujung
Bajul mati,Gua Cina,lalu Sendang Biru,akan tetapi ketika sampai ditujuan
terlihat pantai dalam keadaan badai dan ombak besar terlebih pagi itu hujan
cukup lebat,alhasil kami berdua hanya
mampir sejenak dan tentunya foto 1 2 jepretan.
Lanjut kami pun melakukan perjalanan ke gua tetes yang ada di
lumajang dan tentunya kami menghindari wisata pantai karena dipikir juga
sepanjang pantai pesisir selatan tentu kondisinya tak akan jauh beda satu sama
lain.Lanjut lewat kea rah yang sama,akan tetapi kali ini saya lewat Dampit kea
rah Lumajang melewati Ampel gading Malang.Gua tetes sebanarnya letaknya tidak
jauh jika kita dari Malang karena Gua Tetes masuk di Wilayah Kecamatan
Pronojiwo yang merupakan kecamatan di Kabupaten Lumajang yang berbatasan
langsung dengan Malang.
Akibat Longsor,kendaraan yang lewat satu2,motor saya pun harus rela menepi dulu |
Tepat ketika melewati Kecamatan Ampel Gading kea rah Sumber
suko waktu itu terjadi longsor sehingga sedikit banyak menghambat perjalanan
kami,karena antrean kendaraan yang mengantri (jalan hanya bisa dilewati satu
arah).Akan tetapi sejatinya memang kejadian seperti ini tentu tak akan membuat
kami kembali pulang.
Jalan masuk gua tetes,motor trabas,mobil parkir didepan |
Lebih kurang sekitar Jam 12 Siang kami sudah sampai di gua tettes,Jalan
masuk sendiri untuk roda dua bisa dilalui,tapi tentu saja dengan kondisi jalan
yang sebetulnya jauh dari kata layak jangan harap anda lewati dengan mudah
(lihat gambar),dan untuk mobil tentu saja anda harus memarkirnya di depan dan
harus rela jalan.
Selesai membayar Parkir sebesar 3 ribu,kami lanjut jalan kea
rah gua tetes,sempat ada kepikiran “kok sepi banget” dan Alhamdulillah tersadar
kalau ini hari pertama Puasa dan jelas saja “Siapa yang klayapan puasa-puasa
begini seperti kami” hehehehe.Oh ya sebenarnya untuk masuk ke gua tetes harus
bayar 2 ribu rupiah,akan tetapi ketika kami tengok ke loket karcis terlihat
KOSONG, jelas saja ini kan puasa !.
Kelar melewati loket masuk terlihat jalan yang dilalui
sebanrnya enak nyaman,asri sejuk rasanya,akan tetapi selang beberapa ratus
meter rasanya saya di buat sedikit kikuk ketika melihat jalanan turun
kebawah,terlihat tangga dari batu yang terjejer harus dilewati untuk menuju gua
tetes.
Loket karcis tutup,maklum puasa kali |
pintu masuk (jalan) ke gua tetes |
Turunan yang saya taksir sekitar 100 meter lebih itu harus
dilalui jika ingin sampai ke lokasi.Sampai di air terjun tentu saya kepikiran “mana
guanya?”,ternyata dan ternyata gua tetes terletak di atas air terjun,dan tak
ayal pun saya putuskan untuk naik ke atas caranya ? tentu saja merangkak naik
melewati air terjun,disinilah kesulitan di temui dimana batu yang kita daki
terasa licin belum lagi guyuran air dari atas yang membuat badan saya jelas
saja basah kuyup (entah batal atau tidak puasa saya waktu itu hehehe).Sampai di
atas pemandangan cukup untuk meredakkan dahaga dimana batuan lancip yang
menghiasi mulut gua terasa eksotis untuk dilihat.
Pemandangan dari gua / atas air terjun sejauh mata memandang
ke depan hanya hamparan hijau hutan yang tampak,entah pemandangan tepat di
bawah sekilas saya cukup merinding untuk melihat ke bawah karena terlampau
tinggi.Selesai menikmati pemandangan di atas dan jeprat-jepret foto kami berdua
pun turun inilah sulitnya,dan baru saya sadari turun dari air terjun lebih
suliit daripada naiknya,tentu saja ketangkasan dan stamina diuji terlebih saat
itu saya dalam kondisi puasa.10 menitan turun dari air terjun saya pikir
penderitaan akan berakhir,tidak tahunnya disinilah nafas saya terasa tinggal
satu dua,karena jalan kembali kea rah atas (pintu masuk/loket) yang melewati
turunan tangga tadi terasa lebih berat dilakukan jika dari arah sebaliknya.
Tapi Alhamdulillah setelah hampir setengah jam berusaha jalan
kami berdua pun akhirnya kembali ke parkiran tentunya selanjutnya istirahat
sejenak mengatur nafas sambil berfikir ke mana selanjutnya
Bersambung …
Foto lain
Akibat Banjir bandang di Malang, |
lumayan lah dari pada lumayun |
ini baru di bawah |
merangkak abiiiiis |
Sedikit lega sampai atas |
Pengobat dahaga,(tidak untuk diminum hanya dilihat hehehe) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar